Chapter XXVII - The Intruder

2.8K 470 128
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Aphelion memandang ke arah luar gedung kementerian. Sudah berhari-hari di sini namun banyak hal yang membuatnya tidak bisa betah, bukan karena kerusuhan yang di akibatkan oleh sekelompok pengikut yang katanya ‘Dark Eater’ atau entah apalah itu. Seringkali ia memikirkan Hyades dan yang lain di Elewitch. Namun demi kesadaran Paleo dan Glasio juga ia bertahan di sini.

“Rindu Hyades lagi?” suara Equinox menginterupsi pikirannya.

“Kau selalu tahu. Aku tidak suka.” cibir Aphelion.

Equinox terkekeh. “Sudah jelas raut wajahmu terlihat begitu. Aku hanya mengutarakan pendapatku. Jackpot kalau benar.”

“Para Healers tampaknya tidak setuju soal racun hemlock.” Aphelion berbalik menatap Equinox.

“Ya. Mungkin karena tragedi bangsa Eos sudah lama sekali. Mereka masih merundingkan satu hal yang kemungkinan sangat mirip dengan efek hemlock.”

Aphelion menghela nafas. “Seharusnya Elewitch menjadi salah satu tempat yang di pantau perkembangannya. Semua bermula di sana.”

Equinox mengangguk. “Kau benar.”

“Apa mungkin kalau hemlock memang bukan penyebabnya?”

Tak lama pintu ruangan terbuka menampakkan seorang dwarf pekerja yang membungkuk hormat. “Tuan Carl dan tuan Caldwell, ada beberapa orang yang mencarimu di bawah.”

Aphelion mengernyit lalu menatap Equinox. “Siapa yang tahu kita di sini selain orang-orang kerajaan dan beberapa orang di Elewitch?”

“Tidak tahu.” jawab Equinox. Ia beralih pada dwarf tadi, “Kau kenal? Apa mereka mengatakan mereka darimana?”

“Tidak tuan. Itulah kenapa aku tidak membawa mereka kemari. Mereka tidak mau mengatakan siapa mereka sampai bertemu dengan kalian.”

“Baiklah terimakasih. Kami akan ke bawah.” jawab Aphelion lalu mengisyaratkan Equinox agar segera turun.

Mereka berjalan menuruni tangga putih memutar lalu tiba di lantai di mana pintu masuk berada. Dua orang penjaga menatap keduanya lalu menunjukkan di mana tamu mereka berada.
“Siapa?” bingung Aphelion.

Equinox menatap tiga orang yang baru saja berdiri dari duduknya. Tak lama keningnya mengernyit, “Cadmus?” ujarnya.

Ketiganya membungkuk bersamaan. Orang yang di panggil Equinox tadi tersenyum. “Pagi Equinox. Lama tidak bertemu. Aku-”

“Cadmus! Dia ini-”

“Seorang pangeran? Ya, aku tahu.” Cadmus menghela nafasnya menatap seorang teman yang menyela pembicaraannya lalu kembali pada Equinox. “Aku datang bersama teman-temanku. Ini Frixius dan Arsius. Kurasa kau tidak asing dengan mereka.”

Nebula {Carpathians : Magic Labyrinth} [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang