Asahi kembali ke kamarnya setelah waktu menunjukkan pukul 23.00. Ia tadi mendapat panggilan rapat mendadak bersama anggota SPS. Jadi, setelah belajar bersama Mashiho, ia segera pergi ke markas. Dan di waktu larutnya itulah, ia ingin segera kembali ke kamarnya dan beristirahat.
Ketika Asahi membuka pintu kamar, ia dikejutkan dengan keberadaan Junkyu di atas tempat tidur Mashiho. Keduanya sedang membelakangi Asahi. Dari sudut pandang Asahi, ia bisa menyimpulkan bahwa Junkyu memeluk Mashiho dari belakang.
Menyadari ada orang lain di ruangan itu, Junkyu berbalik dengan wajah mengantuk. Sepertinya ia terbangun. Ia mendudukkan diri dan menghampiri Asahi yang masih berdiri di dekat pintu kamar.
"Baru pulang?" tanya Junkyu sambil mengucek mata. Ia berjalan menghampiri Asahi.
Bukannya menjawab, Asahi justru bertanya dengan nada sinis, "Sedang apa kamu di sini?"
Junkyu, yang setengah mengantuk, tidak memusingkan nada tidak senang Asahi. "Aku ke sini karena Mashi bilang kamu tidak di kamar. Jadi aku datang untuk menemaninya."
Masih dengan suara datar, Asahi mengusir Junkyu. "Kalau begitu kamu bisa meninggalkannya. Aku sudah kembali."
Asahi baru saja hendak melepas sepatunya kalau saja Junkyu tidak mengatakan permintaan yang mengejutkannya.
"Bisakah aku tidur di sini malam ini?"
Asahi menatap sinis pada Junkyu. Ia hanya diam.
Junkyu menjelaskan dengan ragu, "Aku masih ingin bersama Mashiho. Malam ini saja, Asahi." Junkyu menampakkan wajah memelas yang dibuat-buat. Membuat Asahi ingin muntah melihatnya.
"Lalu aku harus tidur di mana?"
"Kita bisa bertukar kamar." Junkyu menyodorkan sebuah kartu pada Asahi. "Ini kunci kamarku. Kamu bisa tidur di sana."
Dengan wajah berbinar dan seolah tidak mempedulikan pendapat Asahi, Junkyu membalik tubuh teman sekamar Mashiho. Junkyu mendorong Asahi menuju pintu hingga ia membuka pintu untuk Asahi. Seolah-olah Junkyu-lah si pemilik kamar itu yang sedang mengusir Asahi.
Begitu Asahi di luar kamar, Junkyu berkata dengan riang, "Terimakasih, Asahi. Selamat malam."
Asahi hanya diam menatap pintu kamar yang kini tertutup rapat. Meskipun diam, dalam hati Asahi menumpahkan sumpah serapah pada Junkyu. Masih dengan hati yang dongkol. Asahi berbalik menuju tangga. Ia tidak punya pilihan lain selain tidur di kamar Junkyu, yang notabene berada di satu tingkat di bawah lantai kamarnya.
***
Ketika Asahi hendak memasukkan kartu kamar Junkyu, seorang tetangga kamar Junkyu membuka pintu kamar. Asahi yang setengah terkejut menatap orang itu.
"Asahi?"
"Jaehyuk?"
"Kenapa kamu di sini? Apakah itu kamarmu?" tanya Jaehyuk sambil menunjuk pintu kamar di depan Jaehyuk.
Asahi menggeleng. "Bukan. Ini kamar Junkyu Hyung."
"Lalu kenapa kamu di sini?" tanya Jaehyuk sambil berjalan mendekati Asahi.
Asahi mengangkat kunci kamar Junkyu, menunjukkannya pada Jaehyuk. "Kami bertukar kamar untuk malam ini."
Jaehyuk hanya bergumam sambil mengangguk. Ketika ia bingung tak ada bahan pembicaraan, suara memalukan terdengar dari perut Asahi. Jaehyuk tertawa ketika menyadari perut Asahi mengeluh lapar. Sedangkan si empunya kini mengalihkan wajah karena malu.
"Kamu mau makan malam? Kebetulan aku masih punya ramen, jika kamu mau."
Asahi mengangguk setengah menahan malu.
***
Jaehyuk tidak bisa menggambarkan perasaannya sekarang. Asahi, teman sekelasnya yang dingin, kini ada di depannya. Menghabiskan ramen dengan terburu-buru. Sepertinya ia benar-benar lapar. Apakah dia belum makan hari ini?
"Hei, pelan-pelan saja makannya. Tidak usah buru-buru." Jaehyuk berusaha mengingatkan.
Tapi Asahi tak peduli dan memakan ramen dengan cepat. Hingga Asahi akhirnya tersedak. Jaehyuk segera mengambil air minum dan memberikannya pada Asahi.
"Tuh, kan. Apa ku bilang. Makannya pelan-pelan saja. Lagian kenapa harus terburu-buru?" Jaehyuk menjeda omelannya sambil memperhatikan Asahi yang menghabiskan minumannya. "Memangnya kamu tadi belum makan?"
Asahi selesai meneguk minumannya, lalu menggeleng.
"Memangnya tadi apa yang kamu lakukan sampai lupa makan?" tanya Jaehyuk penasaran.
Beruntung saat ini Jeongwoo sudah tertidur lelap. Kalau sepupunya itu sudah tidur, dia tidak bisa diganggu gugat. Jadi, Jaehyuk merasa aman bertanya pada Asahi seperti itu. Jika tidak, sepupunya itu pasti akan menggodainya sampai Jaehyuk mati kutu.
"Tadi sore aku mengerjakan tugas sekolah dengan Mashi. Setelah itu, aku mendapat panggilan dari SPS untuk suatu tugas. Aku baru kembali tadi pukul 23.00," terang Asahi panjang. Mungkin itu adalah ucapan panjang Asahi yang pernah didengar Jaehyuk.
Jaehyuk hanya mengangguk beberapa kali. Ia lalu teringat bahwa ia belum menyiapkan tempat tidurnya untuk Asahi. Untuk dirinya, Jaehyuk bisa tidur satu tempat tidur dengan Jeongwoo. Toh, mereka berdua sudah terbiasa dengan hal itu sejak kecil.
Jaehyuk berdiri dan itu mendatangkan tatapan penuh tanya dari Asahi. "Aku akan menyiapkan tempat tidur untukmu. Sementara itu, kamu bisa menghabiskan makananmu."
Asahi hanya mengangguk lalu mulai menghabiskan makan malamnya.
***
Esok paginya...
Mashiho memasuki kelas dengan perasaan tak karuan. Pagi tadi, ia tidak berangkat dengan Asahi. Teman sekamarnya itu tiba-tiba menghilang begitu saja. Bahkan Asahi tidak menjawab chat-nya. Ia khawatir dengan Asahi karena tak kunjung kembali bahkan hingga ia berangkat sekolah.
Ketika memasuki kelas, Mashiho melihat Asahi sudah duduk di kursinya dengan tenang. Hal itu justru membuat Mashiho marah. Laki-laki itu mendekati meja Asahi dan menggebraknya. Tentu saja hal itu mendatangkan tatapan heran dari teman-teman di kelas. Tidak biasanya seorang Takata Mashiho marah dengan teman sekamarnya. Sebenarnya apa yang terjadi?
"Asahi, kenapa tidak membalas chat-ku?"
Asahi menjawab tanpa melihat Mashiho. "Ponselku mati."
"Kamu kan bisa mengisi baterainya?"
"Tidak," nada dingin jelas terdengar dari Asahi. Bahkan Jaehyuk yang duduk di barisan belakang bisa merasakan hawa dingin yang menguar di antara kedua sahabat itu.
"Memangnya kemana saja kamu semalam?" Mashiho bertanya setengah naik pitam.
Belum sempat Asahi menjawab, bel masuk kelas berbunyi. Para siswa mulai ribut untuk duduk di kursi masing-masing. Begitu juga dengan Mashiho. Dengan berat hati, ia membiarkan pertanyaannya menggantung begitu saja. Mashiho berjalan ke kursi di belakang Asahi lalu duduk di sana. Ia mengeluarkan alat tulisnya meskipun mata bulatnya menatap tajam pada Asahi.
'Aku harus bertanya pada Asahi saat istirahat nanti.'
***
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE KNIGHTS
FanfictionHighest ranks #1 kategori Yoshi (25/08/2020) #1 kategori Jaesahi (19/09/2020) #3 kategori Treasuremaker (10/09/2020) #7 kategori Asahi (27/09/2020) #67 kategori Teenager (16/10/2020) [TREASURE13 FANFICTION] Empire High School (EHS) adalah sekolah kh...