.
.
Matahari pagi ini lebih terik dari biasanya, tapi itu tidak menyurutkan mereka untuk pergi mengikuti kemana Eurfius melangkah. Equinox dan Aphelion berjalan lebih dulu di depan bersamanya, bertanya beberapa hal yang ingin keduanya tanyakan.
Beberapa jarak ke belakang memperlihatkan Glasio dan Paleo yang sedang membahas tentang bagaimana cara untuk menguatkan strategi perang. Lalu Sideris dan Hyades berjalan malas di belakang karena tidak tahu kemana tujuan mereka setelah berjalan kaki cukup jauh dari perbatasan penyeberangan danau Carpathians menuju ke luar Elewitch. Di belakang mereka, berjalanlah ke lima prajurit perang mereka yang setia.
“Aku tidak menyangka master Eric mengijinkan kita pergi keluar Elewitch tanpa pengawasan siapapun.” ucap Quadra.
Luminos mengangguk setuju, “Ya. Tidakkah ‘mereka’ berkeliaran di luar sana?”
“Tapi tidak mungkin mereka menunjukkan diri secara individu.” jawab Arête.
Demersal mengernyit, “Maksudmu bergerombol?”
“Mereka tidak resmi melakukan apapun selama kementerian belum dibuat tunduk. Hanya satu hal yang akan membuat mereka berani keluar dan melangkah bebas.” jawab Arête lagi.
Blazar mengernyit, “Kebangkitan tuannya?”
Arēte mengangguk, “Benar.”
“Kuharap tuanku bisa segera pulang dan terbebas dari kelompok aneh itu. Aku sudah tidak tahu lagi bagaimana cara membalas surat yang di kirim kerajaan untukku.” sedih Demersal.
“Raja masih mengirimimu surat?” tanya Blazar.
Demersal menggeleng kecil, “Bukan raja Thynnus. Tapi ibunya, ratu Mazara mungkin keheranan karena pangeran Coastal tidak pernah mengirimi kabar apapun setelah kekacauan di Elewitch waktu itu.”
“Tentu saja. Seorang ibu memiliki insting yang kuat melebihi seorang ayah soal anaknya.” ucap Quadra.
Luminos tersenyum masam, “Sayang sekali. Andaikan pangeran Coastal mengatakan apa yang sedang dialaminya, mungkin kita bisa membantu sekalipun harus melawan para pengajar yang berkhianat itu.”
“Kita tidak tahu. Mungkin permasalahannya sangat rumit sehingga pangeran Coastal memutuskan semuanya sendiri.” pikir Blazar.
Hyades dan Sideris mendengar pembicaraan mereka dalam diam. Tidak bermaksud menguping, namun menarik keduanya untuk ikut berpikir dan menyetujui beberapa argumen yang ke lima orang itu lontarkan tadi.
“Kurasa aku harus segera mencari tahu letak labirin yang mengarah ke tempat ritual mereka.” desis Sideris.
Hyades menghela nafasnya kasar lalu mengangguk. “Aku akan membantumu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nebula {Carpathians : Magic Labyrinth} [SUDAH TERBIT]
Fantasy⏳ Book 2 [end] Kembali dengan 7 pangeran Elemen yang berperang demi kehidupan semesta yang damai. Bermodalkan kebersamaan dan kepercayaan, mereka membuat strategi besar untuk mengalahkan musuh yang merindukan keabadian dan juga kebangkitan tuannya...