Jangan putar video lirik terjemah di atas dulu ya? Tunggu aba-abaku :D
So Enjoy~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Pada sebuah kamar yang bernuansa merah ruby di kediaman keluarga Thunder, terdengar suara bisik-bisik yang bersumber dari dua orang.
"Ouwhh.. Astaga manis sekaliii!" ucap Strom, ibu rumah tangga keluarga ini.
"Ssttt! Mama jangan berisik, entar mereka bangun!" tegur Petir.
Merasakan tidurnya sedikit terganggu membuat Taufan semakin membenamkan wajahnya pada leher putih Halilintar tanpa sadar. Begitu juga dengan si empu leher yang semakin memeluk erat pinggang ramping Taufan.
"Kyaaa!! Manis sekali!!" pekik Strom, menjerit girang.
"Mama! Sstttt!!" Petir benar-benar meringis mendengar jeritan mamanya itu. Beginilah jika jiwa Fujoshinya sedang kumat.
"Ini tidak bisa dibiarkan! Aku harus dapatkan gambar mereka!!" Jerit Strom lagi sembari bersegra mengambil handphone miliknya.
Klik!
Klik!
Klik!
Petir menatap horor ke arah mamanya yang masih dengan kegiatan Fujoshinya. "Mama sudah entar Kakak bangun!" serunya, mencoba merebut handphone Strom.
"Eh! Eh! Mama belum selesai!" seru Strom sembari mencoba menjauhkan handphone miliknya.
Kebisingan yang diciptakan oleh kedua makhluk berstatus ibu dan anak itu membuat Halilintar maupun Taufan terbangun dengan tidak elitnya.
Rona merah mulai merambati leher dan pipi keduanya setelah tahu dengan posisi mereka sekarang. Taufan yang pertama sadar langsung memekik, "HUUAAA!!" Tanpa pikir panjang lagi, dia langsung mendorong tubuh Halilintar hingga jatuh dari tempat tidur.
"Taufan!" Halilintar yang tidak siap apa-apa tentunya langsung terguling jatuh dan dengan sangat menyakitkannya menghempas lantai kamarnya sendiri.
"Alamak! Hali maaf gak sengaja! refleks!" ucap Taufan, buru-buru turun dari kasur. Namun sepertinya dia tidak sadar kalau kakinya tersangkut selimut dan dengan begitu...
"Huaah!"
"Akhh!"
Tubuh Taufan mendarat mulus di atas tubuh Halilintar yang sudah duluan jatuh. Posisi mereka sekarang saling berhadapan dengan pandangan mata yang bertemu satu sama lain. Netra biru sapphire secerah langit bertemu dengan netra merah ruby Halilintar sepekat warna darah.
Untuk kedua kalinya rona merah kembali menghiasi wajah Halilintar dan juga Taufan. Keduanya terdiam, masih dengan posisi yang sama.
Apa yang terjadi di antara keduanya tak lepas dari perhatikan Strom dan juga Petir yang masih berada di kamar itu.
"Kyaaaa!!! Manisnya~ astaga astaga astaga!!"-Strom.
Begitulah jeritan Strom selaku satu satunya wanita yang ada di kamar tersebut. Dengan girangnya serta semangat 45 dia kembali mengambil banyak foto Halilintar dan Taufan sekarang.
Petir hanya dapat berswetdrop sembari terkekeh pelan yang terkesan sangat sangat terpaksa melihat kelakuan sang mama yang sedang kumat jiwa Fujoshinya.
~~~~~~~~~
Setelah kejadian yang sangat memalukan itu, membuat Taufan benar-benar tidak betah lagi berlama-lama di rumah Halilintar. Sudah berkali-kali pula dia meminta pada sahabatnya itu untuk segera mengantarkannya pulang. Tapi...
![](https://img.wattpad.com/cover/218104202-288-k439659.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyscopath (End)
FanficSakit?? Hmm ya sakit itu yg di rasakan oleh pemuda yg memiliki netra merah ketika dia mencintai seseorang akan tetapi orang itu malah mencintai orang lain. Kerena itulah membuatnya gelap mata akan mencari mangsa untuk di bunuh atau disiksa sebagai p...