Bagian sembilan.
Punya keluarga bahagia adalah salah satu impian gue.
-SA- di tinggalkan mungkin bakal jadi makanan gue.
- VA-DISCOVERED-
Vasha sedang rebahan di kamar sambil memainkan hpnya ketika suara teriakan terdengar begitu keras di telinganya.
"boombayahh... Tet tet teret tet teret teret teret oppa!! Tet tet tet teret tet teret teret teret yayaya boombayahh"
Vasha menatap adiknya jengah, " masalah hidup lo apa sih? Sini gue bantu selesaiin."
Tania hanya menunjukan senyumannya yang manis," kak, pinjem laptop. Buat ngerjain tugas."
Vasha menatap adiknya curiga," Tugas apa?"
"ya tugas ihh, pinjem elahhh"
"tugas apa dulu? Gue nggak mau yaa nanti laptop gue rusak gara gara video oppa oppa lo yang nggak berfaedah itu."
"ya Allah, pelit banget sih eoniii... " Tania mengeluarkan puppy eyes andalanya.
"ga akan mempan gue, lo kasih kayak begituan. Dah sana, ambil tuh laptop di meja belajar. Nanti kembaliin lagi di tempatnya. Dan jangan ada satu pun video oppa lo di laptop gue. Kalau sampai ada, awas aja."
" Gomawo, eoniii. I purple you. Saranghae " Tania membentuk jarinya menjadi love dan menyerahkan love itu kepada kakaknya.
Vasha hanya begidik ngeri dengan kelakuan adiknya. Racun kpop itu sangat menakutkan.
"jangan lupa tutup pintunya lagi!" ucap Vasha ketika melihat Tania akan meninggalkan kamarnya tanpa menutup pintu itu kembali.
Clek..
"apa lagi Tania..." Vasha menggeram frustrasi.
"ihh marah marah terus deh eoniii... " Tania terkekeh melihat muka marah kakaknya.
"apaan?" sebisa mungkin Vasha menahan emosinya.
"kemarin, ada laki laki yang waktu itu. Yang pake motor warna biru. Ada di depan rumah, Tania suruh masuk, eh nggak mau. Palah pergi"
"hah? Ngapain?"
"ya gue nggak taulah hahahaha. Pikir aja sendiri. Bye eonii.." Tania meninggalkan Vasha dengan kebingungan.
Ketika pintu itu di tutup oleeh Tania, Vasha mulai berfikir. Kenapa David datang ke rumahnya. Tapi tidak penting juga untuk Vasha.
Tingg!!
Suara notifikasi chat. Vasha segera meraih hpnya dan melihat ada nomer asing. Ia membuka ruang obrolan itu
08564xxxxxxx
Save David.
Vasha sempat kaget menerima pesan itu, baru aja di omongin. Kenapa orang itu baru chat Vasha sekarang. Padahal Vasha memberikan nomernya jauh jauh hari. Ini bukan berarti Vasha menunggu yaa, tapi emang iya hahahaha.
Vasha hanya mengabaikan pesan itu. Hanya di baca, memunculkan tanda centang dua biru kepada si pengirim.
Hp yang berada di tangan Vasha jatuh mengenai wajahnya. Ia mendengus sebal, mengerutu pada panggilan video yang datang itu. Ia segera menolak panggilan itu.
08564xxxxxxx
Angkat. Cepetan
Nggak, males banget. Lo siapa?!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOVERED
Teen FictionGadis yang sudah terbiasa tersenyum saat terluka. Menangis saat seharusnya bahagia. Kecewa tanpa bisa berkata kata karena ia tidak ingin membuat orang lain terluka. Lelaki yang berterimakasih Karena sebuah kehilangan, ia telah berhasil menemukan...