Chapter XLVI - The Day {Eclipse}

2.9K 489 219
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Sedikit pengetahuan, eclipse-atau gerhana-adalah salah satu fenomena semesta yang berkaitan dengan astronomi. Eclipse terjadi apabila sebuah benda di angkasa bergerak ke dalam bayangan benda angkasa lainnya.

Secara umum, eclipse di gunakan untuk keadaan di mana posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari yang di sebut sebagai solar eclipse (gerhana matahari), atau juga keadaan di mana sebagian atau keseluruhan bulan tertutup oleh bayangan bumi yang di sebut sebagai lunar eclipse (gerhana bulan). Namun demikian, eclipse tidak selalu merujuk pada bulan atau bumi karena di semesta ada banyak sekali planet dan satelit planet.

Begitupula dengan fenomena blood moon yang terjadi karena matahari, bulan, dan bumi berada pada posisi sejajar atau mendekati kesejajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitupula dengan fenomena blood moon yang terjadi karena matahari, bulan, dan bumi berada pada posisi sejajar atau mendekati kesejajaran. Atmosfer bumi membiaskan cahaya matahari membuat bulan seakan berubah warna menjadi merah.

.

Demikian dengan Equinox yang menyadari perubahan langit saat ini. Sebelumnya ia sudah meneliti banyak di Ecliptic dan mendapati bahwa peristiwa malam ini merupakan gerhana bulan total terlama yang terjadi selama satu abad sekali. Ia tidak tahu apa alasan para pengikut Dark Eater memilih fenomena ini sebagai waktu yang tepat untuk melakukan ritual.

Profesor Robert tersenyum puas kala semua benda langit itu hampir mendekati sejajar. Ia mengangkat pedang di tangan dan siap mengayunkannya pada Sideris. Di kejauhan Equinox menyadari apa yang sedang terjadi pada adiknya. Ia melempar serangannya hingga pedang yang sedang di pegang profesor Robert jatuh terlempar.

“Apa yang kau lakukan pada adikku sialan?!” umpatnya lalu berlari cepat. Namun sebelum ia mendekat, tubuhnya sudah terlempar jauh membuat Paleo dan Aphelion menoleh panik.

“HEI!” Paleo menggeram marah lalu menyadari siapa yang menyerang Equinox.

“Bodoh! Hei! Equinox! Bangun!” ucap Aphelion frustasi mengguncang-guncang tubuh teman sewilayahnya itu. Matanya terpejam, tak lama Aphelion merasakan tangannya sangat basah. Itu bukan sisa air hujan melainkan darah yang merembes keluar pakaian. “Equinox! Paleo! Paleo! Dia terluka!” paniknya.

Nebula {Carpathians : Magic Labyrinth} [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang