New character:KimJunkyu
Ramai.
Ramai adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan di kantin saat ini. Maklum saja, saat ini tengah berlangsung jam makan siang. Sehingga wajar saja jika para siswa berjajar mengantri makanan atau sudah menerima makanan dan berkumpul dengan teman-teman mereka. Begitu juga dengan kumpulan Asahi dan Mashiho. Hanya saja, Yoshi tidak ikut makan siang karena sedang mengerjakan tugas di kelas. Berhubung ujian semakin dekat, kakak tingkat mereka itu mulai sibuk mempersiapkan diri. Meskipun Mashiho yakin, bahwa tanpa belajar pun, si pangeran kerajaan itu pasti akan lolos.
Sedang asyik berbincang, Asahi yang sedang membaca chat di ponselnya tiba-tiba berdiri. Sikapnya itu tentu mendapatkan tatapan penuh tanya dari teman-temannya.
"Mau ke mana, Asahi?" tanya Mashiho mewakili pertanyaan yang melintas di otak Jaehyuk dan Jeongwoo. Jangan tanyakan Haruto. Ia sedang fokus menghabiskan makan siang.
"Ada seorang siswa yang menghilang dari GPS kami," jelas Asahi.
Mashiho mengangguk tapi kemudian bertanya, "Kamu sudah tahu di mana harus mencarinya?"
"Kata Emily, ia terakhir terlihat di gedung olahraga." Asahi memasukkan ponselnya ke dalam saku. "Aku pergi."
Mashiho mengangguk, memberi isyarat bahwa Asahi bisa pergi.
Sementara itu, tinggallah Mashiho, Jaehyuk, Jeongwoo, dan Haruto di meja itu. Haruto baru menyadari kepergian Asahi setelah itu.
"Ke mana Asahi Hyung?"
"Tugas SPS," jawab Mashiho singkat. Laki-laki itu kembali melanjutkan makan siangnya.
"Ngomong-ngomong," kali ini Jaehyuk membuka percakapan di antara mereka. "Apakah dia sering seperti itu? Meninggalkan kalian begitu saja?"
Mashiho dan Haruto mengangguk dengan kompak.
"Asahi Hyung memang seperti itu."
"Sebagai anggota SPS, dia harus siap kapan saja karena terkadang hal-hal tidak terduga terjadi seperti tadi."
"Untung saja Asahi Hyung masih mau berpamitan. Terkadang dia tiba-tiba pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun." Haruto melimpahi.
Mashiho tidak bersuara, ia hanya mengangguk mengiyakan cerita Haruto.
Kali ini Jeongwoo bertanya setelah cukup lama dia hanya diam karena terlalu fokus makan. "Memangnya tugas SPS itu apa saja?"
"Mereka harus menjaga kita dari orang-orang jahat di luar sana. Karena semua siswa di sini adalah anak orang kaya, maka dibentuklah SPS agar jika ada siswa yang hilang, sekolah bisa segera tahu dan melakukan tindakan."
Jeongwoo mengangguk mengerti, begitu juga Jaehyuk.
Jaehyuk berkomentar, "Sekarang aku mengerti mengapa tidak sembarang siswa bisa menjadi anggota SPS."
***
Mashiho sedang membereskan alat tulis ketika ponselnya berdering. Laki-laki berwajah imut itu segera mengambil ponsel di dalam tas lalu mengecek si penelpon. Rupanya si penelpon adalah kekasihnya sendiri. Mashiho menggeser tanda terima lalu menempelkan ponselnya ke telinga.
"Junkyu?"
"Mashi~" suara di seberang terdengar dibuat imut. Meskipun begitu, Mashiho sudah terbiasa dengan tingkah kekasihnya itu. Justru itu yang membuat kekasihnya terlihat lucu.
"Ada apa?"
"Aku ingin bertemu denganmu."
"Bertemu saja," kata Mashiho dingin. Karena Junkyu adalah orang yang cringe, Mashiho suka menjahili kekasihnya.
"Di mana?"
Mashiho bisa mendengar kesan excited dari kekasihnya. Ia terkekeh lalu menjawab, "Di kamar ganti B di gedung olahraga. Aku ingin mengambil seragam basketku yang ketinggalan di sana."
"Yes! Ok, honey. See you there~"
Mashiho tidak menjawab tapi justru mematikan panggilan itu. Sungguh, ia ingin tertawa jika membayangkan betapa cringe-nya Junkyu. Meskipun Junkyu satu tingkat di atasnya, tapi justru kekasihnya itu lebih kekanakan daripada dirinya.
***
Entah sudah berapa menit waktu berlalu, kini Mashiho semakin mengkhawatirkan kekasihnya. Sejak tadi, ia menunggu sambil bermain games online atau membalas chat dari teman-temannya. Tapi tak ada tanda-tanda kekasihnya akan muncul. Mashiho sudah mencoba untuk menelpon Junkyu tapi hanya nada dering yang terdengar. Junkyu tidak menerima panggilannya.
Ponsel Mashiho tiba-tiba berdering dan membuatnya terkejut. Mashiho segera mengangkat panggilan itu, beranggapan bahwa itu adalah Junkyu.
"JUNKYU!"
"Mashiho, ini Asahi."
Mashiho segera menjauhkan ponselnya lalu melihat layar ponselnya. Memang penelponnya adalah Asahi, bukan Junkyu. Mashiho kembali menempelkan ponselnya ke telinga.
"Oh, Asahi. Ada apa?"
"Bisa kau bukakan pintunya?"
Awalnya Mashiho tidak mengerti maksud Asahi tapi setelah sedikit berpikir, mungkin yang dimaksud Asahi adalah pintu kamar mereka. "Tapi aku tidak sedang di kamar."
Mashiho bisa mendengar Asahi mendesah keras. "Bukan pintu kamar. Pintu ruang ganti B di gedung olahraga. Aku sedang dalam perjalanan bersama Junkyu Hyung menuju ke sana."
"Apa?"
Mashiho memerlukan waktu untuk mencerna maksud Asahi. Ia setengah tidak percaya dan bertanya-tanya mengapa Asahi ikut bersama Junkyu.
Tak berselang lama, pintu ruang ganti tempatnya menunggu diketuk. Mashiho segera berlari menuju pintu dan membukanya. Dan benar saja. Asahi dan Junkyu ada di sana. Bahkan yang mengherankan adalah Junkyu sedang dipapah Asahi.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Mashiho sambil mengecek keadaan kekasihnya.
Asahi memindahkan Junkyu sehingga kini Mashiho yang menopang kekasihnya. "Seseorang memukul belakang kepalanya hingga ia pingsan. Beruntung aku sedang lewat tadi. Jadi sebelum orang itu membawa Junkyu Hyung, aku menendang orang itu."
"Siapa orang itu?" tanya Mashiho setengah kesal.
Asahi menggeleng. "Sayangnya aku tidak sempat menangkapnya. Aku akan mengeceknya melalui rekaman CCTV setelah ini."
Mashiho mengangguk. Ia menjadi khawatir karena berarti sudah ada dua kasus percobaan penculikan di sekolah ini. Mashiho menoleh pada Junkyu yang kepalanya disandarkan di bahunya. Mashiho mengelus rambut Junkyu, membuat kekasihnya itu tersadar.
"Mashi~"
Mungkin Junkyu menyadari jika yang bersamanya adalah Mashiho. Laki-laki itu merengek manja dan justru mengeratkan pelukannya di pinggang Mashiho.
"Sebaiknya kamu mengajaknya ke klinik sekolah," kata Asahi pada Mashiho. "Aku khawatir jika kepalanya bermasalah."
Mashiho hanya mengangguk.
"Aku akan mengantar kalian."
Ucapan Asahi itu mengejutkan Mashiho. Padahal ia mengira kalau Asahi akan membiarkannya membawa Junkyu sendirian.
"Keadaan di sini tidak aman," jelas Asahi tanpa diminta. "Dan lagi, memangnya kamu sanggup membawa Junkyu Hyung sendirian? Tidakkah dia lebih berat darimu?"
Mashiho terkekeh atas gurauan Asahi. "Kamu benar." Ia menatap Junkyu yang masih memejamkan mata. "Dia lebih berat dan lebih tinggi dariku."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE KNIGHTS
Fiksi PenggemarHighest ranks #1 kategori Yoshi (25/08/2020) #1 kategori Jaesahi (19/09/2020) #3 kategori Treasuremaker (10/09/2020) #7 kategori Asahi (27/09/2020) #67 kategori Teenager (16/10/2020) [TREASURE13 FANFICTION] Empire High School (EHS) adalah sekolah kh...