Saran lagu: Shameless-Camila Cabello👆🏻
———
"Aku penasaran, kenapa kau tidak mati setelahnya."
Diam! Diam! Diam!
Diam, Sialan! Rheya sontak menoleh, genggaman pada gelasnya pun mengerat manakala dalam maniknya ia dapat menemukan seringaian tercetak jelas pada bibir pemuda di sampingnya itu. Ada getir yang mulai terasa dapat dicecap, manakala kekecewaan turut hadir dan memperburuk segalanya, pun dengan enosi yang mulai merangsek memenuhi ruang di dalam sana. Sial! Ia tidak ingin berulah dan menciptakan keributan lagi. Tetapi, lebih sialnya lagi, gadis itu tidak dapat menahan dirinya untuk tak membalas.
"Kenapa? Kau kecewa?"
Tidak. Seharusnya ia cukup diam dan melewatkannya.
Hechul spontan tergelak, dan Rheya pun lekas membuang muka kemudian, kembali meloloskan cairan pahit itu dalam tenggorokannya—berusaha meredakan emosi yang mulai merangkak ke atas—memenuhi kepalanya hingga terasa begitu panas. Pemuda itu selalu tertarik. Bagaimana gadis itu membalas, bagaimana manik serupa api itu seolah bersiap membakarnya, juga keberaniannya. Ia selalu suka bagaimana Rheya bertahan hidup dengan caranya.
Menarik. Hwang Rheya selalu berhasil menjadi yang terbaik untuk ukuran seorang gadis. Tidak, tidak, sejatinya semua gadis memang menarik. Tetapi tentu Rheya dalam konteks yang berbeda. Hechul suka bagaimana gadis itu berbicara, kata-katanya, suaranya, tingkah lakunya. Dan hal yang menjadi poin—berhasil menempatkan gadis itu dalam sebutan menarik adalah bagaimana ia berhasil menjadi dirinya sendiri.
Bagaimana ia berhasil menjadi sosok yang tak pernah bisa diabaikan, menjadi gadis yang berbahaya dan sukar dikendalikan. Dan sudah seharusnya hal tersebut berjalan semestinya. Tidak ada yang dapat mengendalikan diri seseorang selain ia sendiri, pun mencintainya. Tidak ada yang pantas diberi kepercayaan terhebat selain pada diri sendiri. Bahkan untuk orang terdekat, kau tidak pernah tahu apa yang mereka pikirkan tentangmu ketika kau mulai berulah sedikit saja dan merusak ekspetasi mereka padamu. Dunia tidak sebaik yang ada dalam imajinasi sewaktu dongeng dilantunkan disetiap malam, tidak ada impian yang dapat diraih begitu saja, pun pada kenyataan yang membentang—menampar realita dan kau dibuat kecewa karena ia tidak berjalan seperti apa yang kau inginkan.
Tidak. Dunia adalah fana. Tidak perlu menurutinya dan tunduk pada orang lain. Kau adalah malaikat untuk dirimu sendiri. Kau berharga. Tidak ada yang berhak merampas kebahagiaanmu.
Hwang Rheya begitu baik mengatur jalan hidupnya. Tak perlu mengatakan seberapa banyak hal lagi yang dapat membuat orang lain tertarik padanya, ia menjadi ratu untuk dirinya sendiri.
Hechul tidak dapat menyembunyikan senyum penuh kekaguman miliknya. Menarik, sangat. Rheya selalu berhasil membuatnya terpesona. "Tentu tidak. Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? Tentu saja kau hebat. Benar-benat menarik. Tiga berandal itu tidak salah dalam memilih, kau benar-benar yang terbaik. Aku bahkan mulai menyukaimu saat ini."
Pemuda itu lekas membasahi bibirnya, memandang Rheya sesaat yang jelas terlihat tengah berusaha untuk mengabaikannya. Tentu saja ia tengah mati-matian menahan diri. Hechul tidak akan pernah lupa bagaimana kepalan tangan gadis itu mendarat di pipinya kala itu, pun dengan kemarahan yang nyaris berada di puncak berhasil membuatnya sepuluh kali lipat jauh lebih menarik. Benar-benar. Tetapi jika ingin mengakui, ia kembali tertarik untuk memancing emosi gadis itu kembali. Hanya ingin memastikan adakah perubahan di dalam dirinya setelah peristiwa buruk yang berhasil dilewatinya?
"Yang membuatku bertanya-tanya adalah, jika orang lain yang mengalaminya, dia pasti sudah bunuh diri karena psikisnya benar-benar hancur. Dia mungkin harus melewati berbagai jenis keadaan yang memaksanya untuk tetap hidup setelah berhasil menyaksikan orang yang terbunuh di depan matanya sendiri, dan ingatannya akan dipenuhi oleh hal-hal buruk setiap harinya. Aku bertanya-tanya, setidaknya, bukankah kau harus dirawat di rumah sakit jiwa? Lagipula kau membahayakan jika kau tidak lupa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Carry You Home
Fanfiction[The Secret Series: Book II of Seize] [COMPLETED] Pada desir hebat yang membuncah, di antara detik yang merajam semakin cepat, bersama dengan lantunan isak dalam tangis yang dilayangkan, Rheya baru menyadari seberapa besar presensi si Kang itu meny...