Bagian dua belas.
Banyak yang terjadi di antara kita. Dua manusia yang sibuk melupa
-SAKangen itu hal yang wajar, yang tidak wajar adalah penghianatan.
-DP-DISCOVERED-
"kebetulan ada lo. Ada yang mau gue omongin."
"ngomongin apa bang?" Rio mengerjapkan matanya bingung.
"jangan disini," Satriya mulai berjalan. Tidak jadi ke perpustakaan. Ia lebih memilih menceritakannya kepada Rio.
Sepanjang perjalanan, mereka mendapat sapaan entah itu dari adik kelas, temen seangkatan, maupun kakak kelas. Banyak yang mengagumi mereka, bahkan para betina terang tegangan bilang suka pada mereka.
Apa memang betina jaman sekarang sudah tidak peduli akan harga dirinya? Apakah emansipasi juga ada dalam urusan percintaan?
Ketika Satriya dan Rio berjalan di lorong sekolah untuk menuju ruang musik, tiba tiba saja ada gadis yang kelabakan di depan mereka sembari membawa dua susu kotak di tangannya.
Gadis itu terlihat menggerutu kepada temannya karena sudah di dorong. Walaupun ia sempat sebal, tetapi ia juga bersyukur akhirnya bisa memberikan kepada pujaan hatinya.
Satriya menatap gadis itu seolah bertanya 'ada apa'. Dan gestur itu di sadari oleh gadis itu. Segera ia menyerahkan sekotak susu itu kepada Satriya.
Satriya mengangkat sebelah alisnya.
"ini kak, buat kakak supaya semangat belajarnya," cicit gadis itu.
"cieee dapet susu tuh Sat. Gue nggak di kasih nii?" timpal Rio yang berada di samping kanan Satriya.
Gadis itu gelagapan, menyerahkan susu yang berada di tangan kirinya kepada Rio.
"ini kak, buat kak Rio."
Rio mengambil susu kotak rasa stroberi yang di berikan gadis itu. Kemudian tersenyum senang, " makasih yaaa. Gue bakal semangat belajar ni setelah minum susu dari lo."
Blushhh
Pipi gadis itu memerah, melihat itu Rio terkekeh di tempatnya. Kemudian mulai meminum susu kotak tersebut.
Satriya tidak menerima susu kotak yang di berikan gadis itu. Satriya tersenyum,
"susunya buat lo aja. Lo kan juga butuh stamina buat belajar nanti. Lagian gue juga udah kenyang."
Gadis itu tersenyum kecut, menarik kembali uluran susu kotak itu.
"ya udah deh kak. Semangat belajarnya ya!"
" Iya." Satriya tersenyum di akhir kalimat.
"dah dahhh, sampai jumpa lagiii" Rio melambai kepada gadis itu.
Sekarang gadis itu sudah tidak bisa bernafas, melihat pesona kedua lelaki itu.
Satriya dan Rio segera melanjutkan langkahnya ke ruang musik. Sebelum membuka pintu, terdengar krasak krusuk suara di dalam.
Rio segera mendobrak pintu, " woi siapa lo? Keluar?!!"
"apasih? Lebay."
"David?! Ngapain lo di sini?!" pekik Rio.
"serah gue lah. Buka ruangan milik lo juga kan!"David menatap tajam Rio.
"lo kangen sama kita?"
David meludah mendengarkan ucapan itu. " gak bakal!"
"ga usah ngeludah juga dong. Anjing. Ngajak ribut lo?!" Rio sudah tersulut emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOVERED
Roman pour AdolescentsGadis yang sudah terbiasa tersenyum saat terluka. Menangis saat seharusnya bahagia. Kecewa tanpa bisa berkata kata karena ia tidak ingin membuat orang lain terluka. Lelaki yang berterimakasih Karena sebuah kehilangan, ia telah berhasil menemukan...