Bagian tujuh.
"hatiku yang utuh telah kau buat runtuh."
-VA"penemuan terbesar adalah berhasil menemukan tulang rusuk yang telah lama hilang."
-SA-DISCOVERED-
Vasha mengikuti arah telunjuk dari Rena. Ia terpana pada lelaki yang berada di tengah panggung. Duduk dengan gitar di pangku sembari menyanyikan lagu ke sukaanya.
Vasha memandang satu arah ke lelaki itu, jantungnya berdegup. Seakan lelaki itu menyanyikan lagu khusus untuknya. Ia tersadar ketika tangannya di tarik secara paksa oleh seseorang.
"udah, cari tempat duduk dulu yuk. Liatin Satriya nya nanti lagi," ucap Wilona yang di sambut tawa dari Rena dan Shinta.
Pipi Vasha terasa panas akibat perkataan Wilona, ia segera menyangkal ucapan Wilona, " siapa yang ngeliatin Satriya. Orang gue terpana sama desain interior cafenya kok."
"bohong dosa lo Vas, nanti lo masuk neraka." Shinta masih berusaha untuk menggoda Vasha.
"udah lah, katanya mau nyari tempat duduk, " Vasha mencoba mengalihkan pembicaraan.
"ya udah yuk. Disitu aja, " Wilona menunjuk meja yang berada di pojok.
Mereka bertempat berjalan menuju meja itu dan memesan minuman masing masing. Terdengar suara Satriya yang mencoba untuk berbincang dengan pengunjung.
"hallo temen-temen, gimana lagu tadi? Puas ngga sama penampilan kita? Oh iya itu tadi lagu terakhir dari kami."
"wuuuuuuu" suara pengunjung langit Cafe tidak terima jika itu adalah lagu terakhir.
"eitttss, bercanda sayang... " ucapan Satriya berhasil membuat para gadis bersemu.
" tapi yang ini beneran bakal jadi lagu terakhir dari kami. Lagunya bercerita tentang seseorang lelaki yang berhasil menemukan cintanya, hingga membuat lelaki itu ingin menjadikan perempuannya sebagai pusat dunia. Oke, judulnya adalah perfect - ed sheran. Enjoy..."
Suara keyboard mulai terdengar, di susul petikan gitar yang merdu menjadi awal lagu itu.
I found a love for me
Darling just dive right in
And follow my lead
Well I found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for meSuara indah Satriya mulai mengalun, menikmati melodi agar pendengar bisa merasakan rasa yang ia coba berikan ke lagu tersebut.
'Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes you're holding mineMatanya memindai seluruh pengunjung Cafe, sampai ia menemukan mata bulat itu. Ia terus memandang gadis itu, menyampaikan rasa dari lagu tepat kepada orang yang tepat.
Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath
But you heard it, darling, you look perfect tonightVasha hampir tidak bisa bernafas di tatap sebegitu lembutnya oleh Satriya. Lelaki itu sudah berhasil meruntuhkan dunianya, hingga ia tak sadar bahwa lagu itu sudah benar benar berakhir. Matanya terus saja menatap Satriya tanpa berkedip, begituan sebaliknya. Satriya segera tersenyum di penghujung lagu.
"oke temen temen, tadi itu bener bener lagu terakhir dari kami yaa. Maaf kalau cuma sebentar menghibur kalian disini. Kami harap kalian menikmati apa yang telah kami tampilkan. Oh iya, kita bisa ketemu lagi di sini minggu depan kok. Karena kami tau, rindu itu berat. Kalian nggak akan kuat, jadi biar kami saja yang menanggung rindu itu. " Satriya mengedipkan sebelah matanya di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOVERED
Teen FictionGadis yang sudah terbiasa tersenyum saat terluka. Menangis saat seharusnya bahagia. Kecewa tanpa bisa berkata kata karena ia tidak ingin membuat orang lain terluka. Lelaki yang berterimakasih Karena sebuah kehilangan, ia telah berhasil menemukan...