Bab 18. Apakah Arti Sebuah Kebahagiaan?

162 11 2
                                    

"Rumaisha.. ada perlu apa tadi dengan mas Aditya dan mbak Ika?" Tanya Laura ketika aku kembali.

"Aahh.. tidak apa-apa, La..hehehe.." jawabku.

"Lantas bagaimana rencana kita untuk besok? Kita jadi kan kajian bareng?" Tanya Laura lagi.

"Ohhh..iyaa In syaa Alloh. Aku WA suamiku dulu ya untuk jadwal besok. Apakah ada jadwal kajian untuk hari Sabtu.."

"Iyaaa..siiipp.. Duh, udah nggak sabar niihh..hehe.."

Aku lalu kemudian mengirim pesan kepada bang Rosikh, "Bang.. untuk besok, apakah ada jadwal kajian di sekitar Jabodetabek?"

Aku pencet send. Beberapa menit kemudian, ponselku bergetar. Ternyata balasan dari bang Rosikh, "In syaa Alloh ada, Dek. Di daerah Bekasi, masjid Al Falah ada kajian ustdz Khalid Basalamah. Jam 10.00 pagi. Temanya bagus deh.. 'Ujian bagi Kaum Muslimin'. Kamu jadi mau kajian dengan Laura?"

"Alhamdulillah.." seruku. "La.. besok In syaa Allo ada kajian di daerah Bekasi. Ustadz Khalid Basalamah. Temanya juga bagussss.. Jam 10.00 pagi..Yukk kita ikut.."

"Waaahh.. Alhamdulillah.. yuk..yuk.. enaknya kita langsung ke lokasi atau janjian berangkat bareng ya?"

"Langsung ke lokasi aja, La. Biar enak, nggak ribet saling nunggu. Ini di brosurnya juga ada barcode share lokasi nya." Kataku.

"Oke..oke.. Siiipppp.. In syaa Alloh.." jawab Laura.

"Ya udah, yukkk balik kerja lagi.." tukasku.

"Yukkk.."

Akhirnya kami berdua kembali bekerja. Kawan-kawanku yang lain juga kembali ke rutinitas mereka masing-masing. Kami terlarut dalam kesibukan kami. Seperti biasa, berbagai kesibukan dan tugas kantor membuat kami lupa waktu. Hingga akhirnya sore hari pun tiba. Jam di dinding menunjukkan pukul 17.00. Waktunya kami semua untuk pulang.

"Rumaisha.. yukk pulang.." Laura menepuk pundakku. Mengajakku pulang.

"Okey.. yuk. Kamu mau naik apa, La?" Tanyaku.

"Seperti biasa. Baik KRL. Kamu naik taksi online kan?" Tanya Laura.

"Iya..yuk turun bareng.." jawabku.

Akhirnya kami berdua turun bersamaan. Sepanjang perjalanan turun, kami berbasa basi dan mengobrol banyak hal. Hari ini berlangsung dengan sangat baik dan lancar. Kami benar-benar bersyukur atas semua karunia Alloh di hari ini. Terkadang di sela-sela obrolan, kami pun saling melempar guyonan dan tertawa bersama. Kami juga tak lupa membahas rencana besok untuk kajian bersama. Kami benar-benar tak sabar menunggu esok tiba. Lalu kami pun berpisah di depan kantor.

"Yukk.. Rum.. aku duluan ya. Aku naik ojek sampai stasiun. In syaa Alloh besok ketemu langsung di masjid Al-Falah ya..Assalamualaikum" kata Laura.

"Iyaa, La.. In syaa Alloh.. Waalaikumsallam.." jawabku. Lantas Laura langsung naik ojek online pesanannya. Dan aku naik taksi online pesananku.

Sepanjang perjalanan, aku tersenyum bahagia. Alloh memang Maha Baik. Maha Segalanya. Setelah beragam ujian aku tempuh, kini Alloh memberikan banyak kejutan manis. Yang bahkan tidak perna aku duga sama sekali. Rencana Alloh adalah yang terbaik. Terkadang kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan sana.

Kita sebagai manusia selalu sibuk menyusun rencana ini dan itu. Tapi, seringnya manusia lupa bahwa Sang Maha Perencana lebih tahu tentang apa yang terbaik bagi kita. Aku tak pernah merencanakan menikah dengan seorang ustadz hafidz Qur'an, namun Alloh berkehendak bahwa aku harus menjadi istri seorang ustadz. Aku pun tak pernah merencanakan untuk resign dari pekerjaanku karena aku sangaaaat mencintai pekerjaanku. Namun Alloh merencanakan hal yang lain. Dengan sangat indah, Alloh memberikan hidayah padaku untuk mengundurkan diri.

Pelangi Tak Selalu Muncul Setelah Hujan. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang