Chapter 11

1.2K 141 19
                                    

💜HAPPY BIRTHDAY ALL OF US ARMY💜

💜HAPPY BIRTHDAY ALL OF US ARMY💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💜BORAHAE💜

———

Kedua manik hazel itu memandang sendu pada wajah sang ibu yang fokus berbisik pada Tuhan dengan kedua tangan yang disatukan, memejam erat seraya meletakkan seluruh bebannya sejenak demi mendapat kedamaian. Ada gejolak nyeri yang mendera Taehyung dalam seketika, lantas mendadak merasa gelisah setelahnya. Pemuda itu belum juga menyerukan bagiannya, hanya menghabiskan nyaris seluruh waktunya untuk memandangi sang ibu—seolah-olah begitu takut jika ibunya mendadak lenyap dan menghilang ketika ia menutup kedua irisnya.

Taehyung tak tahu sejak kapan perasaan semacam ini mengusiknya, hanya saja, kadang kala ia mendadak terbayang dan ketakutan sendiri. Takut bila sewaktu-waktu ibunya pergi, takut bila ia ditinggalkan, dan takut jika ia berakhir sendirian. Siap atau tidak, Taehyung benar-benar belum bisa menerimanya dengan mudah.

Dan manakala mendapati sang ibu selesai berdoa dan mulai menyibak kelopak matanya, lekas menoleh padanya kemudian, Taehyung pun berujar pelan. "Ibu, kau bahagia?"

Pertanyan itu keluar begitu saja dari bibirnya, beberapa hal yang mengusik dalam hatinya pun dilontarkan dalam satu kalimat yang mana lantas mengundang keterkejutan sesaat oleh ibunya, sementara ia sendiri hanya terdiam menunggu jawaban sang ibu seraya berbisik pada diri sendiri; semua akan baik-baik saja.

Senyuman yang diulas ibunya kala itu begitu hangat sampai-sampai sukses meleburkan kekhawatiran Taehyung yang sempat memuncak untuk sesaat, wajah cantik itu terlihat begitu menenangkan untuknya, Taehyung tak pernah merasa tidak tenang jika bersama dengan ibunya. Ia yang terbaik. Manalagi saat sang ibu mengulurkan jemarinya untuk menggenggam kedua tangannya, menatapnya begitu lembut, bak sihir—Kim Hyesoo berhasil mencuri hati putranya sekali lagi.

"Kenapa? Kau khawatir pada ibu?"

Taehyung tak dapat mengelak, kendati berusaha menyingkirkan segala hal buruk yang menghuni dalam kepalanya selama beberapa waktu terakhir, nyatanya tak cukup berhasil kala ia benar-benar menilik manik sang ibu lebih dalam lagi. Ada ketakutan yang diam-diam kembali menyelinap, menumpuk hingga kadang kala membuatnya merasa begitu sesak, namun dibiarkan begitu saja dan kembali ditimbun dalam-dalam.

"Taehyung, kau benar-benar percaya bahwa Tuhan memang ada?"

Mendengar itu, Taehyung spontan membuang muka dan memutus tatapannya pada sang ibu. Mengapa harus bertanya demikian? Terdengar konyol tatkala mengingat dimana mereka saat ini.

Hyesoo pun sontak kembali mengulas senyumnya. Anaknya kini telah tumbuh menjadi seorang remaja, yang mana ada beberapa sifatnya yang tak lagi dapat ia kenali, berubah seiring waktu berjalan hingga membentuk kepribadiannya yang baru. Bocah tampan yang kerap menolak lepas dari gendongannya itu kini berubah menjadi remaja yang pendiam, terlihat begitu dingin dan sulit dijangkau orang lain selain dirinya. Kendati begitu, di beberapa kesempatan layaknya saat ini, sebenarnya Taehyung memiliki simpati yang begitu kuat dengan orang-orang di sekitarnya, terlebih dengan sang ibu. Hanya saja, ia tak pandai menunjukkannya.

Carry You HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang