Pacaran

929 84 30
                                    

❣❣❣

Bangun dengan posisi berada di pelukan seorang pria, tentu belum pernah Lisa pikirkan sebelumnya. Pelukan yang sungguh erat dan hangat. Dan parahnya, Lisa tak mau beranjak dari posisinya saat ini, pelukan ini terlalu nyaman untuk di lepaskan. Dan Lisa semakin mempererat pelukannya, kepalanya ia sandarkan pada dada bidang milik Hanbin. Aroma tubuh pria ini nyatanya dapat menyegarkan saluran pernapasan nya.

Tanpa Lisa sadari, Hanbin kini tersenyum dengan mata yang masih terpejam. Rupanya Lisa sangat menikmati pelukannya.

Tok.. tok..

"Lisa..?" Mendengar namanya di panggil, Lisa dengan cepat melepas pelukannya pada Hanbin dan bangun. Ia melihat jam yang terdapat di atas meja nakasnya. Jam 06:10

Matanya membulat tak percaya, jadi ia tidur dari kemarin sore  hingga pagi ini, dengan posisi seperti itu..?

Hanbin ikut terbangun saat Lisa melepas pelukannya tadi, ia menatap Lisa yang terlihat memikirkan sesuatu.

"Kenapa..?" Lisa menoleh menatap Hanbin, dan gadis itu hanya menggelengkan kepala.

Cup

Mata besar itu semakin membesar saat sesuatu yang kenyal menempel di bibirnya. Tak lama, mungkin hanya sedetik.

"Morning kiss.." ucap Hanbin dengan mengerlingkan matanya.

"Lisa..?" Seseorang di luar kembali memanggilnya.

"I-- iya Pa." Dengan gugup Lisa membalas panggilan sang Ayah, tanpa menoleh pada Hanbin, Lisa beranjak dari ranjangnya dan menuju kamar mandi.

Lisa bersandar pada pintu kamar mandi, ia menyentuh bibirnya.

"Parah.. parah.. parah.. tadi dia__" Lisa membentuk tangannya seperti bibir dan menciumkannya ke bibirnya sendiri.

"Aaaaa... Tadi dia cium gue..?! Demi apa..?!" Lisa berteriak-teriak layaknya orang gila di dalam kamar mandi.

"Okee, tenang Lisa.. tarik nafas, keluarkan pelan-pelan.. mulai sekarang lo jangan gampang baper, dia yang harus baper bukan lo. Okee fighting.."

***

Banyak yang tak menyangka jika seorang Kim Hanbin dan Lalisa Manoban yang kemarin baru saja bermain adegan bola basket kini berangkat sekolah bersama. Dan yang membuat semua mata memandang adalah, warna rambut mereka yang sama. Warna coklat, coklat muda namun tak terlalu muda, bukan juga coklat tua. Jika rambut Kim Hanbin biasanya berwarna pirang atau Hitam. Kini ia tampil beda dengan kekasih yang berbeda pula.

"Mereka pacaran..?"

"Jadi apa Lisa nanti kalau putus sama Hanbin..?"

"Gila sih, pasti si Lisa udah di grepe-grepe sama si Hanbin."

"Ku belikan bakwan malah dia yang jadian..."

"Warna rambutnya couple guyss.."

Begitulah sekiranya bisikan-bisikan tetangga yang terdengar di telinga Lisa, namun tak Lisa hiraukan. Ia sudah tau resiko jika berpacaran dengan seorang Kim Hanbin. Bicara soal hubungan, Lisa sebenarnya belum menerimanya, malah tadi malan ia menolaknya. Tapi tadi pagi, karena ulah sang Papa, ia akhirnya menerima dan menjalin hubungan dengan Kim Hanbin. Ini lebih cepat dari dugaannya.

KISS ME °° HANLIS°°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang