Chapter XXXI - Another Day

3K 482 176
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Pagi ini Coastal merasa aneh, satu hari berada di lingkungan yang berbeda membuat kehidupannya berubah banyak. Kamarnya di istana dan kamarnya di Elewitch tidaklah sama dengan kamarnya di sini. Inilah yang ia maksud soal menghapus ingatan, setidaknya perasaannya tidak akan begini setelah melupakan semuanya. Tapi tampaknya ia harus membujuk Olive lebih keras lagi agar mau mengabulkan permintaannya.

Ia mulai duduk dalam diam, menatap dirinya sendiri dari pantulan cermin di depannya. Menghela nafas tampak terdengar mengerikan baginya sekarang, tidak ada waktu lagi untuk menghabiskan waktunya dengan tersenyum bahagia. Tertawa? Bahkan ia kehilangan itu, bagaimana rasanya tertawa dengan lepas karena membicarakan hal-hal konyol dan tidak penting seperti dulu.

Coastal menoleh saat suara pintu di ketuk, Admius muncul di baliknya dengan setelan pakaian yang sangat rapi. Sebenarnya ia masih belum mengerti tentang konsep hidup dari pengikut Dark Eater itu sendiri. Mereka bahkan dua kali lipat lebih elegan dari kebiasaan kerajaan yang ia ketahui. Apa yang kelompok elit ini tuju? Mengingat tentang keabadian, apakah mereka berniat hidup seperti vampir? Bahkan usianya sendiri sudah melewati 1000 tahun dalam hitungan bangsa Elemen. Ingin hidup selamanya di semesta? Apa seperti itu keabadian yang mereka maksud?

“Olive nuna sedang membantu menyiapkan makan pagi, jadi aku yang datang untuk memberitahumu.” ucapnya.

Coastal mengernyit. Pembawaan Admius sangat berbeda dengan sikapnya di sekolah dan di Piata Igora, secara kasar ‘apakah dia menjadi anjing baik jika berada di lingkungan ini?’. Ah, atau karena saking elegannya mereka tidak di perbolehkan melakukan yang aneh-aneh? Bercanda misalnya?

“Ya. Aku akan segera keluar.” jawab Coastal.

Admius mengangguk kecil. “Omong-omong, selamat datang.”

“Masuklah, kukira kau memiliki beberapa hal untuk di ucapkan.” tawar Coastal.

“Apakah terlihat jelas di wajahku?” tanya Admius terkejut.

Coastal mengangguk kecil. “Aku sudah berbincang dengan Olive tadi malam. Jadi, tidak masalah kalau kau juga ingin berbincang denganku.”

Perlahan Admius berjalan masuk setelah menutup pintu kamar. Ia duduk di salah satu kursi di dekat jendela lalu menatap Coastal. “Bagaimana perasaanmu?”

“Apa?”

“Tinggal di sini.”

Coastal mengernyit. “Kenapa? Apakah kau sangat penasaran dengan perasaanku?”

“Ya. Aku sangat penasaran.” jujur Admius. Coastal tertegun mendengarnya karena dia terdengar seperti seorang anak yang sangat polos sekarang.

“Aneh. Sangat aneh.” ucap Coastal yang juga mencoba untuk memberikan jawaban jujur.

Nebula {Carpathians : Magic Labyrinth} [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang