Ancaman#2

16 2 0
                                    

Ternyata cowok itu suka sama Mega, aku gak akan biarin dia miliki Tama- batin seseorang

Setelah mengungkapkan semua yang telah dirasakan, Tama mengajak Putri untuk pulang.
"Yaudah kita pulang ya Nit. Mulai sekarang aku panggil kamu Anita, kamu panggil aku Rifan. Dua panggilan itu khusus untuk kita. Jangan ada yang tau panggilan itu selain kita" Ucap Tama

Kenapa tama jadi posesif gini sih -batin Putri

Putri- Pov'

Setelah sampai rumah, ia tidak langsung ke kamarnya namun pergi ke kamar abang kembarnya.
.
.
"Assalamu'alaikum abangg....  Huaaaaaaaa... " Teriaknya histeris
"Apasih dek, kok nangis? " Bima
"Abang kenapa nggak jemput aku sih?! " Omel nya dengan sesenggukan
"Udah jangan nangis, nanti kita ke supermarket beli es krim" Ucap Bima

Ia hanya menjawab ucapan abangnya dengan senyuman.

"Oh iya bang, aku mau cerita dong. Tapi jangan kasih tau ayah sama bunda, ini soal perasaan bang"
"Perasaan apa?  Jangan-jangan kamu sudah punya pacar di sekolah baru kamu yah? Wah..  Cepet banget dapetnya. Abang aja belom ada yang nyantol" Ucap Bimo
"Yeuu... Itu sih derita abang! "
"Yaudah cerita, abang gak akan bilangin ke siapapun. Kecuali kalau si ipin abang ini! " Ucap Bima 'ipinnya itu Bimo guys'

Ia diam, kemudian air matanya kembali menetes

"Bang, salah nggak sih kita cinta sama laki-laki yang udah punya pacar? "
"Kamu cinta sama siapa dek? Coba cerita dari awal, biar kita berdua paham" Ucap Bima

Dengan berat hati dia menceritakan semuanya, tak sedikit air matanya kembali menetes.

"Udah jangan nangis. Kamu nggak salah kok, dia juga gak salah. Karena cinta itu gabisa kita atur, gabisa kita suruh bertempat pada hati yang mana" Terang Bima
"Kalau boleh tau nama cowok yang kamu cinta siapa? " Ucap Bimo
"Emm.. Sebenernya aku suka dari awal kita ke rumah nenek bang. Dia tetangga nenek, namanya Tama" Ucapnya lirih pada kata terakhir
"Tama! Kamu suka sama dia dek? Dan dia yang bilang seperti tadi sama kamu?" Tanya Bima
"Iyah bang" Ucapnya kembali meneteskan air mata
.
.

Keesokan harinya....

Author Pov'

Aktivitas rutin kembali dijalankan seperti biasanya. Hari ini Putri berangkat dengan Tama. Pasalnya Tama lah yang mengajaknya untuk berangkat bareng.

"Makasih ya Rif, kamu udah mau kasih tebengan buat aku" Ucap Putri sembari turun dari motor
"Sama-sama Nit. Kamu nanti pulang sekolah bareng aku aja" Jawab Tama

Mereka berdua masuk kelas. Ditengah perjalanan, Putri berpamitan untuk ke kamar mandi.

Tiba di kamar mandi. Saat Putri mencuci tangan, tubuhnya seperti di dorong oleh seseorang, yang membuat Putri jatuh dan lututnya luka.

"Bangun bitch! " Ucap orang itu
Dengan sekuat tenaga Putri berusaha untuk melihat orang itu.
"Kamu kok dorong aku sih Mei?" Ucap Putri

'Ternyata yang dorong dia itu meiska guys, adik Tara'

"Jangan banyak tanya deh Meg, aku cuman mau peringatin satu hal sama kamu 'Jangan.Deketin.Tama.Lagi. atau dia akan habis sama bang Tara! " Ucap mereka

Setelah mengucapkan itu, Meiska pergi meninggalkan Putri. Dengan susah payah Putri berdiri dan berjalan kembali ke kelas dengan kaki tertatih.

"Kamu kenapa Meg? Kamu habis jatuh ya? " Ucap Tara
"Gapapa kok" Balas Putri

Tama datang menghampiri bangku Putri.
"Boleh kita bicara sebentar? " Ucap Tama pada Putri
"Iya boleh, bantuin dong " Rengeknya
"Kaki kamu kenapa? Jatuh? " Tanya Tama setelah menjauh dari Tara
"Gapapa Rif, jangan khawatir gitu ah" Jawab Putri
"Lututku berdarah, ke UKS yah. " Ajak Tama
"Nggak usah Rif, aku bawa hansaplast kok. Tolong pakein" Pinta Putri

Setelah itu, Putri diantar Tama kembali ke bangkunya.

Kringgg... Kringgg... Kringgg...

Bel masuk sekolah berbunyi. Pelajaran kembali di mulai.

Kringgg... Kringgg.... Kringgg...

Bel istirahat berbunyi.

"Kamu nggak usah keluar ya Meg, biar Bunga aja yang beliin kamu makanan" Ucap Tara
"Nggak usah Tar, aku ke kantin aja bareng Tama" Tolak Putri

Setelah mengucap itu Putri pergi ke bangku Tama dkk

"Rif, aku bareng ya ke kantin. Susah kalau jalan sendiri" Ucap Putri pada Tama
"Rif? Siapa itu Put?  Kan diantara kita gak ada nama panggilan depan Rif! " Ucap Vino
"Iyaudah ayo. " Jawab Tama pada Putri

Saat mereka berdua ingin keluar kelas, tiba-tiba Bunga datang.

"Eh Rif... Aku udah tunggu kamu di kantin, malah kamunya nggak ada. Katanya kita mau makan bareng?! " Ucapnya dengan menarik tangan Tama

Kok dia tau nama panggilanku buat kamu Rif- batin Putri

TARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang