Sakit??
Hmm ya sakit itu yg di rasakan oleh pemuda yg memiliki netra merah ketika dia mencintai seseorang akan tetapi orang itu malah mencintai orang lain. Kerena itulah membuatnya gelap mata akan mencari mangsa untuk di bunuh atau disiksa sebagai p...
Naura mau ngasih peringatan. Cepter ini mengandung kiss ringan. Harap baca dulu ya peringatanku sebelum baca, terutama yang lagi puasa. Aku sarankan bacanya pas malam saja ya, biar gak mengganggu puasa untuk yang islam^^
So Enjoy :D
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Taufan keluar dari mobil ayahnya. Berbeda seperti dua hari sebelumnya, make up menor itu sudah tidak wajib di pakai. Sengaja sekali Taufan tidak membawa motornya sendiri dan memilih di antar oleh ayahnya. Walaupun sudah tidak di wajibkan mengenakan penampilan aneh lagi.
Hal itu dikerenakan dia masih malu sebab pernah memamerkan wajah yang bagaikan pengantin jadi jadian di sepanjang jalan menuju sekolah akibat mengendarai sepeda motor.
"Thanks you papa muach!" ucap Taufan sembari mencium sebelah pipi ayahnya itu. "Sampai jumpa, Taufan masuk dulu."
Tornado tersenyum, melambaikan tangannya kearah anak sulungnya yang sekarang telah memasuki gerbang sekolah. Setelahnya ia memecut mobilnya menuju sekolahan Angin sebelum menuju ke kantornya.
Taufan memasuki gerbang dengan mata yang terpokus ke handphone di tangannya. "Hmm... Hari ini terakhir MOS di adakan." gumamnya seorang diri hingga tanpa sadar ada sesosok manusia yang identik dengan warna hijau tua di depannya. Alhasil....
Bruk!!
Tubuh Taufan tanpa sengaja menabrak orang di depannya. Hampir saja Taufan terjatuh, terduduk ke belakang kalau tidak dengan sigap orang yang di tabrak menangkap pinggangnya hingga posisinya seperti memeluk Taufan.
Taufan sendiri spontan langsung memegang kedua pundak orang yang menolongnya ini. "Thorn!" pekiknya setelah mengenali orang yg barusan dia tabrak. Jangan lupa mereka masih di posisi yang sama.
Thorn tersenyum, membuat wajah yang sudah rupawan itu semakin tampan. Sungguh pemandangan yang membuat Taufan terpana. "Kan Thorn sudah bilang ke Taufan, kalau jalan hati hati?" ucap Thorn lembut sembari membetulkan posisi Taufan berdiri. "Ini apa? Kok jalan sambil main handphone?"
Taufan yang kena tegur di pagi hari hanya cengegesan dengan wajah merona sembari menggaruk pipinya yang sebetulnya tidak gatal. "Hehe.. Aku liat kalender tadi."
Thorn hanya menggelengkan kepalanya. "Jangan diulangi lagi ya. Kamu beruntung loh yang di tabrak aku, coba misalnya yg di tabrak om om pedo, terus di culik, terus nganu nganu nganu-"
Belum sempat Thorn menyelesaikan ucapannya ketika tiba tiba saja Taufan langsung memotongnya. "Thorn jangan nyumpahin aku! Gak lucu!!"
Alih alih berhenti Thorn malah makin giat mengusik Taufan hingga membuat sahabatnya yang bernetra biru safir itu merona. "Bwahahaha di culik om pedo!!" ucap Thorn sebelum memecut larinya.
"Thorn jangan lari! Kesini kamu!" jerit Taufan yang kesal, langsung mengejar Thorn. Hingga terjadilah adegan kejar kejaran manja diantara mereka.
~~~~~~~~~~~~~
Halilintar dan Ice baru saja sampai ke pekarangan sekolah. Keduanya langsung menuju tempat parkir untuk memarkir sepeda motor honda tipe big bike.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.