Tempat Persembunyian
Keadaan Junkyu mulai membaik, luka di kakinya pun perlahan sembuh.
Namun, ia tak kunjung bangun dari tidurnya. Rasanya janggal kenapa dia tidak kunjung bangun? Batin Yoonbin.
" Guanlin, bisakah kau membantuku? " guanlin menoleh, mengisyaratkan apa yang perlu ia lakukan dengan kerutan di keningnya.
" Apa junkyu belum tidur selama berhari-hari? " Guanlin menatap yoonbin dengan mata memincing.
" Memangnya ada apa? " Yoonbin mendekat, membisikkan sesuatu di samping telinga guanlin.
Seketika mata guanlin membulat sempurna
" Benarkah?! " Guanlin segera berlari menuju ke kamar dimana junkyu berbaring disana
" Junkyu " digoyangkannya tubuh ramping itu, namun nihil junkyu tak juga bangun
" Kenapa kau baru mengatakannya padaku hyung? "
" Kau bahkan baru kembali berburu tadi, bagaimana aku bisa mengatakannya kepadamu? " Guanlin mengacak rambutnya kasar.
" Dia terlihat baik-baik saja hyung " Guanlin kembali mengamati junkyu yang masih terlelap di ranjangnya.
" Bahkan menurutku dia sangat baik " yoonbin memandangi guanlin sembari mengedikkan bahunya.
" Entahlah, bisa saja dia seperti itu karena telah ditandai? "
Air muka guanlin berubah masam, memutar bola matanya malas menatap sepupunya yang kini sedang tertawa.
" Memangnya efek menandai seorang mate seperti itu, hyung? " Yoonbin mengangguk, tebakannya benar guanlin pasti tidak tau jika dia sedang mengerjainya sekarang.
" Eum, biasanya itu terjadi saat seorang mate menolak takdirnya " ujar yoonbin dengan wajah tanpa ekspresi, guanlin mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
" Kau percaya? "
Tiba-tiba Renjun datang setelah mencari beberapa tanaman obat di hutan.
" Apa? " Renjun berlalu menyimpan tanaman obat itu diatas sebuah meja dengan beberapa bahan lainnya disana.
" Kau percaya perkataannya? " Guanlin mengangguk tanpa pikir panjang, dan tentu saja itu membuat yoonbin tertawa.
" Memangnya apa yang salah?kenapa kau tertawa hyung? " Guanlin menatap yoonbin heran, sedangkan Renjun dia hanya bisa menggelengkan kepalanya
" Jadi itu semua tidak benar? "
Yoonbin masih saja terkekeh, tidak disangka ternyata guanlin tetaplah guanlin, sepupu kecil yang menutup mata akan dunia luar, pikirnya.
" Maafkan aku, tapi itu sangat lucu hahaha " satu pukulan keras mendarat di bahu kiri yoonbin, membuatnya sedikit terhuyung karena serangan yang tiba-tiba itu.
" Tolong maafkan aku " ucap yoonbin sembari menampilkan wajah memelas.
" Menjijikan, kau tidak cocok dengan aksen memohonmu itu "
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] ᴍᴀᴛᴇ ꜰᴛ ʜᴀʀᴜᴋʏᴜ
Fanfiction[BELUM REVISI] "love comes to those who are ready to receive it" _____________________________ Junkyu yang harus menerima nasibnya kehilangan kedua orangtua di tangan mate nya sendiri, membuatnya semakin yakin untuk menolak penyatuan mereka. _______...