Selamat datang di bab akhir EMPIRE KNIGHTS....
Yaaayyy.... Akhirnya EMPIRE KNIGHTS versi Bahasa Indonesia ini tuntas sudah. Terimakasih banyak untuk semua pembaca yang membuat ini terjadi. Tanpa kalian, mungkin cerita ini akan berhenti di tengah jalan. Thank you all (love) (love)
***
Tok! Tok! Tok!
Bunyi pintu mengalihkan perhatian Jaehyuk dan Jeongwoo yang sedang bergelut di tengah ruangan. Biasa pertengkaran kecil. Mereka saling tatap sebelum saling menyuruh untuk membuka pintu. Ketika pintu kembali diketuk, Jeongwoo memilih untuk mengalah. Ia beranjak menuju pintu dan membukanya.
"Surprise!!!"
Jeongwoo terdiam di tempat. Di depannya, ada banyak orang yang bertamu. Asahi, Mashiho, Junkyu, Yoshi dan pacarnya, bahkan teman sekelasnya, Haruto, juga datang.
Tak kunjung dipersilahkan masuk, Mashiho mendorong Asahi hingga masuk ke dalam kamar Double J itu. Secara bergiliran, enam tamu Jeongwoo memasuki kamarnya. Lengkap dengan berbagai bawaan masing-masing. Ada yang membawa plastik berisi pizza, fried chicken, juga beberapa minuman soda. Jeongwoo hanya diam dan memberi jalan bagi tamu-tamunya. Begitu semua tamunya masuk, Jeongwoo menutup pintu.
"Jaehyukie," seru Asahi sambil berlari kecil ke arah sepupunya. Ketika Jeongwoo menoleh ke arah mereka, Asahi sudah berada dalam pelukan Jaehyuk. Jaehyuk tidak memiliki pilihan selain mengusap punggung Asahi dengan kedua tangannya.
Jaehyuk dan Jeongwoo yang tidak tahu apa-apa hanya menatap linglung pada teman-teman mereka yang duduk di tengah kamar. Junkyu dan Yoonbin menggeser meja pendek ke tengah ruangan. Sementara sisanya, mengeluarkan barang bawaan mereka. Jeongwoo mendekat dan duduk di samping Haruto.
Belum sempat Jeongwoo bertanya pada teman sekelasnya, Jaehyuk mendahului pertanyaannya. "Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba kalian ke sini?"
Mashiho menjawab sambil mengeluarkan pizza yang dibawa Junkyu. "Untuk pesta."
"Pesta apa?"
Kali ini Yoshi yang menjawab, "Pesta untuk merayakan kesembuhan kalian." Yoshi menunjuk Jaehyuk dan Asahi yang masih berpelukan.
Jeongwoo memijat ujung hidung. 'Astaga, pasangan baru itu!'
Tak berselang lama, Asahi melepaskan pelukannya dan duduk di samping Jaehyuk. Tangan Asahi masih menggenggam Jaehyuk dan menyandarkan kepalanya di bahu Jaehyuk. Humanoid itu jadi berubah clinge setelah keluar dari rumah sakit. Terutama pada Jaehyuk.
Jeongwoo bergidik ngeri melihat perubahan itu.
Sembari duduk di samping kekasihnya, Junkyu berkata, "Ini juga sekaligus pesta perayaan kedatangan kalian di sekolah ini."
Jaehyuk dan Jeongwoo saling pandang. Bingung dengan perkataan kakak kelas mereka.
Jeongwoo bertanya, "Tapi kami kan sudah hampir satu semester di sini. Apanya yang perlu dirayakan?"
Keheningan yang canggung menyebar di ruangan itu. Hingga Mashiho menepuk paha Junkyu, seisi ruangan mulai tertawa. Lebih tepatnya menertawakan Junkyu. Tapi memang dasar Junkyu bukan orang yang perasa, jadi dia biasa saja ditertawakan seperti itu.
Jeongwoo teringat pada Haruto. Ia lalu bertanya pada laki-laki Jepang di sampingnya, "Dan kamu, kenapa kamu ikut ke sini? Kamu kan bukan teman kakakku."
Haruto mengambil dua sumpit yang diberikan Yoonbin. Ia mengambil satu sedangkan satunya ia berikan pada Jeongwoo. "Ya, kan aku temanmu. Memangnya aku tidak boleh ke sini?"
Jeongwoo terdiam atas jawaban Haruto. Ia merasa sedikit senang dengan jawaban itu. Tanpa Jeongwoo sadari, bibirnya tersenyum. Namun hal itu dilihat oleh Haruto.
Sambil mengambil fried chicken, Haruto menambahkan alasannya. "Dan lagi, di sini ada banyak makanan. Jadi aku harus ikut.'
Baru saja, Jeongwoo hendak memuji Haruto, niat itu ia buang jauh-jauh. Didorongnya Haruto hingga mengenai bahu Yoonbin. Yoonbin hanya menoleh kesal karena kegiatan makannya terganggu. Bukannya minta maaf, Haruto justru mengomel pada Jeongwoo.
"Apaan sih, Woo!"
"Nggak, bukan apa-apa!" jawab Jeongwoo ketus.
Keadaan membaik. Mereka kembali fokus makan malam bersama pasangan masing-masing. Jaehyuk dengan Asahi. Mashiho dengan Junkyu. Yoshi dengan Yoonbin. Jeongwoo dengan Haruto.
Tunggu! Pasangan yang terakhir belum pacaran kan?
Jeongwoo menghela napas. "Aku merasa jomblo sendiri di sini." Ia menatap kakak-kakaknya dengan sendu.
Sebelum kakak-kakaknya berkomentar, laki-laki di samping Jeongwoo bertanya, "Mau pacaran sama aku aja, Woo?"
Jeongwoo menoleh dengan mata menyala marah. Pipinya memerah karena menahan malu. Bisa-bisanya teman sekelasnya itu mengajaknya bercanda di saat seperti ini. Jeongwoo mulai memukuli Haruto dan membuat gelak tawa dari kakak-kakak mereka.
"Yah! Yah! Woo! Kenapa kamu memukuliku?"
"Karena bercandamu nggak lucu!"
"Tapi aku nggak bercanda. Aku serius."
Gelak tawa hilang bersamaan dengan Jeongwoo yang berhenti memukuli Haruto. Ia menatap Haruto yang mendudukan diri dengan nyaman. "Kamu serius?"
Sedikit sinis, Haruto menjawab dengan pertanyaan, "Menurutmu aku sedang bercanda?"
Jeongwoo mencubit pinggang Haruto. "Yang bener gimana? Kamu serius nggak?"
Haruto memutar bola mata. Kali ini ia menatap Jeongwoo serius. "Iya, aku serius. Aku suka sama kamu. Kamunya aja yang nggak peka. Dasar bodoh!"
Keheningan kembali menyelimuti ruangan itu. Jeongwoo mengerjapkan mata. Bingung dan linglung. Ia menoleh pada Jaehyuk yang sedang tersenyum padanya. Seolah berbicara lewat mata, Jeongwoo tahu apa yang dimaksud Jaehyuk.
Detik selanjutnya, Jeongwoo menerjang Haruto. Benar-benar menerjangnya sampai Haruto jatuh di lantai dengan Jeongwoo yang ada di atasnya.
"Aku mau jadi pacar kamu."
Berikutnya kakak-kakak mereka menyoraki pasangan baru itu. Plot twist memang cerita mereka berdua itu. Sering bertengkar, sering saling berteriak, tapi sebenarnya mereka saling peduli. Ya, biarlah mereka memulai cerita baru dengan status baru.
***
Sementara itu, di salah satu ruangan di gedung pengamanan, seseorang sedang menatap gedung sekolah dari jendela ruangannya. Sekolah itu adalah impiannya. Melindungi anak-anak dari bahaya. Terutama anak-anak orang kaya. Ia tidak ingin anak-anak itu bernasib sama seperti anak pertamanya. Meninggal karena dibunuh musuh bebuyutannya.
"Pak, jadi apa tindakan Bapak pada Humanoid 08?"
Ya, orang itu sedang menerima panggilan dari bawahannya. Laporan tentang salah satu produk keamanannya yang ketahuan identitas aslinya di hadapan manusia. Pria itu menghela napas. Mencoba berpikir jernih.
"Apakah ada orang lain yang tahu tentang identitas Humanoid 08 selain teman-temannya?"
"Tidak, Pak."
Akhirnya sebuah senyum terukir di bibir pria itu. Ia terlihat lega.
"Kalau begitu, biarkan saja. Biarkan Humanoid 08 untuk terus hidup."
"Apa Bapak yakin? Apakah ini tidak beresiko bagi keamanan rahasia kita?"
Pria itu berdiri, mendekati kaca jendela besar di ruangan itu. "Saya yakin teman-teman Humanoid 08 bisa menjaga rahasia ini. Buktinya tidak ada orang lain yang tahu tentang rahasia ini selain mereka. Benar, kan?"
Penelpon di seberang sana menghembuskan napas lega. "Baik, Pak."
Pria itu diam sebentar lalu kembali berkata, "Oh, ya. Selamat Choi Hyunsuk, mulai besok kamu sudah bisa bekerja sebagai kepala divisi pengembangan Humanoid, sebagai pengganti Ha Yoonbin."
Tidak ada jawaban dari seberang selama beberapa detik. Kemudian penelpon tertawa lirih.
"Terimakasih, Ayah."
*THE END*
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE KNIGHTS
FanfictionHighest ranks #1 kategori Yoshi (25/08/2020) #1 kategori Jaesahi (19/09/2020) #3 kategori Treasuremaker (10/09/2020) #7 kategori Asahi (27/09/2020) #67 kategori Teenager (16/10/2020) [TREASURE13 FANFICTION] Empire High School (EHS) adalah sekolah kh...