Flashback on
"bagaimana apakah kau menemukan sesuatu?"
Yoshinori menggelengkan kepalanya, benar seharusnya ia mempercayai Jeongwoo nya daripada mendengar omong kosong seorang pengkhianat itu.
"panggil Ha Yoonbin kemari!"
"baik, tuanku" Yoshinori segera pergi meninggalkan ruangan tersebut, melangkahkan kakinya semakin menjauh sebelum akhirnya ia mendapati pemandangan yang aneh.
Di depan sana seseorang dengan pakaian serba hitam baru saja menuju lorong gelap di samping bangunan utama, ia berjalan dengan sedikit tergesa hingga menjatuhkan sesuatu dari balik jubahnya.
Yoshinori segera mengikutinya, mencoba menyembunyikan diri dibalik sisi gelap untuk mengawasinya, ia tiba-tiba menginjak sebuah benda aneh tepat di bawah kakinya.
"ornamen ini" Sebelah alisnya menukik keatas, atensinya kembali untuk mencari seseorang yang masih kebingungan di depan sana.
Yoshinori memasukkan ornamen tersebut kedalam bajunya,kemudian ia berjalan mengendap-endap mengikuti seseorang yang baru saja hilang di kegelapan.
Langkah kakinya semakin menjauh dari bangunan utama, membuatnya sedikit waswas bila saja ada serangan mendadak karena saat ini ia berada di lorong yang sangat gelap. Suara langkah kaki di depan sana tiba-tiba menghilang, mengetahui hal tersebut ia segera berlari ke arah depan.
Ia mematung saat menemukan sebuah gua dengan ukiran-ukiran batu aneh mengelilingi mulut gua tersebut, tanduk babi liar dan juga kepala serigala terpajang didepan sana. Semuanya tampak nyata, apakah benar ia memburu serigala biasa?
Tapi, tatapan mata serigala didepan sana seperti bernyawa, ia berusaha mensugesti dirinya untuk tidak memikirkan hal-hal aneh sebelum melihatnya sendiri.
Dia kembali?
Benar, kau harus benar-benar melenyapkannya kali ini
Yoshinori menyembunyikan dirinya dibalik tembok besar disana, ia tidak menduga ternyata masih ada penyihir tingkat tiga yang menyelinap dibalik tembok tersembunyi Atera
'seharusnya aku membantai mereka hingga benar-benar habis'
"Lalu, bagaimana dengan mate nya?"
"Aku tidak peduli, aku hanya ingin memilikinya"
'tuan Jeongwoo, apa aku tidak salah dengar?'
Yoshinori menyipitkan matanya berkali-kali untuk memperjelas objek yang dilihatnya didepan sana, dan tepat seperti dugaannya.
Jeongwoo disana memohon-mohon kepada penyihir tersebut untuk membunuh seseorang, tapi siapa?
"Setidaknya aku sudah membuat dia kehilangan kekuatannya dengan gelang itu"
'gelang?'
"Itu tidak cukup!--"
"Kau harus benar-benar membunuhnya!"
"Ilmu sihirku belum setinggi itu, aku hanya bisa menghancurkan jiwanya sebelum akhirnya raga itu tidak bernyawa"
"Kalau begitu, aku akan membunuhnya sendiri dengan tanganku!!"
Jeongwoo pergi dengan kilatan-kilatan amarah di balik iris matanya, ia benar-benar harus turun tangan sekarang.
Setelah beberapa saat Jeongwoo pergi, penyihir tersebut tampak gelisah, pupil matanya bergetar ia ketakutan.
Penyihir tersebut segera mengambil beberapa barang disana menatanya diatas sebuah kain merah dengan tergesa-gesa, tangannya gemetaran.
"apa yang kau takutkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] ᴍᴀᴛᴇ ꜰᴛ ʜᴀʀᴜᴋʏᴜ
Fanfiction[BELUM REVISI] "love comes to those who are ready to receive it" _____________________________ Junkyu yang harus menerima nasibnya kehilangan kedua orangtua di tangan mate nya sendiri, membuatnya semakin yakin untuk menolak penyatuan mereka. _______...