Pria jahat yang sedari tadi membekap Prilly tiba-tiba saja tersungkur kedepan dan tergeletak lemas didepan Prilly. Prilly menoleh kebelakang dan melihat siapa yang menyelamatkan nyawanya itu.
“kak Kevin?? kak Dika?? Kak Kirun???” pekik Prilly melihat ketiga sosok yang ia kenal itu ternyata yang menolongnya. Namun belum sempat Prilly bertanya kepada mereka, pria jahat yang melihat temannya tersungkur akibat pukulan balok kayu oleh Kevin itu mulai mencoba menerjang tubuh Kevin, dan dengan mudahnya Kevin menakhlukan pria itu hanya dengan satu tangannya.
Pria jahat itu tersungkur kelantai disamping temannya, mereka berdua segera mengambil langkah seribu menghindari Kevin, Dika dan Kirun. Prilly terjongkong lemas dengan airmata karena melihat adengan kekerasan didepannya yang sebelumnya belum pernah ia lihat.
“hey Prill.. tenang, tenang.. kita disini” ujar Kevin lembut dan menangkup kedua wajah Prilly. Prilly mendongak untuk melihat wajah Kevin, Kirun dan Dika. “kakk.. aku takut” ucap Prilly lirih. Kevin pun mendesah nafas berat, ia memeluk tubuh mungil Prilly. sementara Kirun dan Dika menepuk-nepuk punggung Prilly.
Baru saja Prilly tenang dari takutnya, tiba-tiba saja kedua penjahat tadi sudah kembali lagi kesana kali ini dengan membawa teman-teman penjahat yang sepertinya mereka preman pasar disana. Prilly menjerit ketakutan dan bersembunyi dibalik tubuh Kevin. para penjahat itu berjumlah sekita 8 orang sementara F4 hanya bertiga.
Kevin, Kirun dan Dika bersusah payah menghabisi para preman-preman tersebut. satu persatu pun sudah mulai tersungkur ditanah akibat pukulan ketiga anggota F4, namun Dika yang meleng dan terkenal pukulan dari salah satu gerombolan Preman tersebut akhirnya tersungkur ditanah dengan terlentang. Prilly yang hanya terdiam dan menangis hanya bisa menjeritkan untuk berhenti, namun usahanya sepertinya akan sia-sia karena preman-preman itu tidak mengerti ucapannya.
Preman yang sudah ambruk akibat pukulan Dika pun mulai bangkit, ia berjalan gontai dengan balok kayu ditangannya, Prilly yang melihat itu dengan kecepatan kilat menghampiri Dika dan
BRAKKKKKKKKK pukulan balok kayu preman tersebut tepat mengenai punggung Prilly. Kevin, Kirun pun sontak menoleh melihat tubuh Prilly yang sudah terkulai lemas dan pingsan disamping Dika. Kevin dan Kirun menggeram marah karena melihat kejadian itu, emosi mereka pun membabi buta, seakan mendapatkan kekuatan mereka berdua menghabisi semua preman-preman itu.
“pergi dari sini sekarang!!!!!” sentak Kevin dalam bahasa mandarin, yang membuat semua preman tersebut bergidik ngeri bangkit dan berlari menjauh Kevin, Kirun dan Dika. Dika menguncangkan tubuh Prilly disampingnya, menepuk-nepuk pipi chubby Prilly.
Namun sayaang, Prilly telah pingsan akibat pukulan balok kayu oleh preman tadi. Kevin segera menelfon bodyguard-bodyguardnya.
“tulang kering dipunggung nona Prilly mengalami keretakan.. hal itu membuat tangan kanan nona Prilly akan tidak berfungsi dengan baik untuk melakukan aktifitas olahraga renang ataupun bermain gitar” jelas dokter itu kepada Kevin, Kirun dan Dika.
Ketiga anggota F4 pun mendesah berat mengetahui keadaan Prilly. gadis malang itu, rela pergi kenegara asing sendirian demi menemui kekasihnya Ali. dan sekarang nasibnya harus berakhir seperti ini.
“shit!!!! Ali brrengsek!!! Harus kah dia gak nemuin Prilly?!” umpat Kevin menonjok dinding lorong rumah sakit. Kevin, Kirun dan Dika memang sengaja ikut berangkat ke Macau menyusul Prilly. dan tanpa Prilly ketahui pun, Mila menempelkan alat GPS dibalik jaket Prilly saat ia memeluk tubuh Prilly dibandara.
Dika menghela nafas berat, karena menyelamatkan dirinya sekarang Prilly harus seperti ini. Ketiga anggota F4 pun melangkah masuk kedalam ruang rawat Prilly. tubuh mungil Prilly terkulai lemas dengan wajahnya yang pucat. Entah apa yang akan mereka katakan kepada Mila, Michelle dan Ule jika Prilly kembali ke Indonesia dan tidak bisa lagi berenang dan bermain gitar seperti dulu lagi.
Prilly tampak mengerjapkan matanya, ketiga anggota F4 pun berangsut mendekat kearah ranjang rawat Prilly.
“Prill??” panggil mereka bersamaan. Pandangan Prilly mulai terlihat jelas, ia tersenyum saat melihat sosok Kevin, Kirun dan Dika berada dihadapannya sekarang. Ia berusaha mengingat kenapa dirinya pingsan dan berada dirumah sakit.
**
Prilly termenung menatap keluar jendela kamar hotel yang ia inapi di Macau. Sudah 4 hari ia berada disini, namun ia masih tidak bisa menemui Ali. ketiga anggota F4 pun sudah berusaha berkali-kali menghubungi pak Benny untuk bertemu dengannya, namun jadwal Ali bertemu dengan rekan kerjanya yang memaksa Ali tidak bisa menemui mereka.
“awwww” desis Prilly saat ia merentangkan tangannya keatas. Ia memijat lembut pundak kanannya, sejak kejadian ia pingsan tersebut, pundak kanan nya selalu terasa nyeri saat ia ingin merentangkan kedua tangannya.
“Prill, are u okay?” tanya Dika yang menyembulkan kepalanya dibalik pintu kayu kamar hotel Prilly. Prilly menoleh kearah kepala Dika dan tersenyum. Dika melangkah masuk dan mendekati Prilly.
“gue gak tau apa yang ada di otak Ali sekarang, dan gue gak mau lo kenapa-napa.. karena kalo lo kenapa-napa bisa gue yang dibunuh sama Michelle” ucap Dika membuat Prilly terkekeh geli. Prilly sudah mengetahui alasan ketiga anggota F4 disana menemani dirinya. Mila, Michelle dan Ule tidak bisa ikut karena mereka harus melanjutkan sekolah mereka di Indonesia. Sementara Prilly memang ijin dari sekolahnya selama 1 minggu untuk menyusul Ali ke Macau.
“sekarang lo siap-siap kita makan malam.. kita tunggu dilobby” ujar Dika lagi lalu berlalu keluar dari dalam hotel kamar Prilly. Prilly mengangguk lalu bergegas mengganti pakaiannya.
“Prill besok kita jalan-jalan ya, lo belom nikmatin Macau kan?” ujar Kirun merangkul Prilly didalam perjalanan mereka menuju sebuah restaurant terdekat dengan hotel tempat mereka menginap. Prilly mengangguk bersemangat, ia seakan melupakan kesedihan nya sesaat. Kevin, Dika dan Kirun memang sudah menganggap Prilly seperti adik mereka sendiri.
Prilly dan ketiga pria tampan anggota F4 pun menaiki anak tangga sebuah restaurant mewah tempat mereka akan menyantap makan malam. Kevin yang piawai dalam berbahas mandarin pun berbicara dengan seorang pelayan diujung anak tangga itu mencarikan meja untuk mereka makan malam, namun tak sengaja ekor mata Kevin menangkap sebuah pemandangan yang membuat hatinya terasa panas seperti dibakar api, dengan cepat ia membalikan badannya dan menarik Prilly yang sedari tadi menunggu Kevin berbincang dengan pelayan tersebut keluar dari restaurant itu.
“kakk.. kakk Kevinn sakitt…” rintih Prilly dengan nafas tersengal-sengal. Pergelangan tangan Prilly terasa perih akibat cengkraman tangan Kevin yang kuat. Kevin pun berhenti dan melepaskan perlahan tangan prilly. “maaf Prill” ucap Kevin dengan suara serak.
Dika dan Kirun menghampiri Kevin dan Prilly dengan nafas yang tersengal-sengal karena Kevin berlalu dengan berlari begitu saja dari restaurant itu. Kevin mengepalkan kedua tangannya menahan geram akan emosi nya sedari tadi.
Dika dan Kirun sepertinya mengetahui apa yang terjadi dengan Kevin. berbeda hal dengan Prilly yang masih sibuk dengan pergelangan tangannya yang memerah akibat cengkraman Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise
Fanfictionhaiiiii semuaaa balik lagi dengan mimin. maaf ya mimin ini hanya pemula di wattpad jadi mohon maklum jika ada kesalahan teknis dalam cerita-cerita. nah mimin mau mempromosikan cerita baru mimin yang ber-genre FANFICTION ini. berjudul "PARADISE" mimi...