Lagunya lupa masaa😭👆🏻
———
"Akan aku tutup teleponnya, kita bicara lain kali."
Yoongi buru-buru memutus sambungan suara pada teleponnya manakala mendengar suara pintu yang terbuka, ia pun berbalik dan menemukan kekasihnya barus saja mengeluarkan dirinya dari kamar Rheya dan menutup pintu kamar dengan kewaspadaan bilamana Rheya akan terbangun nantinya. Dalam sesaat, ia dapat menemukan kelelahan dalam wajah itu, ada gurat gelisah bersama kekhawatiran yang tercetak jelas di sana.
"Dia sudah tidur?"
Sera mengangguk, gadis itu lekas membawa tubuhnya mendekat ke sofa, lantas menghantamkan dirinya yang disusul dengan helaan napas panjang kemudian. Yoongi tersenyum, buru-buru memangkas jarak untuk mendatangi gadis itu.
"Aku sudah menghubungi temanku di kantor kepolisian, dia bilang Rheya hanya perlu datang besok untuk menceritakan segalanya, memberi kesaksian, apa yang terjadi dan yang menyebabkannya melakukan semua itu. Dia bilang, dia akan menjamin jika ini tidak akan bertahan lama, kasusnya tidak akan panjang."
"Huhh, baguslah. Kau harus mentraktir temanmu itu nanti." Sera lantas menyingkap kedua kelopak matanya, lekas menemukan presensi Yoongi yang duduk di sampingnya.
"Kau tahu, Yoon? Aku selalu merasa takut dalam keadaan seperti ini. Hal-hal mengerikan yang terjadi selalu membuatku ingin melarikan diri dari sini dan memilih kembali ke Korea, lebih baik menunggu kak Ryujin bebas." Gadis itu spontan tersenyum kecut setelahnya, mendadak menahan tawa di pangkal tenggorokannya hanya karena tidak ingin memecah suasana—berusaha untuk mengendalikan dirinya sendiri.
"Tetapi tetap saja, aku masih di sini. Sekalipun aku pergi, aku akan tetap kembali, sekalipun aku ingin tetap saja aku tidak bisa melakukannya. Kau tahu kenapa? Karena dia telah berhasil mengambil nyaris seluruh hatiku untuknya. Dia membuatku ingin menetap bersamanya, entah karena rasa empati ini... atau memang karena aku benar-benar ingin merawatnya."
Sepersekon kemudian, Sera dapat merasakan kehangatan yang menyeruak perlahan lewat genggaman tangan yang diberikan Yoongi untuknya. Pria itu tersenyum, menepuk pelan punggung tangan gadis itu seraya berujar lembut, "Kau merawatnya dengan baik, kau harus tahu itu! Sedikit lagi, tunggu Rheya benar-benar sembuh. Aku yakin, dia pasti merindukan senyumnya sendiri seperti dulu."
Sera tak berharap banyak ketika ucapan itu mendera rungunya. Entah benar atau tidak, namun setidaknya ia sedikit merasa lebih baik ketika menyadari harapan pria itu belum juga sirna seperti miliknya. Harapan yang tumbuh dan menguat seiring waktu berjalan—susah payah dipertahankan agar tak lenyap begitu saja, seringkali nyaris sirna ketika mereka begitu lelah, namun tak benar-benar menyerah kala menyadari seseorang itu memiliki harapan yang lebih besar untuknya. Sedikit banyak itu membuatnya terluka ketika menyadari bahwa situasi belum juga berubah seperti keinginannya.
Ia lelah, tetapi juga menyadari bahwa Rheya jauh lebih lelah dari rasa lelah yang ia miliki bersama dengan Yoongi.
Sera tak berbohong, rasanya seperti dihujami ribuan paku kala memikirkannya. Melihat wajahnya yang terlelap damai saja membuatnya mati-matian menahan rasa sakit di dalam sana, ada sayatan yang kontan timbul melukai hatinya. Gadis itu dapat merasakan napasnya yang mulai memberat kala menyadari hatinya kembali diremukkan, menemukan rasa tercekat pada kerongkongannya yang sontak membuatnya menahan isak tangisnya.
Yoongi yang menyadari itu lantas menggiring tubuh Sera untuk luruh dalam dekapannya, menepuk pelan bahu itu sementara si gadis mulai menangis. Menyadari bahwa mereka telah berusaha melewati masa-masa kritis yang mengerikan selama lima tahun terakhir, namun juga dikecewakan karena belum juga harapnya menuai kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carry You Home
Fanfiction[The Secret Series: Book II of Seize] [COMPLETED] Pada desir hebat yang membuncah, di antara detik yang merajam semakin cepat, bersama dengan lantunan isak dalam tangis yang dilayangkan, Rheya baru menyadari seberapa besar presensi si Kang itu meny...