❣❣❣
"Gue mau ambil minum. Lo mau sesuatu..?" Lisa menoleh saat Hanbin bersuara. Gadis itu menggeleng pelan, tanda tak ingin apapun. Hanbin lalu turun menuju dapur untuk mengambil minum dan makanan atau camilan.
"Untuk apa kamu bawa makanan sebanyak itu..?" Tangan Hanbin terhenti saat suara itu tiba-tiba terdengar. Tanpa menjawab, ia segera membawa nampan berisi banyak makanan ringan dan minuman menuju kamarnya. Namun saat kakinya baru menapaki tangga, suara itu kembali terdengar.
"Apa kamu bisu..?" Hanbin tak menjawab, pria itu terus berjalan.
"Hanbin..!!"
"Dasar anak kurang ajar..!!"
Brughh. Brakk.
"Akh.." Hanbin meringis saat tubuhnya terjatuh ke lantai. Ia menahan amarahnya agar tak meledak begitu saja, ia benci ini, Ayahnya adalah orang yang selalu membawa amarah ke manapun ia pergi. Dan kini, entah untuk yang kesekian kalinya ia menjadi korban dari amarah Ayahnya.
"Kamu pantas mendapatkannya." Ucap Jinyoung setelah melempar tubuh Hanbin ke lantai.
"Saya bertanya, tapi kamu mengacuhkannya. Apakah itu sopan..?" Hanbin tetap tak menggubris apa yang barusan diucapkan oleh Jinyoung. Tubuh dan hatinya terlalu sakit saat ini. Ah tidak, setiap hari bukan hanya hari ini.
"Kamu benar-benar..."
Bughh
Tinjuan keras mengenai rahang Hanbin. Jinyoung memukul wajahnya tanpa ampun, ia hanya diam. Percuma melawan, ayahnya akan semakin menggila. Ia merasakan sudut bibirnya berkedut, dan mengeluarkan darah. Dan kini entah mengapa, Hanbin ingin dirinya segera pergi dari Dunia manusia.
Di kamar, Lisa menunggu Hanbin yang tak kunjung kembali. Ia lalu berniat untuk menghampiri Hanbin, entah, hatinya berkata agar ia turun.
Lisa segera menuju dapur, namun langkahnya terhenti dan nafasnya tercekat. Pemandangan mengerikan di depannya benar-benar membuatnya merasa ngeri. Dengan segera ia berlari menuju Hanbin.
"Hanbin.." Lisa menghentikan aksi gila yang dilakukan pria paruh baya ini. Ia mencoba menghalangi Jinyoung agar tak memukul wajah Hanbin.
"Stop Om stop..!!" Tinjuan itu mulai terhenti, dengan terkejut Jinyoung berdiri dan melihat ke arah Lisa yang memeluk Hanbin.
"Hanbin lo gak papa..?" Bukannya menjawab, Hanbin justru tersenyum.
"Kayak gini aja lo masih bisa senyum."
"Ada apa sih ini..? Kamu mau ambil berkas aja lama banget." Suara itu membuat Lisa terdiam kaku dan menatap Hanbin.
Cyelin melihat ke arah Hanbin yang tengah duduk berhadapan dengan seorang wanita yang membelakangi dirinya.
"Siapa kamu..?!" Lisa yang merasa bahwa itu pertanyaan untuk dirinya akan menoleh, namun Hanbin justru menariknya hingga bibir mereka menempel. Tepat di depan mata kedua orang tua Hanbin. Mata Lisa membulat karena terkejut, sedangkan Hanbin justru menikmati perbuatan nya.
Dengan pelan Hanbin melepaskan ciuman itu, ia lalu mengecup ujung hidung Lisa.
"Itu jawabannya." Ucap Hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME °° HANLIS°°
Teen Fiction"Gimana rasanya ciuman..?" _ Lalisa Manoban "Gak usah banyak tanya, langsung praktek aja." _ Kim Hanbin Cup yaaaaaaahaaaaa Kim Hanbin × Lalisa Manoban