F I V E

77 50 7
                                    

بسم الله الر حمنّ الر حيم

H A P P Y  R E A D I N G
🤗🤗🤗



eh itu bukannya si Dira yah?”

“mana – mana”

“itu” tunjuknya ke arah Dira.


“Ada apa sih pagi – pagi udah pada ribut” tanya Salsa ketus penasaran.

Salsa dkk terhalang oleh siswi yang di depannya membuat mereka tidak melihat apa yang menjadi pusat perhatian siswi di pagi hari.

“minggir dong semua kita mau liat nih” usir Manda. Mona dan Delya mengangguk setuju dengan apa yang di ucapkan Manda.

Semua siswi yang menghalangi mereka bergeser dan memberi mereka jalan. Setelah apa yang dilihatnya wajah Salsa memerah panas, pagi – pagi sudah diberi pemandangan yang membuatnya marah.

Manda, Mona, dan Delya yang melihat Salsa mengepalkan tangannya bergidik takut karena ketuanya mengekspresikan komuk garang.

“Sa emm mending kita ke-kelas yuk” ajak Delya ragu. Sebernarnya ia tidak berani berani berbicara seperti itu pada Salsa dan mengajaknya untuk kekelas karena ia pasti akan menolaknya.

“iya Sa dari pada hati lo panas” ucap Mona.

“lo tenang aja Sa gue bakal bales si Dira karena udah bikin sahabat gue emosi” ucap Manda memprovokasi Salsa dengan tersenyum sinis.

Salsa masih terdiam tak percaya apa yang sudah ia lihat di hadapannya.

“gue gak akan tinggal diam Dira, kita liat aja tanggal mainnya ” ucap Salsa dalam hati lalu berjalan meninggalkan Dira yang masih anteng di parkiran sembari tersenyum licik.

@@@

Seperti biasa suana kelas yang sangat gaduh karena guru yang seharusnya masuk ke kelas IPA 3 tidak hadir di karenakan sakit.

“woiiii” teriak sang ketua kelas. Siswa siswi yang tadinya berisik langsung hening karena teriakan Aldo—ketua kelas.

“ada tugas dari bu fatma, beliau  sedang sakit jadi tidak bisa hadir” ucapnya.

Semua yang berada di kelas ber-yes ria dan berteriak senang. Tidak hanya itu saja melainkan ada yang memukul – mukul meja, loncat – loncat seperti anak TK yang di beri nilai 💯.

“dikerjakan sekarang lalu dikumpulkan!!!” teriak Aldo lagi tak kalah kencang dari yang lain.

Namun ucapannya tak dihiraukan yang lain, Aldo menarik nafas kasar dan mendengus.

“iiiihh apaansi kok dikumpulin biasanya juga gak dikumpulin” ucap Fara kesal.

“iya nih gak kaya biasanya bu Fatma ngasih tugas terus dikumpulin” Faulla membaringkan kepalanya di atas meja malas.

“ngeluh mulu perasaan” sindir Qilla santuy.

“yeee mentang – mentang lo pinter jadi bilang kek gitu, coba aja otak lo kaya kita – kita pasti ngeluh deh lo” Ucap Fara merendah. Faulla menggerakkan kepalanya setuju.

syenanDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang