T R E E

111 60 14
                                    

H A P P Y  R E A D I N G
🤗🤗🤗

Melihat Adelard tengah asik memainkan ponselnya Albern yang menyadarinya langsung mendekatinya dari arah belakang dan meliriknya secara diam–diam.

“lo lagi apa” cibir Albern menirukan pesan yang di kirim Adelard pada seseorang dengan bibir yang maju 1 cm.

Adelard yang merasa dibelakangnya seperti ada seseorang lalu memutarkan kepalanya kebelakang.

“ngapain lo?” tanya Adelard ketika menyadari Albern ada di belakangnya.

“gue?” Albern malah balik tanya.

“iye elu, siapa lagi coba yang ada di belakang gue selain lo__SETAN?” Adelard menekankan kata akhirnya.

“yee biasa aja kali ngomong setannya gausah gitu juga” Albern lalu pindah posisi duduk di samping Adelard.

“lo suka sama Dira?” tanya Albern seketika. Adelard yang merasa ditanya menatap intens pada Albern tau dari mana dia? Itu yang sedang di tanyakan Adelard dalam hati.

“sok tau lo” alih Adelard tak mau mengakui.

“kalo lo emang suka bilang aja kali Lard gausah di sembunyi–sembunyiin kalo ujung–ujungnya ketauan juga” William yang baru datang menghampiri.

“siapa yang suka sama siapa?” tanya Yugo yang habis memesan minuman lalu merangkul pundak Adelard dan menaik turunkan alisnya.

“itu katanya si Adelard suka sama si Dira” ucap Adnil tanpa dosa.

“HEHH kutu banggot, siapa yang bilang gue suka? Gak ada yang bilang juga” elak Adelard.

“cieee bwang–bwang malahh uluh–uluhh” ucap Zidan dengan nada berubah menjadi kemayu dan menirukan suara anak kecil yang masih cadel.

“jiji goblok” bentak Adelard.

Hening. Tidak ada yang berbicara lagi semua pokus pada aktifitasnya masing–masing.

Seperti tidak ada yang hidup disekitarnya tak lama terdiam tiba–tiba Alvan muncul “gila si Dira cakep ya baru sadar gue” Alvan sengaja memanas-manaskan Adelard. Mendengar ucapan Alvan Adelard membelalakkan mata elangnya sangat tajam, bisa diartikan ia tak terima cewek yang ia suka di puji temannya.

Yugo yang menyadari tatapan Adelard tidak santai “nape lo Lard gak selo amat tu mata kek pengen di colok,”

“mana–mana gue pengen liat secakep apa sih tu cewek?” Albern sengaja memperkeruh suasana karena ia ingin tahu sahabatnya itu suka apa tidak pada Dira.

“gila cakep banget yah di bandingkan sama si Salsa, hebat juga ketua kita milih cewek” ucap William mencecahkan keadaan. Adelard memanas menahan amarah.

Tidak tahan lagi dengan apa yang di ucapkan teman–temannya dan tidak tahan menahan emosi.

“BERISIK LO SEMUA!!!”

“PANAS TAU GAK TELINGA GUE DENGERNYA!!!”

“GAK BISA APA KALIAN LIAT GUE ADEM??!!”

“IYA GUE SUKA SAMA DIRA”

“GUE MAU DIA JADI CEWEK GUE”

“LO SEMUA UDAH TAU KAN??”

“PUAS KAN LO-LO PADA??”

Semua unek–unek yang sedari tadi di tahan keluar dengan lantang tanpa ada yang tersisa sedikit pun. Teman–temannya yang mendengar ucapan demi ucapan tiap kata yang di lontarkan Adelard terdiam tak percaya. Adelard yang dikenal tidak pernah menyukai dan berhubungan dengan perempuan dan lebih memprioritaskan teman dan lebih mementingkan futsal di banding dengan cewek dan sekarang bagaikan mu’jizat yang di beri tuhan pada Adelard.

syenanDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang