Berpelukannnn...

615 71 12
                                    

❣❣❣

Canggung.

Sebuah suasana yang kini tengah berada di antara empat gadis yang tengah diam merenungi nasib.

Diantara mereka, belum ada yang mau membuka bibirnya untuk bersuara. Bibir bak di gembok, terkunci rapat.

Cafe yang biasanya ramai oleh suara celotehan unfaedah mereka kini tiba-tiba sunyi, hingga pemilik cafe pun juga bingung. Ada apa gerangan..?

Mata fokus pada ponsel, sebisa mungkin bernafas namun tak mengeluarkan suara apapun. salah satu diantara mereka mulai merasa resah, ia menunggu para sahabatnya ini memulai pembicaraan. Namun tak ada satupun dari mereka yang mau berucap.

"Ekhm.." Jisoo tiba-tiba berdehem dengan suara yang cukup keras, membuat para pelanggan melihat ke arah mereka duduk. Jisoo yang dilihat pun hanya cengengesan tanpa dosa.

"Jadi gimana guys..? Gak ada yang mau ngomong..?" Tiga pasang mata itu menatap Jisoo seakan meminta bantuan untuk mewakili pembicaraan hari ini. Akh kok malah kayak mau sidang, pada tegang gitu lah.

"Rose..?"

Merasa namanya dipanggil, Rose mengalihkan pandangannya dari ponsel pintarnya itu.

"Apa..?" Tanyanya polos, Jisoo lalu mengisyaratkan agar Rose segera menyelesaikan masalahnya.

"Pada kenapa sih..? Kalau mau ngomong ya tinggal ngomong aja." Sela Lisa yang sejak tadi menunggu para wanita ini mengucapkan mantra.

"Rose sama Jennie mau bicara penting sama lo." Balas Jisoo.

"Gue..? Mau ngomong apa..? Jangan bilang kalau lo mau ngomong soal June lagi..?" Tebak Lisa sambil menatap Rose.

Rose membalas tatapan Lisa lalu menghela nafas panjang.

"Gue cemburu lihat lo deket sama June. Gue takut June CLBK sama lo." Bukannya kesal, Lisa justru tersenyum melihat tingkah Sahabatnya itu. Wajar jika Rose takut, gadis itu benar-benar mencintai seorang Koo Junedi.

"Lo cemburu sama calon ipar lo sendiri..?"

"Maksud lo..?" Bukan Rose, tapi Jennie. Gadis itu sangat terkejut dengan penuturan Lisa.

"Tante Dara sama Papa mau nikah." Ucap Lisa dengan tangan yang sibuk memutar-mutar ponsel di atas meja.

"What..? Lo gak bohongin kita kan..?" Tanya Rose dengan ekspresi terkejut khasnya.

"Gak berfaedah banget bohongin kalian."

"Ya ampun Lisa, kenapa lo gak bilang dari kemarin sih kalau June itu bakal jadi Abang lo. Coba aja lo bilang, gue gak bakal salah paham kayak gini."

"Gue kira June udah ngasih tau lo."

"Dia akhir-akhir ini jarang cerita sama gue. Biasanya juga cerita sampe dua ratus halaman. Tapi ini halamannya kosong." Raut wajah Rose berubah sendu.

"June mungkin lagi ada masalah, dia mungkin bingung soal Mamanya yang mau nikah lagi." Jisoo mencoba menjelaskan situasi June pada Rose agar Rose sedikit paham dengan keadaan June saat ini.

KISS ME °° HANLIS°°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang