Persiapan

62 9 1
                                    


"Haa? Chayrie ultah?" Ji Woo membulatkan matanya, "memangnya besok tanggal berapa?"

"7 april."

"oh.my.god. kita harus beritau yang lain buat bantu nyiapin kejutan untuk Chayrie."

"iya gue tau, tapi emang sempat?"

"sempatlah, kan bisa kejutinnya malam. lagian kita gaboleh lupa janji waktu tk, Rin."

"ja-janji?"

"iya, kalo ada sesuatu yang bahagia maka harus dirayakan."

"ayo, Ji Woo.kita beritau yang lain."

"yosh! ayo!"

Hyerin dan Ji Woo membuka pintu kamar perlahan dan menuruni tangga menuju lantai  dimana kamar BoyStory berada.

"Hanyu ge. ada hal penting."

"Zihao ge, ayo dengarin gue dulu sebelum gue sumpal mulut lo ama kaus kaki."

"Long ge....ayo bangun jangan nendang gue terus, sakit tau!"

"Zeyu ge, boleh gak lo dengerin gue bentar."

"GOU MINGRUI, meditasi lu lama amat sih. gak bernyawa juga gapapa asal lo dengerin kami."

"Shuyang...Shuyang ayo bangun sebentarrr aja."

Kedua cewek itu terus berusaha membangunkan BoyStory , tentu kalian bisa membedakan cara membangunkan Hyerin dan Ji Woo kan? ( yang kasar dan gatau diri itu Ji Woo, yang lembut dan halus itu pastinya Hyerin).

Setelah BoyStory dikumpulkan dilorong lantai 2, "baiklah teman-teman, tolong dengerin gue bentar. maaf ganggu waktu tidur kalian." Hyerin berusaha selembut mungkin.

"aish...lama amat. gak usah kek acara resmi deh, Rin." Ji Woo yang menunggu di depan pintu mulai tak sabar.

"Jadi, besok Chayrie tuh ultah dan kita mau bikin kejutan. kalian ikut gak?

"ha?"

"apa? ulang?"

"Chayrie itu siapa?"

"huaaahhmm..."

"ha? kita harus apa? keju?Cherry?"

"......."

PLAK!GUPLAK!DUAK!BAK!BIK!BUK!

"i-iya kami mengerti, jadi gimana cara bikin kejutannya?" tanya Hanyu yang masih sibuk mengusap pipi kirinya. Ji Woo menghajar mereka semua karena ngawur.

"ya..gue juga belum mikir soalnya baru sadar waktu liat kalender tadi pagi."

"ohh yang lo hampir jatuhin nampan?"

"ya...gak ingat sih."

Hening sementara karena mereka sama-sama berpikir.

"ha? gimana kalo gini." Xinlong menceritakan idenya.

"hemm...bagus juga."

"yaaa...hemmm...jangan-jangan lo mau PDKT-an sama dia ya, Long?"ledek Zeyu.

"hei, nggak ya. gue cuma ngusulin ide gue."

"pokoknya kita susun sekarang."

-o-

"huuaahhm....pagi Min Jeong." Chayrie menuruni tangga sambil menyapa salah seorang pelayan yang lewat. Chayrie melirik kearah dapur dan tak ada seorang pun disana, hanya ada 3 potong roti bakar untuknya sarapan.

"Min Jeong...yang lain pada kemana?" tanya Chayrie sambil menggigit roti bakarnya. Sejak bangun dia memang sudah tidak menemukan siapapun.

"ah, mereka keluar."

"he? kemana?kok aku ditinggal."

"katanya kamu kelihatan lelah sekali jadi mereka gak tega bangunin."

Chayrie menghela napas dan segera menyelesaikan sarapannya. Setelah mencuci tangan, gadis berambut hitam legam panjang itu berjalan menuju ruang keluarga dan ia melihat kalender yang tertempel didinding.

"Hah? ha-hari ini!!!"

-o-

"woey...serius nih gapapa?"tanya Hyerin cemas.

"sudahlah, Rin. lo gausah cemas deh." ucap Zeyu menenangkan.

iya, kita kan cuma ninggalin dia sendirian seharian ini."tambah Xinlong.

"ah, ya. gimana kalo kita beli perlengkapan pesta kejutannya." ajak Shuyang.

Hanyu pun meminta Pak Jung (sopir Hyerin) untuk berhenti di mall. Sesampainya di tempat tujuan, mereka turun dan menuju toko-toko untuk membeli perlengkapan pesta.

"hei lihat, babi ini mirip sama lo, Ji Woo. Wahahahahah."ejek Zihao sambil menunjuk celengan babi saat mereka sedang mencari hadiah untuk Chayrie.

"apa? gak ngaca lu ya, gigi kuda." Ji Woo balas mengejek.

"Hyerin!" Panggil Zeyu.

"ah, kenapa Zeyu ge?" Hyerin segera menghampir Zeyu yang sedang memerhatikan sesuatu.

"bando biru ini bagus,kan?"

"wah, manisnya...lo mau beliin buat Chayrie ya, Zeyu ge?"

"maunya sih, gue beliin buat lo, tapi yang ulang tahun Chayrie ya...hahaha."Zeyu tertawa hambar.

"ge...ma-makasih, tapi lebih baik lo segera cari hadiah buat Chayrie." Hyerin melihat-lihat boneka berusaha menutupi wajah meronanya.

"hei, bisa gak lo bersikap santai aja sama gue. gak usah panggil gue gege." Zeyu membalik badan Hyerin menghadap dirinya.

"eh...ya..."

"woy..woy, apaan nih? asmara tengah jalan." tiba-tiba Ji Woo nongol mengganggu suasana.

"aish! Jinjja, lo bikin kaget tau...lagian siapa yang asmara tengah jalan?"hyerin mengelus dadanya, kaget.

"dih, gua gak ada bilangin lu...cieee ngerasa,ya?" goda Ji Woo.

"hishh...Ji Woo-ya! pergi sana." usir Zeyu.

"oh? mianhae, Hyung....gue ganggu ya?"Ji Woo menunjukkan muka memelasnya yang kelihatan menyebalkan dimata Zeyu dan Hyerin.

"Gou MingRui!"teriak Zeyu.

"ha?"

"nih, bawa adek lo." Zeyu menunjuk Ji Woo dengan kepalanya. MingRui langsung menggeser pandangannya kearah yang ditunjuk kepala Zeyu.

"hah?gue adek siapa?"

"aah..Ji Woo...jangan ganggu mereka, lagipula lo masih harus bersikap feminin." MingRui menghampiri gadis tomboy itu dan menarik lengannya.

"Ya! Hyung...eh...gege...lepasin."

Setelah agak jauh, MingRui melepas genggamannya dilengan Ji Woo.

"dasar,nyamuk!"

"biarin, gue bisa jadi diri gue sendiri kan didepan lo?"

"ha..maksud lo apa?"

"ayo kita menjauh, gue mau main game nih...kalau mereka tau gue bakal tambah dihukum." Ji Woo menarik tangan kanan MingRui untuk keluar dari toko itu.

"ah..hei,hei."

"Ji Woo itu benar-benar seperti adik laki-laki. bahkan dengan santainya dia manggil gue hyung." Zeyu memasukkan tangannya kedalam saku jaketnya.

"hahaha, bener banget tu. ayo kita cari hadiah buat Chayrie, Zeyu ge."

"ekhemmm..."

"eh..Ze-Zeyu?"

Zeyu mengangguk disertai senyuman super manisnya.


VS (BOYSTORY) Season 1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang