Bab 30 | Happy Family

25.6K 812 2
                                    

Seorang wanita cantik tengah mematut dirinya didepan cermin, tangannya dengan lihai menyapukan pelembab, BB cream, bedak, blush on tak lupa menghias bulu matanya menggunakan mascara. Jangan lupakan riasan lengkap make-up yang sengaja ia gunakan untuk mempercantik dirinya hingga ia tampil dengan sempurna, dilengkapi dengan gaun diatas lutut berwarna merah darah memberikan kesan cantik, seksi dan menggoda.

Siapapun yang melihat dirinya pasti tidak akan menyangka bahwa ia pernah melakukan operasi untuk mengeluarkan bayi didalam perutnya, tubuhnya yang langsing tak ada lagi bekas operasi membuat ia terlihat seperti wanita lajang dan bukanlah seorang istri dan Ibu dari satu anak.

Ternyata olahraga yang sering ia lakukan membuahkan hasil juga, tubuhnya kembali ideal seperti seorang model majalah kecantikan dengan tubuh tinggi semampai dan kaki jenjangnya. Wajah yang tirus dengan kulit berwarna eksotis, bibir tipis tapi menggoda dan jangan lupakan hidung mancung yang membingkai sempurna diwajahnya.

Seseorang yang memilikinya pasti sangat beruntung dan orang itu adalah Bayu Setiadji Diningrat, siapa yang menyangka jika pria tampan dengan tampilan cupu dan kacamata yang selalu membingkai matanya adalah suami dari seorang Aurelline Nadhira Handoko. Putri dari Handoko Surya yang merupakan seorang pebisnis terkenal termasuk Relline yang mengikuti jejak Papanya dengan masuk dalam dunia bisnis hingga ia menemukan cinta serta jiwa possessivenya kembali keluar ketika melihat Bayu.

Aura ingin memiliki semakin kuat melihat wajah polos seorang Bayu, ia pikir itu hanya sesaat. Siapa yang tau jika ia malah balas mencintai suaminya itu hingga kini mereka memiliki seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Arya Barel Diningrat, bayi mungil yang begitu tampan dan menggemaskan. Perpaduan wajah Bayu dan Relline begitu sempurna menghiasi wajah bayi mungil itu.

"Sayang..." Relline membalikkan tubuhnya begitu mendengar suara pria yang sangat ia kenali menyapanya, pria itu tersenyum sambil menghampiri Relline.

Wajahnya terpana melihat tampilan sang istri begitu cantik dan menggoda secara bersamaan, jika saja mereka tidak akan pergi ingin sekali ia mengurung istrinya didalam kamar dan menghabiskan waktu dengan memadu kasih diatas ranjang besar mereka. Ah iya lupa kalau ia harus berpuasa lama mengingat sang istri masih sedikit nyeri diperutnya setelah operasi yang ia alami.

"Kamu cantik sekali, kita gak usah jadi pergi aja ya?" Tangan itu melingkari pinggang Relline, wajahnya ia tumpukan dibahu sang istri yang terlihat sama sekali tak keberatan.

"Kita udah nitipin Arya di rumah Papa loh, masa gak jadi pergi?" Balas Relline sambil membalikkan tubuhnya.

"Ya gak apa-apa, kitakan jadi punya waktu berdua di rumah." Bayu mengelusi bibir tipis Relline yang dipoles menggunakan lip cream berwarna merah darah yang senada dengan gaunnya menggunakan ibu jarinya.

"Aku gak suka bibir kamu merah banget kayak gini." Gumam Bayu sebelum melumat lembut bibir Relline, lebih tepatnya Bayu ingin menghapus jejak warna merah itu dibibir sang istri.

Relline terlihat tak keberatan sama sekali, wanita itu malah mengalungkan tangannya dileher Bayu dan perlahan membalas lumatan lembut bibir Bayu dibibirnya. Setelah dirasa nafas kian menipis, Bayu melepaskan pagutannya. Pria itu mengusap bibir Relline yang sedikit basah dan belepotan karena ulahnya, ia tersenyum senang karena berhasil menghapus jejak merah itu.

"Pakai warna yang lain, asalkan jangan warna merah. Aku tunggu diluar, kalau aku masih disini bisa aku pastikan kita tidak akan jadi pergi ke acara pernikahan mantan kamu itu." Ucap Bayu lalu mengecup bibir Relline sekilas sebelum pergi meninggalkan Relline yang hanya bisa diam mematung.

"Sekarang kayaknya bukan aku deh yang possessive, tapi Bayu juga ikutan possessive." Gumamnya sambil memoleskan bibir berwarna nude.

Possessive WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang