1.4

3.1K 69 4
                                    

"Lepas Jeno..lepas!!" Kirana terus memberontak ketika kini Jeno membawa nya ke rumah laki laki itu, dimana tempat laki kaki itu gunakan untuk menyekap nya .

"Bayi mu anak ku Kirana" tegas Jeno untuk yang kesekian kali nya.

"Kau mau apa brengsek! Jangan menyentuh ku!!"

Kirana terus berontak ketika kini Jeno menindih nya di sofa ruang tengah.

"Aku ingin menjenguk anak ku. Dia harus tau siapa ayah nya" Jeno berujar seraya menyingkap rok seragam Kirana.

"Tidak Jeno! Jangan lakukan itu hikss.
Bayi ku akan terluka. tidak! Jangan!"

"Aku akan lembut sayang tenang lah, aku tidak akan menyakiti bayi kita" ujar laki kaki itu berusaha menenangkan .

Sebelum akhirnya ,

"Akhh.. hikss..kau bajingan" suara Kirana terdengar putus asa. Kembali Jeno berhasil menyetubuhi nya.

Kirana memalingkan wajah nya menghindar dari tatapan mengejek laki laki yang kini menghentak nya dengan begitu lembut.

"Aku mencintai mu" Jeno berujar pelan. Sangat pelan bahkan Kirana tak mendengar pengakuan nya.

Ya, sesungguhnya Jeno memang mencintai gadis yang kini pasrah mengakang di bawah nya.

Hanya saja. Jeno selalu merasa murka ketika mengingat penolakan Kirana.

"Ini bayi ku sayang ahhk .. dia anak ku" Jeno menghentak dengan lembut sedangkan tangan nya yang sedari tadi meremas payudara Kirana kini sudah beralih mengusap perut rata gadis itu.

Jeno menunduk, menjilati sisa air mata di wajah gadis yang di cintai nya itu. Mencium sayang setiap inci wajah cantik itu.
Sungguh Jeno bahagia , ada bayi nya, anak nya tengah berkembang di dalam perut Kirana.

"Jangan menangis sayang" pinta Jeno yang masih Kirana dengar.

Kata kata , perlakuan , juga hentakan nya penuh kelembutan , bisa Kirana rasa Jeno seakan takut melukai nya dan bayi nya.

Laki laki itu begitu lembut menghentak nya, terlebih setiap kata kata manis yang dia lontar kan, panggilan sayang yang dia semat kan seakan berbicara jika laki laki yang masih memacu milik nya itu begitu sangat mencintai nya.







*****








Jeno menggeliat dari tidur nya , perlahan mata elang laki laki itu terbuka.

Di tatap nya gadis yang masih terlelap dalam dekapan nya.

"Aku mencintai mu" bisik Jeno tepat Di telinga gadis itu.
Setelah nya Jeno bangkit, lalu pergi meninggalkan Kirana yang masih terlelap sesaat setelah laki laki itu selesai memakai kembali pakaian nya .

Tepat saat pintu yang terbuka kembali tertutup.

Mata yang terpejam itu terbuka di sambut dengan air mata yang menetes dari kedua manik nya.

Kirana bangun.

Gadis itu memakai kembali pakaian nya yang berceceran di lantai marmer rumah mewah itu. Dengan air mata yang terus mengalir.
Hati nya sakit. Kenapa takdir begitu tega pada nya?
Apa salah Kirana dulu? Dosa apa yang telah dia perbuat hingga harus menanggung takdir sekejam ini?

Gadis itu beranjak pergi dengan langkah nya yang tertatih berjalan pelan menuju rumah nya sendiri.








*****








Plak!!

Sambutan penuh kasih itu di berikan oleh ayah nya.
Laki laki paruh baya itu memandang jijik pada putri semata wayang nya yang kini baru pulang entah dari mana.

"Sejak kapan kau menjadi jalang?! Ayah mensekolahkan mu bukan untuk ini Kirana" desis sang ayah dengan nada pelan , namun penuh dengan penekanan.

"Ayah hikss-" gadis malang itu bersujud menyentuh kaki ayah nya .

"Pergi! Jangan kembali lagi , kau bukan anak ku mulai hari ini" sang ayah berujar seraya menendang Kirana hingga gadis itu terjengkang dari bersujud nya.

Gadis itu menangis, mata nya mencuri pandang pada manik sang ibu yang juga mengeluarkan air mata.

Tapi ibu nya hanya diam memandang nya miris bercampur kecewa tanpa mampu melakukan apa apa.

"Ayah.. ibu maaf kan aku" mohon Kirana sekali lagi.

Sang Ayah tak memperdulikan , laki laki paruh baya itu menyeret dengan kasar putri nya lalu mendorong tubuh gadis itu hingga terjatuh di depan pagar rumah nya .

"Pergi!! Kau bukan anak ku.
Anak ku sudah mati mulai hari ini" itu adalah kata yang ayah nya ucap kan sebelum akhirnya meninggalkan Kirana begitu saja.

"Ayah maaf kan aku, ibu.. ibu hikss.. maaf kan aku bu"

Wanita paruh baya yang sedari tadi diam kini angkat bicara meski hanya 2 kata yang di ucap kan nya.

"Ibu kecewa"

Begitu saja kedua orang tua nya pergi, mereka kini tak menerima kehadiran nya.

"Hikss.. tuhan aku lelah" lirih Kirana , sebelum akhirnya gadis malang itu kehilangan kesadaran nya.









_ _ _ _
Penasaran sama kelanjutan nya?
Jangan lupa nabung buat beli versi e-book nya yhaaa 😘💕💕💕💕💕💕

R E G R E T__ | Kim Taehyung ✔ [Baku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang