12

6.6K 897 224
                                    

Tempat Persembunyian

Keadaan Junkyu mulai membaik, luka di kakinya pun perlahan sembuh.



Namun, ia tak kunjung bangun dari tidurnya. Rasanya janggal kenapa dia tidak kunjung bangun? Batin Yoonbin.




" Guanlin, bisakah kau membantuku? " guanlin menoleh, mengisyaratkan apa yang perlu ia lakukan dengan kerutan di keningnya.





" Apa junkyu belum tidur selama berhari-hari? " Guanlin menatap yoonbin dengan mata memincing.







" Memangnya ada apa? " Yoonbin mendekat, membisikkan sesuatu di samping telinga guanlin.





Seketika mata guanlin membulat sempurna






" Benarkah?! " Guanlin segera berlari menuju ke kamar dimana junkyu berbaring disana










" Junkyu " digoyangkannya tubuh ramping itu, namun nihil junkyu tak juga bangun











" Kenapa kau baru mengatakannya padaku hyung? "







" Kau bahkan baru kembali berburu tadi, bagaimana aku bisa mengatakannya kepadamu? " Guanlin mengacak rambutnya kasar.








" Dia terlihat baik-baik saja hyung " Guanlin kembali mengamati junkyu yang masih terlelap di ranjangnya.






" Bahkan menurutku dia sangat baik " yoonbin memandangi guanlin sembari mengedikkan bahunya.







" Entahlah, bisa saja dia seperti itu karena telah ditandai? " 

Air muka guanlin berubah masam, memutar bola matanya malas menatap sepupunya yang kini sedang tertawa.

" Memangnya efek menandai seorang mate seperti itu, hyung? " Yoonbin mengangguk, tebakannya benar  guanlin pasti tidak tau jika dia sedang mengerjainya sekarang.





" Eum, biasanya itu terjadi saat seorang mate menolak takdirnya " ujar yoonbin dengan wajah tanpa ekspresi, guanlin mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.






" Kau percaya? "







Tiba-tiba Renjun datang setelah mencari beberapa tanaman obat di hutan.





" Apa? " Renjun berlalu menyimpan tanaman obat itu diatas sebuah meja dengan beberapa bahan lainnya disana.





" Kau percaya perkataannya? " Guanlin mengangguk tanpa pikir panjang, dan tentu saja itu membuat yoonbin tertawa.



" Memangnya apa yang salah?kenapa kau tertawa hyung? " Guanlin menatap yoonbin heran, sedangkan Renjun dia hanya bisa menggelengkan kepalanya






" Jadi itu semua tidak benar? "





Yoonbin masih saja terkekeh, tidak disangka ternyata guanlin tetaplah guanlin, sepupu kecil yang menutup mata akan dunia luar, pikirnya.

" Maafkan aku, tapi itu sangat lucu hahaha " satu pukulan keras mendarat di bahu kiri yoonbin, membuatnya sedikit terhuyung karena serangan yang tiba-tiba itu.







" Tolong maafkan aku " ucap yoonbin sembari menampilkan wajah memelas.




" Menjijikan, kau tidak cocok dengan aksen memohonmu itu "


[ 1 ] ᴍᴀᴛᴇ ꜰᴛ ʜᴀʀᴜᴋʏᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang