7

8.6K 1.1K 139
                                    

" Apa ini? " Guanlin mengacungkan selembaran itu kepada baejin

" Tentu saja itu surat dari sepupu mu " guanlin mendecih,

" Aku tau ini surat! Tapi kenapa dia memberi ini kepadaku huh?! "

Guanlin meremas pelan kertas itu, membuangnya asal

" Mana aku tau, dia hanya berkata itu untukmu " guanlin terdiam, bagaimana bisa ia percaya kepada sepupunya jika dari dulu dia memuja iblis sialan itu

" Dia pasti ingin mengecohku, cih. Dasar sialan "

Tiba - tiba sesuatu terlintas dibenaknya, " Apakah aku boleh bertanya? "

Suara itu menyita seluruh atensi baejin yang sedang sibuk berkutik dengan ramuan-ramuan yang sedang dikerjakannya

" Hm tanyalah " guanlin menyipitkan matanya

"Aroma mu berbeda, apa kau?manusia?"

Baejin terbelalak, bagaimana bisa?bukankah indra penciuman mereka yang hanya menjadi seorang half  tidak terlalu tajam?

" Kenapa diam?tebakanku benar bukan? "


________



Kerajaan Atera

Semua orang berkumpul di aula kerajaan, termasuk beberapa prajurit untuk mengamankan keadaan

"Sebelumnya maafkan saya, tuanku. Bukankah sebaiknya anda membangun relasi dengan Raja dari Barat itu " ucap salah satu menteri haruto, Bang Yedam.

Haruto seketika berdiri dari tahta nya, menatap lurus kedepan

"Aku tidak suka penolakan darinya, maka dari itu aku membuatnya berlutut dibawahku " ucap haruto lantang.

Semua orang berbisik, seakan-akan tidak menyangka akan perkataan haruto itu

"Kenapa kalian semua menatapku begitu huh?!!"

"Kalian meragukan pemimpin kalian?!!" Sambungnya.

" Yoshinori!! "

Haruto memanggil seseorang untuk menghadapnya sekarang " Saya, tuanku "

Yoshinori menunduk, bersiap akan perintah pemimpinnya

"Bebaskan raesung, dan pastikan kau mengawal mereka sampai tujuan" yoshinori menunduk hormat, meminta izin meninggalkan aula untuk menjalankan tugasnya.

Setelahnya haruto meninggalkan ruang aula, dan bergegas menemui junkyu.

Entah kenapa tetapi firasatnya buruk, atau mungkin ia hanya terlalu banyak melamun.

" Haruto!! "

Seketika langkah haruto terhenti, memutar badannya kebelakang

" Kau mau kemana? " Jeongwoo berlari menghampiri haruto

" Aku akan menemuinya, firasatku buruk " ucap haruto dingin, jeongwoo mengangguk paham

" Ah, baiklah. Jika perlu sesuatu katakanlah "

Tatapan haruto melunak, tangannya terulur mengelus pucuk kepala jeongwoo kemudian tersenyum

" Tentu saja, terimakasih woo " haruto bergegas menuju kamar junkyu, dan meninggalkan jeongwoo seorang diri disana.


" Aku harus menyingkirkannya, apapun caranya "


_____


Di kamar, junkyu merasakan badannya kurang sehat, ia merasakan kepala berdenyut dan itu membuatnya sangat kesakitan. Kini ia merasa seluruh badannya sangat panas, dan dia tidak bisa menahannya.

[ 1 ] ᴍᴀᴛᴇ ꜰᴛ ʜᴀʀᴜᴋʏᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang