06

100 12 0
                                    

6. Truth or dare

Seorang laki laki dengan kaos hitam dan celana selutut sedang berdiri menatap gelapnya langit malam dari balkon kamarnya.

ia terlihat tengah melamun, dan tanpa ia sadari ada seorang  yang masuk ke kamarnya.

"Bang Askaaaa" Panggil anak kecil dengan piyama beruangnya.

Bocah itu terlihat mengantuk, dapat ditebak dari cara jalannya yang terlihat sempoyongan.

"Kenapa belum tidur?" Tanya Alaska saat menemukan sang adik yang masuk ke kamarnya.

Merasa tak ada respon, Alaska pun berjalan menghampiri bocah itu untuk segera mencubit pipinya.

"Vely nggak bisa tidul"Rengek-nya.

Mendengar alasan sang adik yang mengemaskan, justru membuat otak Alaska memerintah dirinya untuk segera mencium pipi gembul itu.

Vely yang mendapat ciuman di pipinya pun hanya mendengus.

"Kenapa nggak bisa tidur?" Tanya Alaska lagi dan tak lupa dengan elusan pada kepala si kecil.

"Vely lapel, tapi vely ngantuk juga,"Jawabnya dengan wajah cemberut serta suara cadel yang menjadi khas adik Alaska.

Alaska yang mendengar suara cadel adiknya pun hanya dapat terkekeh.

Sungguh ia ingin sekali mengigit pipi adiknya ini. Apalagi saat sedang cemberut seperti itu, pipinya pipih putih itu persis bakpao pikir Alaska.

"Abang Masakin mau?"

"Mauuu, mie instan pake sayul! boleh ya abang?" Tanya nya penuh harap.

"Nggak boleh makan mie, sayang" Tegas Alaska, namun tetap dengan nada lembutnya.

Vely hanya menghela nafas kasar, abangnya ini selalu saja melarang dirinya untuk memakan mie instan, dengan alasan ' mie instan itu tidak sehat, sekalipun di kasih sayur'.

"Kalo gitu nggak jadi deh, vely mau tidul aja" jawabnya dengan wajah kecewa.

Alaska yang melihat raut kecewa sang adik sebenarnya tidak tega. Tapi ini juga demi kesehatannya.

Begitulah Alaska, ia akan menjadi orang yang sangat cerewet jika menyangkut keluarganya. Terutama kepada adiknya.

Sungguh berbading terbalik dengan sifatnya yang dingin di sekolah bukan?

🐩🐩🐩🐩

Sementara di kamar kayla cewek itu  terlihat dengan kedua temannya yang tengah bergosip ria, dan tentu saja di ketuai oleh Fara, walau lemot begini Fara merupakan juru gosip ter up to date di sekolahnya.

"Yang bener Lo Raa?" Tanya Kayla tak percaya dengan berita yang baru diceritakan Fara.

"Iyalah, nih ya asal kalian tau, gue tuh salah satu admin akun lambe SMA galaxy--"

"Disana udah kesebar, berita Revan dkk, kalo mereka sering balapan liar" Fara mengambil colanya saat merasa haus setelah bercerita.

"Nggak aneh sih, Raka juga gitu waktu sebelum pindah" sahut Dita.

"Kalo Alaska?" Tanya Kayla, entahlah ia tidak sadar menanyakan tentang cowok itu.

"Setau gue sih, Alaska nggak ikut gituan" kali ini Fara yang memberi jawaban.

Dita yang merasa bosan pun, mengusulkan bermain Tod bersama kedua temannya.

"Bosen nggak sih-, gibah terus dari tadi?" Tanya Dita pada kedua temannya.

"Iya njir, gibah Mulu dari tadi" jawab  Kayla dan Fara bersama.

"Main Truth Or Dare, Skuylah" ajak Dita.

Setelah menerima ajakan Dita, kini giliran Fara yang memutar botol, dengan ujung botol sebagai penentunya.

Saat memutar botol Fara dan Dita terus berharap agar ujung botol mengara pada kayla, pasalnya sedari tadi, hanya mereka yang kena.

"YESSS!!! Kena Lo key" Pekik Fara penuh kemenangan.

"Berhubung Lo baru pertama kalinya kena, jadi harus Dare" sela Dita yang langsung disetujui oleh Fara.

"Hmm gimana kalo dare nya, Lo nelpon Alaska terus bilang kalo besok Lo ngajak kesekolah bareng" usul Dita setelah diskusi panjangnya bersama Fara.

"Ehh kok gitu sih, enggak mau ah-" elak kayla pada kedua temannya.

"Yaudah kalo Lo nggak mau Terima konsekuensi nya" ancam Dita

'Huh dasar teman lucknud'

"Yaudah iya" jawab Kayla dengan lesu.

Kayla menatap tak percaya kedua temannya, ini sudah panggilan kedua yang dilakukan Kayla ke Alaska, dan jika yang ketiga tetap tidak di angkat, maka Kayla di anggap berhasil.

Namun sialnya Kayla, saat terdengar suara menyapa di sebrang sana pada panggilan ketiga.

>>>>>>>>>

Alaska baru keluar dari kamar mandi, saat hendak merebahkan tubuhnya, suara panggilan masuk terdengar di ponselnya.

Alaska mengerutkan keningnya saat mendapati nomor tidak dikenal menelponnya.

Lalu tanpa menunggu lama Alaska langsung mengeser tombol hijau.

"Halo" sapa Alaska, namun tidak ada jawaban diseberang sana.

Alaska hendak memutuskan sambungan,
Mungkin orang iseng  pikirnya.

Belum sempat mengakhiri panggilan, suara orang diseberang sana menghentikannya.

"H-hallo" Alaska terdiam saat mengenali suara perempuan yang sedang menelponya.

"Kenapa?" Balas Alaska Datar.

"Itu-anu...aduh, gimana ngomongnya?" Tanya Kayla entah pada siapa.

"Gue tunggu sepuluh detik, kalo masih nggak jelas gue matiin"

Kayla yang mendengar ancaman cowok itu langsung mengucapkan Dare nya Secara sepontan

"Jemput gue" jawabannya dengan sekali tarikan nafas.

"Besok pagi, jemput gue buat kesekolah" cicitnya

Alaska hanya diam mendengar permintaan Kayla, lalu tanpa menjawab ia mengakhiri panggilan tersebut secara sepihak

Dan hal tersebut tentu saja membuat Kayla was was Di kamarnya

"Ih malu banget anjirrr" histeris nya yang di sambut tawa fara dan Dita.

"TBC"

cool boy sweet boyfriend [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang