28

5.3K 663 130
                                    

Haruto dengan segala kebingungannya sedang merenung di atas tahta kerajaannya, ia berpikir keras memutar cara untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan datang.

Kemungkinan ia akan benar-benar jatuh cinta kepada Junkyu atau kemungkinan-kemungkinan yang lain.

Kriett

Pintu besar berwarna hitam itu seketika terbuka dan membuat semua lamunannya buyar, di saat seorang pria dengan tatapan tanpa ekspresi berdiri 1 meter dari hadapannya.

"apa maumu?" ujarnya dengan nada acuh kepada pria itu

Guanlin melempar sebilah pedang yang sedari tadi ia bawa tepat di bawah kaki Haruto, pria itu lantas menghujani Guanlin dengan tatapan seperti,

'beraninya kau?'

Pria jangkung itu melangkahkan kakinya semakin mendekat ke arah Haruto. Masih dengan raut wajah yang sama.

"bunuh saja aku jika itu memang rencanamu, tidak perlu membuatnya sakit hati sampai sejauh ini" tuturnya dingin.

Haruto sontak tersenyum remeh

"semua ini karenamu"

"jika saja kau tidak menawarkan diri untuk mencabut nyawanya, aku juga tidak perlu bersusah payah seperti ini"

Haruto bangkit dari singgasana nya, langkahnya tertuju pada Guanlin yang sedang memandangnya dingin.

Sembari menggenggam bilah pedang yang kini terlilit erat dengan jemari-jemarinya.

"aku harus berterimakasih kepadamu sebelumnya, sungguh"

Haruto lantas tertawa remeh

Tangan kirinya menepuk-nepuk bahu kokoh Guanlin, sembari tertawa sinis.

"aku akan 'belajar' mencintai tuanmu itu, tenang saja"

"toh aku juga yang akan membuatnya bahagia kan?"
Lanjutnya santai

Guanlin mengepalkan tangannya penuh amarah, ingin sekali ia mencabik-cabik tubuh pria angkuh di depannya ini tapi ia teringat akan satu hal.

Semua niat buruk lambat laun akan terbongkar bagaimanapun caranya.

"sekuat apapun kau ingin menyakitinya, aku adalah orang pertama yang akan melindunginya"

"oh, tentu saja kau bebas untuk melindunginya"

Haruto kembali melempar tatapan tajam ke arah Guanlin, lantas tersenyum licik.

"aku akan membuatnya bertekuk lutut kepadaku, kemudian menyerukan namaku dengan pita suara yang hendak putus memohon agar tetap menerimanya alih-alih menolaknya--"

"seperti itulah aku akan membalas perbuatanmu"

Guanlin sudah kehilangan kesabarannya, ia berlari menerjang tubuh Haruto yang hendak kembali ke singgasananya.

Tangan kanannnya mencengkram kuat leher Haruto dengan tatapan berapi-api nya.

"bajingan kau Haruto!" Teriaknya menggema

Haruto lagi-lagi terkekeh

"habisi aku sekarang dan semua permainan ini akan berakhir, begitupula dengan dirimu"

"aku pasti akan menghabisimu"

Pria pucat itu menguatkan cengkramannya di leher Haruto, amarahnya sudah mencapai puncak dan ia tidak akan menyesal karena telah membunuh pria sialan yang kini berusaha keras melawannya.

"akkhh"

"kau harus mati Haruto"

Guanlin semakin gencar mencekik leher jenjang Haruto, tak peduli pria itu sudah sekarat sekarang.

[ 1 ] ᴍᴀᴛᴇ ꜰᴛ ʜᴀʀᴜᴋʏᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang