23. Hari Pertama

806 52 37
                                    

VOTE PLEASE ❤️✨

***

Naca menghela nafasnya , mencerna situasi apa yang sedang menimpanya . Vano tetaplah Vano . Pria dingin yang tidak mempunyai perasaan .

Naca yang merasa kesal . Ia langsung meninju-ninju lengan Vano dengan kedua tangan terkepal . Melampiaskan kekesalannya yang menggunung . Emosinya sudah mencapai puncak ubun-ubun!

" Apaan sih ? "

" Lo ! Nyebelin ! " Sergah Naca tak tanggung-tanggung . " Kapan sih lo baik sama gue ? "

" Gue gak pernah jahat sama lo ." Jawab Vano logis .

" Bodo amat . Gak mau tau . Anterin gue pulang ! Gue mau pulang sama lo van ." Ucap Naca langsung menggegam lengan Vano dengan paksa.

" Ca ..." Panggil Vano tajam sembari melepaskan tangan Naca dari lengannya dengan paksa .

" OKE FINE ! Gue balik sendiri ." serah Naca pasrah .

" Naik apa ? " tanya Vano .

" gak usah sok peduli ! " balas Naca jutek .

" Chat gue kalau udah nyampe ." Ujar Vano .

Naca mendengus kesal . Sepertinya sama sekali tak ada perubahan dari sikap Vano kepadanya . Tetap dingin . Naca menatap Vano sebal .

" Gue pulang ." Ucap Naca dan langsung berjalan pergi meninggalkan Vano begitu saja .

Ia memperlambat langkahnya , berharap Vano menghentikannya . Namun sepertinya itu hanyalah angan belaka . Ia sedikit menyesal , tidak pulang bersama Arin . Kini dirinya harus pulang sendiri ? Sangat menyebalkan !

" Lo kira gue ini jemuran apa ?Digantungin terus dibiarin gitu aja ! "

" Dasar pria Jahat ! "

***

Naca berjalan keluar dari gerbang sekolah yang sangat ramai . Beberapa siswa-siswi yang sedang sibuk menunggu angkutan , jemputan , dan kendaraan lainnya yang bisa membawa mereka pulang dengan selamat .

" Ngeselin banget sih ! " Cerca Naca masih terasa emosi .

Sebuah motor berhenti di depan Naca . Ia mengernyitkan dahinya saat melihat pemilik motor itu .

" Ayo naik ."

" Gue anterin pulang .

***

tidak ada yang membuka percakapan diantara keduanya . Terasa hening dan sangat canggung . Meskipun Vano selalu mendorongnya dengan ucapan pedas menyakitkan . Cowok itu selalu ada untuknya .

Naca sedang sibuk dengan pikirannya sendiri , ia mencoba menikmati angin sore bercampur polusi .

Lampu hijau menyala , kembali cowok itu melajukan motor ninjanya dengan kecepatan normal .

" Gue bakal kasih apa yang lo mau ." Ucap Vano membuka suara yang membuat Naca mengangkat wajahnya dari menunduk , memecahkan lamunan gadis itu .

NATASHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang