🌼12

11.5K 2K 303
                                    

Rasanya, mungkin sisa waktu yang Lisa miliki untuk berada dirumah besar ini sudah habis. Tugasnya sudah selesai, pun dengan hubungannya yang juga berakhir dengan Taehyung dan Jungkook.

Selama dua malam ini Lisa banyak berpikir dan merenungi semua kesalahannya. Ia merasa bahwa hubungannya dengan Taehyung sudah tidak bisa dilanjutkan lagi. Bukan hanya karena perubahan sikap Taehyung yang seratus delapan puluh derajat berbeda dari delapan tahun yang lalu, tapi juga memang sudah tidak ada lagi yang bisa dipertahankan.

Lisa sudah tidak mencintai Taehyung sehebat dulu. Ia juga yakin kalau Taehyung pun begitu, mengingat kini pemuda itu hanya fokus pada deretan misinya sendiri.

Namun kembali lagi pada Jungkook, agaknya perasaan bersalah dan juga sekelumit rindu yang dirasakan Lisa kini telah bergumul dan menciptakan rasa sesak yang teramat dalam di dadanya. Ia paham betul kalau mungkin saja ia sudah tak berhak menerima pintu maaf dari Jungkook. Tapi kenapa rasanya sulit sekali ketika ia harus menyeret koper dan hendak meninggalkan rumah ini?

Lisa ingin terus berada disini. Ia ingin menjaga Jungkook, ingin memperbaiki semua kesalahannya dan mengulang kisah mereka dari awal. Tapi apakah semuanya akan berlangsung seperti dulu? Apa mereka bisa merajut asa bersama dengan senyuman dan pelukan sehangat dulu? Tidak. Segalanya telah berubah, dan Lisa yakin sekali kalau Jungkook bahkan telah membencinya setengah mati.

Apalagi ketika mendapati sosok Jungkook yang hanya bisa duduk ditepi ranjang sembari termenung, menatap kosong pada televisinya yang menyala dan menampilkan acara-acara membosankan. Ekspresinya tak berubah, tetap datar dan hampa sekalipun tersaji drama komedi dihadapannya.

Sumpah demi apapun, saat ini Lisa ingin sekali merengkuh sosok rapuh itu dan mengucapkan kalimat penenang seperti biasanya. Tapi, siapalah dirinya? Kini mereka berdua tak ubahnya seperti orang asing, seakan sama sekali tak pernah ada cerita diantara keduanya.

"Jung.." pada akhirnya Lisa memutuskan untuk melangkah masuk. Ia bisa melihat bagaimana Jungkook yang sedikit terkesiap dan menegakkan tubuhnya, sebelum kembali bersikap seperti semula.

Gadis itu lantas mendudukkan diri disisi pemuda tersebut tanpa meminta persetujuan lebih dulu. "Aku ingin bicara."

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

Lisa tersenyum pedih mendengar nada datar itu. Ia sangat mengerti mengapa Jungkook bersikap begitu dingin padanya. Kekecewaan yang dirasakan pemuda itu jauh lebih dalam daripada yang ia bayangkan sebelumnya. "Aku... Aku akan pergi dari rumah ini."

Jungkook terdiam. Sejujurnya, ia ingin Lisa tetap berada disini. Ia ingin mempertahankannya. Namun karena rasa cintanya pada Lisa sudah bertumbuh sangat besar, maka ketika gadis itu memberikan sebuah luka--Jungkook bisa merasakan bagaimana hatinya yang dihancurkan sampai terkoyak dan babak belur.

Rasanya begitu berat, mengingat hanya Lisa satu-satunya gadis yang mampu membuat Jungkook jatuh cinta hingga memberikan rasa sakit sedalam ini. Tapi Jungkook tetap tidak bisa memaksa Lisa untuk tetap tinggal, sebab gadis itu memang tidak pernah mencintainya, bukan?

"Hmm.. Pergilah."

Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Lisa melangkah pergi dari sini, sementara hatinya telah memaksa diri sendiri untuk tetap tinggal? Bagaimana bisa Lisa melepaskan Jungkook jika ia menginginkan pemuda itu menjadi satu-satunya pendamping hidup untuk dirinya kelak? Tapi... Bagaimana bisa Lisa bersikap egois dengan memaksa Jungkook untuk mempertahankan hubungan mereka?

Lisa menarik napas dalam untuk meredakan sesaknya, sementara bola matanya mulai bergetar dan panas. "Jung.. Kumohon, maafkan aku.. Tidak masalah jika kau menolak mengerti atas hal-hal apa saja yang sebelumnya menimpaku sampai menyebabkan aku terpaksa harus menuruti perkataan Taehyung dan melakukannya padamu. Hanya saja.. tolong maafkan aku."

on one's own | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang