Matanya

854 87 13
                                    

❣❣❣

Gadis bersurai panjang itu tengah sibuk membaca buku di perpustakaan. Para sahabatnya memilih untuk tetap di dalam kelas dari pada menghabiskan waktu di ruangan penuh buku itu.

Lisa membolak-balik halaman buku yang tengah ia pegang. Saat ini ia tengah mendalami cerita romantis. Ya temanya masih sama seperti tadi malam. Cerita Romantis.

Demi mendalami karakter yang akan dia buat, Lisa sampai berusaha untuk mencari seorang kekasih. Ia berencana akan menjadikan Kim Hanbin sebagai percobaannya.

Bicara soal Kim Hanbin, apakah pria itu sudah memiliki kekasih..? Jika iya, maka Lisa akan berusaha menghancurkan hubungan itu dan merebut Hanbin. Entahlah, ia begitu terobsesi dengan seorang Kim Hanbin.

Seseorang tiba-tiba duduk di depannya saat ia sibuk membaca. Ia lantas mendongak dan melihat siapa yang kini tengah berada di depannya.

"Hai.." Lisa tak menjawab, hanya mengeryitkan dahi bingung. Siapa pria ini..? Ia seperti pernah melihatnya.

"__ kenalin, gue Mino." Pria di depannya ternyata cukup peka.

Lisa hanya mengangguk sebagai balasan, ia malas untuk bicara dengan orang asing yang ada di depannya ini.

"Sendirian..?" Mendengar pertanyaan pria di depannya membuat Lisa menutup buku yang ia baca dan menatap pria yang mengaku bernama Mino itu.

"Enggak, banyak orang disini." Balasnya santai, Mino tertawa kecil mendengar jawaban gadis di depannya ini.

"Emm, nama lo Lisa kan..?" Mendengar pria ini bersuara membuat mood Lisa menjadi buruk.

Lisa hanya berdehem, matanya fokus melihat ke arah jendela yang kini memperlihatkan lapangan basket yang tengah ramai oleh para pemain basket. Dan ia juga fokus melihat salah satu sosok pria yang tengah mandi keringat di sana.

"Lo liatin Hanbin..?"

"Hah..?" Lisa mengerjap untuk beberapa saat, namun ia kembali mengatur mimik wajahnya agar pria di depannya ini tak curiga.

"Lo liatin Hanbin..?"

"Hem gue liatin dia.. gue cuma ngerasa asing aja sama tuh cowok." Balas Lisa tenang.

"Dia emang jarang berangkat sekolah, paling-paling nanti dia juga bolos."

"Lo kenal sama dia..?"

"Ya kenal lah, dia satu kelas sama gue. Lo yakin gak kenal sama dia..?"

"Enggak.."

"Aneh, padahal dia satu geng sama Abang lo."

"Abang gue..?"

"Hemm Bobby."

"Kak Bobby satu geng sama cowok itu..?"

"Iya Lisa.. dia bahkan terkenal di kalangan cewek. Yakin lo gak kenal..?"

"Gue kan udah bilang kalau gue gak kenal. Tapi kan Kak Bobby kelas dua belas, sedangkan dia kelas sebel__ Ehh.." Lisa spontan menutup mulutnya saat ia sadar apa yang akan ia ucapkan.

"Hemm gak kenal tapi tau dia kelas berapa."

"Gue emang gak kenal."

"Alah ngeles mulu lo kaleng sarden."

"Bodo ah." Lisa segera bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan Mino yang terus menatap punggung Lisa.

***

"Kalau dia satu geng sama Bang Ibob, berarti dia sering dateng ke rumah dong..?" Masih memikirkan ucapan Mino yang mengatakan jika Hanbin satu geng dengan Kakaknya. Ia tengah mondar-mandir di depan mading tanpa peduli beberapa pasang mata yang tengah menatapnya aneh.

"Tapi selama ini Bang Ibob gak pernah bilang kalau punya temen namanya Hanbin. Ish kok gue jadi kepo ya.." terus berbicara sendiri tanpa peduli orang di sekitarnya. Menggigiti kuku-kuku panjangnya, dan otak masih terus di gunakan untuk berfikir.

"Apa dia punya__ akhh.." sebuah bola tiba-tiba melayang hingga mengenai perut Lisa, yang saat ini Lisa juga tengah PMS. Jadi, kalian tak perlu bertanya apa yang akan terjadi di detik berikutnya.

"Astogehhh..!!! Siapa sih yang udah buat bola nyium perut gue..!!" Sambil memegangi perutnya yang terasa nyeri dan mengumpat sekasar-kasarnya di dalam hati.

"Sorry, gue gak sengaja. Mau gue bantu..?" Gadis berponi itu mendongak, sempat terdiam beberapa saat karena terpesona dengan ketampanan pria di depannya.

"Boleh gue minta bolanya..?" Tersadar, Lisa segera berdiri dan masih memegang bola basket yang ternyata bukan barang yang ringan.

Tanpa berkata, Lisa melemparkan bola itu hingga mengenai mata pria tersebut.

"Arghh..!!" Lisa yang mendengar teriakan pria itu segera menoleh dan melihat Kim Hanbin tengah memegang matanya yang kini berubah warna menjadi merah.

Lisa segera menghampiri Hanbin dan bingung harus mengatakan apa.

"Aduh maaf ya. Gue gak sengaja." Gadis itu segera menyentuh mata Hanbin dan mengusapnya pelan.

Hanbin hanya diam dan menatap gadis di depannya. Wajahnya terlihat menggemaskan apalagi jika khawatir seperti ini. Ah ingin sekali Hanbin mencubit pipi chubbynya.

"Lalisa.." Lisa berhenti mengusap mata Hanbin dan beralih menatap manik mata pria itu.

Hanbin tersenyum dan mencubit pipi Lisa dengan cepat. Ia segera berlari menuju lapangan, sebelum Lisa melihat wajah malu nya yang digunakan untuk menutupi wajah mesumnya.

Yah, Hanbin memang mesum.

Sedangkan Lisa terkejut dengan aksi si pria tadi, ia menyentuh pipi dan dadanya secara bersamaan. Ada yang berdetak kencang di dalam sana.

"Ah jantung gue.."

❣❣❣

Pendek ya.. hehe

Vomentnya guys.

Maaf typo

TBC

KISS ME °° HANLIS°°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang