"Kami selalu berusaha menjauhkan segala hal tentang masa lalunya. Ada beberapa orang yang berpikir bahwa dengan berusaha menjauhkannya dari penyebab rasa sakitnya justru akan memperburuk kondisinya. Sebab, ia akan berakhir terus menolak dan menyangkal peristiwa tersebut sehingga membuatnya tidak dapat menerima kenyataan, dan sulit baginya untuk melanjutkan hidupnya kembali karena tidak dapat belajar dari apa yang telah ia alami.
Tetapi, kami tidak punya cara lain untuk membantu Rheya sembuh jika tidak menjauhkannya dari segala hal yang membawanya kembali menyelami lukanya. Bahkan meskipun kami menjauhkannya dari hal tersebut, sisa-sisa peristiwa yang masih tersimpan dengan rapi pada memorinya akan membuatnya ingat dengan sendirinya bagaimana luka batinnya itu terus menganga. Kami hanya berusaha meminimalisir rasa sakitnya dengan menyembunyikan beberapa fakta terkait masa lalunya yang mungkin jika kami katakan padanya maka hal itu akan membuatnya terluka kembali.
Dan kami berharap, hal itu tidak akan mempengaruhi usahanya untuk menerima kenyataan dan pulih dari lukanya."
Ucapan Sera beberapa saat lalu sewaktu ia masih di tempat gadis itu pun sontak membuat Taehyung tersadar, Yoongi dan Sera mungkin sengaja tidak memberitahukan fakta kematian kakaknya pada Rheya karena takut jika mungkin saja keadaan gadis itu akan semakin memburuk. Sebab, bagaimanapun, Kang Seokjin berperan begitu besar dalam kerusakan mental gadis itu.
Dan kini, ia merasa penyesalannya terhadap gadis itu kian menambah.
Kak, apa yang telah kita perbuat pada gadis ini?
"Kau... benar-benar tidak mengetahuinya?"
"Tidak. Tidak ada seorang pun yang memberitahuku."
Dalam beberapa saat, Taehyung pun kembali terdiam. Mencoba mencari sisi terbaik bagaimana caranya agar mengeluarkan topik tersebut dalam konversasi mereka kali ini, atau jika memungkinkan, ia akan mencoba untuk bicara lebih hati-hati.
Mencoba mengulas senyumnya, menatap Rheya yang tengah menatapnya menuntut, Taehyung pun berujar dengan pelan, hati-hati. "Benar. Dia telah meninggal. Dan semuanya telah usai saat itu juga."
Ia hanya tidak ingin Rheya terluka kembali.
Dan juga, ia ingin semua hal menyakitkan yang telah mereka semua alami karena peristiwa tersebut juga segera berakhir.
Mereka berhak mendapatkan kebebasan atas hidupnya agar tidak terus-menerus terikat oleh hal mengerikan itu. Terutama Hwang Rheya.
Andai aku bisa membantumu pulih, atau setidaknya memberimu sedikit kebahagiaan, maka jika hal itu memungkinkan untuk terjadi, aku akan mengulanginya kembali, terus-menerus sampai kau melupakan ketakutanmu. Aku akan berusaha membawamu pergi dari luka-lukamu.
"Kau baik-baik saja?"
Hah?
Tidak, tidak, tidak. Bukan Taehyung yang bertanya demikian, buka juga Mark. Melainkan Rheya yang mendadak menatapnya sendu, tampak khawatir dengan kedua pipi memerahnya, ia tengah mabuk. Kendati begitu, Taehyung masih menyadari bahwa gadis itu pun tidak sepenuhnya kehilangan kesadarannya.
"Ya?"
"Kakakmu meninggal. Apa kau baik-baik saja?"
Tunggu!
Dalam beberapa saat, Taehyung kembali terdiam, tercengang oleh pertanyaan Rheya barusan.
Tidak, tunggu!
Apa yang ada di kepalanya saat ini barangkali mengisi kepala Mark juga. Kedua pemuda itu sama-sama terdiam, terkejut.
Rheya bertanya padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Carry You Home
Fanfiction[The Secret Series: Book II of Seize] [COMPLETED] Pada desir hebat yang membuncah, di antara detik yang merajam semakin cepat, bersama dengan lantunan isak dalam tangis yang dilayangkan, Rheya baru menyadari seberapa besar presensi si Kang itu meny...