YANG MAU TAU MEREKA LIBURAN KEMANA, HAYOOO VOTEE DULU YAAA ^^
“sayang, ayo cepet nak.. itu udah nak Ali sudah dibawah” ujar mama Prilly mengetuk pintu kamar putrinya itu. tak lama kemudian Prilly sudah membuka pintu kamar. Mama Prilly menyapu pandangan dari atas hingga kebawah tubuh mungil putrinya yang begitu cantik mengenakan dress selutut berwarna putih dengan motif bunga-bunga kecil, sebuah cardigan berwarna peach dan flat shoes berwarna senada dan rambutnya yang ditata dengan kuncir kuda itu. “aduh anak mama cantik sekali” puji mama Prilly, membuat Prilly tersipu malu.
Anak dan ibu itu pun segera bergegas menuju ruang tamu dimana Ali sudah menunggu Prilly bersama papanya.
“pagi pa, pagi kak Ali” sapa Prilly riang. Papa Prilly dan Ali pun menoleh mata mereka sontak membulat melihat sosok gadis mungil yang begitu cantik pagi ini. “wah anak papa cantik sekali” puji sang papa Prilly.
Prilly pun tersenyum tersipu karena godaan papanya, ditambah lagi Ali tak berhenti menatapnya. “apaan sih papa, yaudah Prilly berangkat dulu ya pa.. dadah pa, dadah ma” ujar Prilly mencium pipi kedua orang tuanya.
Ali pun ikut mencium punggung tangan kedua orang tua Prilly lalu bergegas mengikuti langkah Prilly keluar dari rumahnya.
Mata Prilly terbelalak melihat didepan halam rumahnya bertengger sebuah mobil mewah yang belum pernah ia liat. Ya, Ali menjemput Prilly dengan seorang supir pribadi dan seorang bodyguardnya menggunakan mobil limousine. Ali dan Prilly pun masuk dengan dibuka kan pintu oleh bodyguard Ali sungguh layaknya seorang raja dan ratu.
Mobil limousine pun melaju ketempat yang sudah diperintahkan oleh Ali. Prilly tak henti-hentinya memandang keluar jendela dengan senyum mengembang begitu mekar. “kak kita mau kemana sih sebenernya?” tanya Prilly menoleh kepada Ali.
Bukan Aliando Syarief namanya kalau tidak memberikan Prilly sebuah kejutan, Ali hanya menjawab pertanyaan Prilly dengan senyuman miring yang terlihat begitu bahagia seperti layaknya senyuman Prilly.
Setengah jam perjalanan, mobil limousine Ali memasuki pelataran parkir bandara soekarno hatta. Prilly membelalakan matanya tak percaya. “mau kemana sampe pake pesawat?” batinnya. Ali dan Prilly pun turun dari mobil limousine itu dan melangkah masuk menuju ruang tunggu terminal 3 bandara diiringi dengan supir dan bodyguard Ali yang membawa 2 koper besar milik mereka. setibanya mereka diruang tunggu, ekor mata Prilly menangkap keempat sahabatnya sudah berada disana bersama Kirun dan Dika. Prilly berlari kecil mendahului Ali lalu memeluk sahabat-sahabatnya itu.
Belum terlalu lama mereka menunggu, pak Benny pun menghampiri mereka untuk memberitahukan bahwa pesawat mereka sudah siap untuk berangkat. Prilly, Michelle dan Ule mengerutkan kening mereka, bukankah seharusnya pemberitahuan akan penerbangan akan dikumandangan kan oleh pegawai bandara. Namun Prilly harus mengurungkan niatnya untuk bertanya dengan Ali karena dia sudah tau akan menjawaban yang sama sebuah ‘senyuman’
“SY AIRLINES???????” pekik Prilly, Michelle dan Ule bersamaan saat tubuh mereka sudah berdiri berhadapan dengan sebuah maskapai kecil yang Nampak seperti pesawat pribadi. Ali, Kirun, Dika, Mila pun hanya tertawa kecil melihat ketiga gadis itu amat sangat terkejut.
Mereka melangkahkan kaki untuk menaiki anak tangga menuju pesawat ‘SY Air’. Kehadiran mereka disambut hangat oleh 3 orang pramugari, 1 orang co-pilot dan 1 orang pilot pesawat itu. Prilly, Michelle, Ule bahkan Mila membelalakan mata ketika berjalan pelan menyusuri bangku-bangku pesawat yang terbuat dari kulit dan bulu entah apa itu. dinding-dinding pesawat yang terbuat dari plastic bermotif kayu-kayu menambah kesan mewah pesawat itu.
Ali dan Prilly duduk bersebelahan didalam pesawat dan berhadapan dengan Mila yang hanya terhalang oleh sebuah meja kecil didepan mereka. sementara Kirun, Dika, Michelle dan Ule duduk dikursi sebrang yang hanya berjarak beberapa meter.
“gila, boing baru Li?” tanya Dika sambil tangannya meraba-raba desaign meja didepannya. Ali pun menoleh “iya, buatan korea”
Sahut Ali santai. Prilly, Michelle dan Ule tercengang mendengar ucapan Ali yang begitu santai.
“pesawat ini punya kakak??” tanya Prilly polos. Ali pun menoleh kepada gadis kecil itu dan mengangguk. Prilly berdecak kagum, ini bagaikan mimpi disiang bolong untuknya. Sedari menaiki mobil limousine sampai menaiki pesawat pribadi milik Ali.
“selamat datang para pengunjung di SY AIRLINES, dengan saya Co-pilot junot bersama Pilot Brian kita akan melakukan penerbangan menuju Caledonia, south Africa. Perjalanan akan ditempuh selama kurang lebih 7 jam. Dan pesawat ini bersuhu 27 derajat celcius. Harap pergunakan seatbelt yang tersedia dikursi kalian masing-masing karena sebentar lagi pesawat SY AIRLINES akan lepas landas dari bandara soekarno hatta menuju Caledonia, south Africa. Terima kasih” jelas sang Co-pilot panjang lebar yang terdengar sangat jelas ditelinga seluruh penumpang pesawat.
“CALEDONIA????” pekik Prilly, Michelle, Ule, dan Mila bersamaan akibat terkejut. Sementara ke empat gadis itu seperti terserang penyakit jantung sesaat tidak berlaku untuk Ali, Kirun dan Dika yang memang sudah mengetahui pulau tersebut.
“lo tidur dulu aja, perjalanan jauh.. pasti masih ngantuk kan?” ucap Ali lembut menepuk pundaknya untuk disandarkan oleh Prilly gadis mungil yang duduk disebelahnya itu. Prilly pun mengangguk pelan, lalu perlahan menyenderkan kepalanya disana.
Mila meminta sebuah bantal dari sang pramugari untuk penyanggah kepalanya. Sementara Michelle sudah bersandar dipelukan Dika begitupula dengan Kirun dan Ule yang sudah tertidur pulas mendahului mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise
Fanfictionhaiiiii semuaaa balik lagi dengan mimin. maaf ya mimin ini hanya pemula di wattpad jadi mohon maklum jika ada kesalahan teknis dalam cerita-cerita. nah mimin mau mempromosikan cerita baru mimin yang ber-genre FANFICTION ini. berjudul "PARADISE" mimi...