30

5.7K 660 94
                                    

Seorang pria jangkung berlari cepat membelah bayangan gelap, memacu langkahnya diantara hutan rindang yang menyelimuti dinginnya malam.

Perasaan gelap itu terus menerus menghantui dirinya, pria itu dengan tega meninggalkan tuannya menghadapi kenyataan yang pahit sendirian.

Tanpa seorangpun merengkuh bahunya, tuannya memilih memutuskan takdirnya sendiri bahkan dengan rasa laranya, ia bertahan alih-alih pergi dari kehidupan seorang iblis, seperti Haruto.

"argh!" teriaknya frustasi

"hah ... hah ...hah"

Ia mengacak rambutnya kasar, pikirannya benar-benar kacau sekarang. Tentu saja, Guanlin tidak akan kembali untuk menemui Noa bukan?untuk apa ia menemui pria itu jika ia bahkan tidak mampu menjaga adiknya dengan benar.

Ia tidak akan pergi ralat ia tidak akan meninggalkan Junkyu begitu saja.

"hah ... guanlin kau .. hh apa yang kau lakukan disini?"

Suara itu?

Tunggu, jadi Yoonbin mengikutinya?

Pria pucat itu menolehkan kepalanya, dan benar saja ia mendapati sepupunya berdiri tak jauh dari tempatnya saat ini. Yoonbin tampak kelelahan dengan  deru nafas kasar yang terdengar jelas terurai dari dirinya, sepertinya pria ini juga berlari mengejarnya.

"aku hanya menunggu"

Yoonbin menautkan sebelah alisnya

"menunggu?"

Guanlin tak menjawabnya, pria itu lebih memilih memasuki pondok tempatnya bernaung dulu. Setidaknya ia masih memiliki tempat untuk bersembunyi meskipun sedikit berbahaya.

"apa maksudmu menunggu?"

"Lai Guanlin!"

Yoonbin berteriak kesal saat sepupunya malah memutar arah meninggalkannya dengan tatapan acuh.

Sungguh, Guanlin bukanlah pria yang sama yang ia kenal. Bisa dikatakan kepribadian Guanlin menjadi lebih dingin dan tertutup kepadanya, bahkan ia tak lagi melihat sepupu nya itu tersenyum semenjak kejadian hari itu.

Blam!

Yoonbin terkesiap ketika pintu pondok itu tertutup rapat dengan suara debaman nyaring yang begitu menggema. Sejenak ia terdiam, pria itu lantas memgambil langkah mundur dari pintu yang terkatup rapat.

Ia lantas mengeluarkan bilah berkilau dari tempatnya, jemarinya melekat erat pada pegangan pedang tajam yang terlihat begitu pas digenggamannya.

Pria itu mulai mengayunkan pedangnya kearah daun pintu yang tertutup rapat di depan sana.

"pergilah, jangan coba masuk ke pondok ini"

Guanlin berhasil menginterupsi gerakannya, oh apa-apaan kenapa ia tidak boleh masuk?dan kenapa Guanlin bersikap dingin kepadanya?

"APA MAKSUDMU LAI GUANLIN?!"

Yoonbin mendekatkan dirinya ke daun pintu, pria itu lantas menggedor-gedor pintu kayu itu dengan sangat keras dan tak memungkinkan seseorang di dalam tidak mendengarnya.

Pria sipit itu terlihat sangat marah

"MENGAPA KAU MENGUSIRKU!!KATAKAN APA YANG TERJADI SEBENARNYA!!"

"KAU HARUS MENGATAKA-"

"pergilah hyung"

Yoonbin tidak akan patuh begitu saja, atas alasan apa ia harus pergi?Guanlin bahkan tidak memberinya jawaban lalu kenapa ia harus pergi?

[ 1 ] ᴍᴀᴛᴇ ꜰᴛ ʜᴀʀᴜᴋʏᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang