Chapter XXIII - Another Secret

2.4K 446 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Hyades terus membuka halaman demi halaman buku dan membacanya dengan seksama. Sesekali bibirnya berdesah kecewa lalu hidungnya mendengus kesal. Sideris menatapnya bingung, ia tidak menjawab apapun pendapat Hyades mengenai keanehan sifat Coastal akhir-akhir ini karena ia sendiripun juga merasakan hal itu. Sekalipun ia lebih sering di ruangan profesor Shaw, sedikitnya ia tahu apa-apa saja yang terjadi pada keduanya.. “Bisa kau katakan apa yang sedang kau cari?” tanyanya.

“H-huh?” Hyades mendongak sebentar lalu kembali menatap buku di depannya.

“Hyades..” desis Sideris.

Hyades kembali mendongak lalu menatap Sideris serius. “Sebuah tanda, nama simbol, emblem? Ya.. semacam itu.”

“Simbol apa?” kening Sideris mengernyit.

“Pengikut Dark Eater.” bisik Hyades. Sideris melipat kedua tangannya lalu bersandar ke belakang kursi.

Hyades membuka lembar selanjutnya namun matanya masih belum menemukan apa yang ia butuhkan. “Apa kau pikir buku sejarah ini lengkap? Maksudku, semua hal tentang sihir hitam apakah di tulis di sini?”

“Entahlah. Aku tidak tahu, lagipula siapa yang benar-benar mengalami semuanya? Dalam satu waktu? Mustahil.” Sideris mengedik.

“Yah. Kau benar.” Hyades mengangguk kecil.

“Lagipula dari mana kau dapat ide seperti itu? Maksudku, mencari sebuah simbol? Di luar pemikiranku.” tanya Sideris ditambah sedikit pujian.

Hyades tersenyum kecil. “Ada yang memberitahuku.”

“Ahh.. apakah senior itu? Mungkin kita bisa mulai dari gambar jika tidak ada nama yang menjurus pada simbol. Kita bisa cari penjelasannya belakangan.” usul Sideris.

Hyades terlihat berpikir. “Boleh juga, dan.. senior itu namanya Aquel.”

Sideris mengangguk kecil. “Omong-omong bagaimana jika para pengajar tahu kalau kau baru saja menggunakan tongkat sihirmu?”

“Entahlah. Tapi tongkat ini setidaknya bisa digunakan semenjak Equinox hyung memberikannya malam itu. Aku harus berterimakasih karena dia sudah membuka segelnya.” Hyades mengedik. “Kau tahu? Aku tidak pernah mengeluarkan benda ini dari dalam jubah.”

Sideris terkekeh kecil. “Terakhir kali kita menggunakannya pada pelajaran mantra.”

“Benar.” angguk Hyades.

“Oh ya, aku ingin memberitahumu kalau Aphelion hyung baik-baik saja. Mereka berdua sedang bekerja keras bersama para petinggi Healers di pusat, merundingkan jalan keluar untuk membangunkan mereka yang di serang.”

Mata Hyades membulat sempurna. “Benarkah? Dari mana kau tahu?”

“Kau salah paham.” ucap Sideris serius.

Nebula {Carpathians : Magic Labyrinth} [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang