Prilly meraih iphone nya yang berada diatas nakas. Ia menghabiskan hari sabtu dengan bermalas-malasan dirumah saja. Sementara kedua orang tua dan adiknya sedang pergi kerumah sanak saudaranya dibandung dan baru akan kembali besok.
Tiba-tiba suara pintu rumah Prilly diketuk oleh seseorang dari luar. Prilly bergegas keluar kamar untuk membukakan pintu.
“cari siapa ya pak?” tanya Prilly sopan kepada kedua pria dengan seragam hitam dihadapannya.
“dengan nona Prilly?” tanya mereka sopan. Prilly pun mengangguk dan tersenyum. “ada apa ya pak?” ujar Prilly lembut.
“begini, kami datang kesini untuk menjemput nona Prilly. karena nona Jessica memerintahkan kami untuk menjemput anda” ujar laki-laki itu. Prilly mengerutkan keningnya mendengar nama Jessica. “Jessica? Jessica Mila?” tanya Prilly memastikan.
Kedua orang itu pun mengangguk. Prilly yang sebenarnya binggung kenapa Mila menyuruh orang-orang yang tak ia kenal untuk menjemputnya. Namun Prilly tak enak hati untuk menolak, Prilly menyuruh kedua Pria tersebut untuk menunggu sebentar lalu ia kembali masuk untuk berganti baju dan mengambil tas kecil miliknya dan bergegas kembali keluar.
Prilly kini sudah berada didalam mobil mewah dengan kedua pria yang duduk didepan menuju kesuatu tempat.
Mobil mewah itu terhenti disebuah salon kecantikan, Prilly melongo ketika ia dibawa masuk kedalam salon kecantikan itu oleh kedua pria berseragam tadi. Kedua pria tersebut terlihat memberikan secarik kertas kepada pegawai salon tersebut, pegawai itu membaca lalu mengangguk mengerti. Pegawai itu mempersilahkan Prilly untuk masuk kedalam.
“mba, kenapa saya dibawa kesini ya?” tanya Prilly kebinggungan. Pegawai itu pun tersenyum ramah.
“nona tenang saja ya, nona Jessica memerintahkan kami untuk memberikan perawatan terbaik untuk nona hari ini” ujar pegawai itu. Prilly lagi-lagi harus melongo mendengar ucapan pegawai suruhan Mila. Namun Prilly harus pasrah karena Prilly bukan lah tipikal orang yang bisa menolak permintaan orang yang begitu ramah terhadapnya. 2 jam Prilly berada didalam salon kecantikan tersebut. pegawai-pegawai itu meluluri Prilly, meng-waxing bulu-bulu kaki Prilly, dan menyuruh Prilly untuk masuk kedalm bathup yang berisi air hangat sebagai penutup Dari perawatan. Seusai melakukan itu semua, pegawai itu kembali membawa Prilly kepada dua pria berseragam yang masih setia menunggui gadis mungil itu.
Mobil itu kembali melanjutkan tujuan mereka membawa Prilly kesebuah salon. Prilly lagi-lagi dengan penuh kebingunggan harus pasrah menerima dirinya dirias dengan makeup oleh makeup artist, dan rambutnya ditata oleh hair stylish.
2 jam kemudian Prilly sudah selesai dari salon. Prilly menatap cermin besar didepannya, ia tercengang melihat pantulan dirinya yang berbeda akibat dirias tadi. Tanpa disadari ia mengukir senyuman tipis diwajahnya.
Prilly kembali masuk kedalam mobil bersama kedua pria itu. “pak, ini sudah sore.. saya harus pulang, kita mau kemana lagi ya?” tanya Prilly hati-hati dari bangku penumpang dibelakang kedua pria itu. pria itu menoleh dan tersenyum “maaf nona Prilly, nona belum bisa pulang sampai nona bertemu dengan nona Jessica” ujar laki-laki itu. Prilly pun tercengang menyenderkan tubuhnya yang lemas karena ia dibawa pergi oleh orang yang tak ia kenal. Mobil itu pun kembali berhenti di sebuah butik mewah.
Prilly lagi-lagi digiring masuk kedalam butik mewah tersebut oleh kedua pria yang selalu menunggu dirinya itu. pemilik butik pun tersenyum melihat kedatangan Prilly seakan sudah mengetahui kedatangan Prilly sebelumnya. Pegawai itu menarik pelan tangan Prilly dan membawa Prilly kesebuah ruang ganti yang tertutup gorden merah. Prilly menghela nafas berat. Tak berapa lama kemudian, pegawai wanita itu sudah kembali kedalam ruang ganti dengan membawa sebuah gaun hitam selutut dengan rok mengembang ditangannya, dan salah seorang pegawai di belakangnya membawa sebuah sepasang heels tali dengan batu-batu terhias ditali-tali itu. “ini apa ya mba??” tanya Prilly kebinggungan.
“nona segera berganti pakaian dengan memakai ini ya, nona Jessica sudah menunggu anda.. kami tunggu diluar ya” ujar pegawai itu ramah. Prilly mendengar Mila yang sudah menunggunya pun mengangguk. Ia bergegas berganti pakaian dengan dress hitam mewah yang diberikan oleh pegawai itu. tak berapa lama kemudian, prilly membuka gorden penutup ruang ganti itu.
Pegawai butik pun berdecak kagum “cantik sekali” ujarnya membuat Prilly tersipu. Pegawai itu membawa Prilly kepada kedua pria yang menunggunya didepan butik. Prilly mengucapkan terima kasih dengan pegawai butik itu lalu masuk kedalam mobil.
Prilly melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan nya. Jam menunjukan pukul 7. Prilly menghela nafas berat, karena ia tak kunjung bertemu dengan Mila. 15 menit kemudian mobil itu sudah berdiri disebuah gedung besar yang menjulang. Salah satu pria dengan sigap membuka pintu untuk Prilly. Prilly pun turun dari dalam mobil, ia menatap lobby gedung yang dihiasi oleh red carpet. Pria yang membuka kan pintunya tadi mempersilahkan Prilly masuk dengan memimpin didepan. Prilly pun mengangguk dan mengikuti langkah pria tersebut menaiki lift menuju lantai 10 gedung itu.
***
haiiiiii readerss!! mimin udah mentok banget di part ini jadi bikin Prilly nya pasrah aja deh ;P
COMMENT + VOTE jangan lufaa :p
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise
Fanfictionhaiiiii semuaaa balik lagi dengan mimin. maaf ya mimin ini hanya pemula di wattpad jadi mohon maklum jika ada kesalahan teknis dalam cerita-cerita. nah mimin mau mempromosikan cerita baru mimin yang ber-genre FANFICTION ini. berjudul "PARADISE" mimi...