.
.
Jari-jari Coastal terasa beku sekarang. Otaknya tidak bisa berpikir banyak kala semua mata tertuju padanya. Tapi kenapa ia harus di hadapkan pada situasi seperti ini? Bagaimana bisa Sideris ada di sini sendirian? Apa yang dia lakukan? Atau ‘mereka’ memang sengaja mencari salah satu orang yang dekat dengannya untuk ritual ini?
“Pegang pedangnya dengan benar Coastal.” Julielle tersenyum simpul melirik Sideris sekilas.
Tanpa perlu di suruh tangannya memang sudah menempel kaku di pegangan pedang. Tapi ia tidak bisa melakukan apapun. Pedang itu hanya teracung di depan wajah Sideris yang masih menatapnya dalam diam.
“Katakan sesuatu.” ucap Coastal padanya.
Sideris menyunggingkan senyumnya sinis. Apa yang Coastal harapkan? Salam perpisahan darinya?
“KATAKAN SESUATU!” bentaknya dengan nafas berderu padahal ia tidak baru saja menyelesaikan kegiatan apapun yang melelahkan.
Sideris terkekeh kecil menunduk, mereka yang melihatnya mungkin berpikir bahwa ia sudah tidak waras. Ia yang berlutut lebih rendah dari Coastal kembali mendongak menatapnya dingin.
“Kau tidak mau mengatakan apapun padaku Sideris?” tanya Coastal sedikit marah.
Olive di kejauhan mengutuk Coastal dengan berbagai umpatan yang benar-benar membuatnya tak habis pikir. “Apa yang dia lakukan?!” desisnya.
Fidelius tertawa kecil layaknya sedang menonton sirkus, “Ini menyenangkan.” ucapnya sementara entah kenapa namun Admius sedikit ketakutan.
“Profesor Shaw. Bagaimana ini?” tanya Olive.
“Sebelumnya kita sudah memperingatkan. Aku tidak bisa lari ke tengah begitu saja lalu membubarkan acara Olive. Posisi Robert lebih tinggi dariku.”
“Jadi kau pasrah begitu saja melihat mereka?” kesal Olive.
“Memang kau bisa melakukan apa?” tanya profesor Shaw dingin sementara Olive juga tidak tahu harus apa.
Coastal meremat pedangnya kesal lalu menurunkannya jauh dari wajah Sideris. Semua orang berbisik menerka-nerka apakah Coastal akan berkhianat pada kelompok bahkan sebelum di ambil sumpah atau sebaliknya.
“Kenapa? Kau tidak punya cukup keberanian untuk memenggal kepalaku Coastal?” tanya Sideris akhirnya. Beberapa orang menjadi riuh mendengar ucapan Sideris yang terdengar menantang.
“Kupikir kau sudah tidak sabar menunggu-nunggu waktu ini tiba.” ucapnya lagi. “Lalu kenapa kau berhenti?”
“Diam!” bentak Coastal marah yang entah sejak kapan Sideris menjadi bodoh begini.
“Ayo cepat. Tidak mungkin kalau aku harus menggantinya dengan seseorang yang berasal dari kerajaanmu bukan?” tanya profesor Robert dengan santai namun itu terdengar sebagai sebuah ancaman bagi Coastal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nebula {Carpathians : Magic Labyrinth} [SUDAH TERBIT]
Fantasy⏳ Book 2 [end] Kembali dengan 7 pangeran Elemen yang berperang demi kehidupan semesta yang damai. Bermodalkan kebersamaan dan kepercayaan, mereka membuat strategi besar untuk mengalahkan musuh yang merindukan keabadian dan juga kebangkitan tuannya...