S.K.D. #2

6 0 0
                                    

Putri Pov

#flashback on

Setelah kejadian tadi, kenapa aku benar-benar merasa sakit hati banget. Aku merasa dibohongi sama Rifan.

Tiba-tiba hpku bunyi, yaudah aku angkat dong..

Me: "halo"
Someone: "... "
Me: " Yaudah aku pulang sekarang! "

Aku kaget dong guys, oh iya yang telfon aku itu ayah guys.

Aku disuruh pulang, karena aku mau ngurus surat pindah.

Kalian pasti tau gimana perasaanku! Bener-bener kecewa banget sama keadaan, padahal baru aja aku bahagia, baru aja aku dapetin apa yang aku ingin sejak kecil.

Di satu sisi aku kecewa sama Rifan, disisi lain aku gabisa marah sama Rifan.

Apalagi ayah aku bilang, kalau aku mau pindah. Semoga aja aku cuman pindah rumah...

Akhirnya setelah telfon aku bilang dong sama bu Dinar, kebetulan bu Dinar yang lagi mengajar di kelasku.

Aku diijinin buat pulang, aku tau pasti semua temanku bingung, apalagi Rifan.

Aku gabisa jawab pertanyaan Rifan karena aku gak siap buat jauh sama dia. Apalagi aku tau, kalau Sheren datang lagi di kehidupan Rifan.

#flashback off

Aku pulang menaiki kendaraanku sendiri, sejak acara pertunanganku sama Rifan terjadi, aku sudah tidak pernah berangkat bareng kedua abangku.

Saat sampai dirumah, aku melihat banyak pekerja yang mengangkat semua barang-barang yang ada di rumahku.

"Assalamu'alaikum...  Ayah, Bunda, Abang Kembar" Ucapku
"Waalaikum sayang.. " Jawab Bundaku
"Bunda, kok pindahnya dadakan sih? Aku kan belum beres-beres barangku! " Ucapku
"Sudah bunda beresin semua sayang... Lagian ini dadakan karena ayah pindah tugas, besok kamu juga gak usah sekolah" Jawab bunda
"Loh, kok gitu sih bun?! Jangan bilang aku juga pindah sekolah? " Tanyaku syok!
"Iya sayang, kedua abang kembar juga pindah kok, lagian mumpung belum dekat ujian. " Jawab bunda
"Harus besok ya bun pindahnya? " Tanyaku lesu
"Iya harus dek... Kenapa sih? Takut buat jauhan sama Tama? " Ujar Bang Bimo, yang tiba-tiba menyahut dari atas

Itu memang benar, aku sangat takut buat jauh sama Rifan. Rasanya pengen menangis, apalagi kalau aku inget kejadian tadi di sekolah.

Tak terasa air mataku netes, aku bener-bener udah gak kuat.

"Udah jangan nangis dek, lagian kalian kan udah resmi tunangan. Jadi, walaupun kamu jauh sama Tama, dia tetap calon suami kamu! " Ujar Bang Bima
"Yaudah sana kamu ganti baju sayang, setelah itu bantuin kita beres-beres" Ucap Bunda

Andai kalian tau, bang. Kalau Sheren tunangan kecil Tama udah kembali. Kalian pasti tau gimana rasanya jadi aku- batinku

Aku langsung bergegas ganti baju.
Saat baru aja aku mau turun, aku dengar suara motor Tama. Aku lihat Tama dari balkon, ternyata dia pulang bareng Sheren.

Jangan sampe abang dan bunda liat Tama sama Sheren- batinku

.
.

Tama Pov

Pulang sekolah, sebenarnya aku mau pulang bareng sama Anita, gadisku.

Tapi aku bingung, kenapa dia tiba-tiba pulang awal?!  Dan ini lagi ada apa, di rumah Nita kok banyak orang angkat-angkat barang? -batinku

"Tama, ini rumah siapa?  Kok kayak mau pindahan gitu! " Ujar Sheren
"Rumah Putri, sahabat kecil kita" Jawabku
"Emang dia mau pindah? Bukannya, dia baru pindah ke sini beberapa bulan yang lalu? " Tanya Sheren
"Gatau" Jawabku

Apa bener kamu mau pindah,  kalau iya, kenapa kamu gak bilang sama aku Nit?! -batinku

Aku sama Sheren masuk ke dalam rumahku. Melihat kehadiran Sheren, bunda dan abang terkejut.

"Sheren?!  Mau apa lagi kamu datang di kehidupan Tama? " Tanya Abangku
"Udahlah bang, dia kesini cuman mau minta maaf" Jawabku mengembalikan keadaan supaya tidak panas
"Jangan bilang kamu masih ada rasa sama Sheren, nak? " Tanya bunda

Aku hanya diam. Bunda benar, aku masih ada rasa sama Sheren. Walaupun aku sudah bertunangan dengan Anita, entah kenapa rasa ku muncul lagi ketika ada Sheren.

.

Flashback on#

Aku punya 2 sahabat kecil, namanya Putri dan Sheren. Keluarga kita juga berhubungan baik, sampai pada akhirnya Sheren divonis terkena penyakit Kanker darah.

Waktu kecil aku sama Sheren sangat dekat, daripada sama Putri. Hingga pada akhirnya, keluargaku dan keluarga Sheren memutuskan untuk menjodohkan aku dengan Sheren.

Waktu umur 5 tahun, aku dan Sheren bertunangan. Sheren sangat senang, begitu juga denganku. Namun, Putri tidak. Dia sangat kecewa, karena kami berdua telah melanggar perjanjian dalam suatu persahabatan.

Akhirnya Putri pindah ke Bandung, meninggalkan aku dengan Sheren.

Setelah satu tahun lamanya, Sheren dan keluarganya pindah ke Bali.

Sejak perpindahan itu, keluargaku sangat kecewa sama Sheren dan keluarganya. Karena Sheren pergi tanpa memberi alasan kepadaku.

2 tahun kemudian, aku mendapat kabar, bahwa Sheren sembuh dan dia bertunangan dengan teman kecilnya yang selalu ada untuknya.

Sheren bertunangan dengan Dhino Zealandra.
Dan setelah itu, aku sama sekali tidak mendengar kabar Sheren.

.

Flashback off#.
.

TARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang