"Have fun bareng sahabat tentu harus sering dilakukan. Percayalah, masalah yang menghampiri bakal keskip saat bersama mereka. Apalagi, dunia terasa hanya milik kita.
Bersyukurlah memiliki sahabat ada disaat suka dan duka. Karna mereka, bukan lagi hal berharga. Tapi, sangatlah berharga.
Love friends.-Sabrina-
*****
"Udah nyampe Fya?"
"Udah Rin, gue udah di rumah. Mau istirahat sih."
"Alhamdulillah, soalnya Ifa juga udah nyampe. Yaudah, sana istirahat."
"Iya. Assalamualaikum."
Sabrina menutup telfonnya setelah menjawab salam.
Kemarin Sabrina menghabiskan waktu bersama kedua sahabatnya. Jadwal kuliah sengaja Sabrina skip. Lagian kemarin hanya satu kelas yang Sabrina lewati. Gapapa bolos, Shazfa dan Alifya saja mau menskip jadwalnya demi Sabrina. Kenapa Sabrina tidak?
Mereka menghabiskan waktu dengan mengelilingi kota Yogyakarta. Tak ketinggalan mampir di Malioboro.
Malioboro itu bisa dikatakan tempat di Yogya yang banyak di explore oleh turis-turis manca negara maupun domestik. Mengapa demikian? Soalnya di Malioboro itu segala macam berkaitan dengan Yogya pasti ada disana. Tempat di Malioboro paling sering di buru pendatang, yaitu pasar Beringharjo. Pasar dimana banyak sekali menjual berbagai macam batik. Pasar Beringharjo sih katanya pasar sudah berdiri sejak lama. Mereka juga mengunjungi pasar itu.
Di sekitar Malioboro kita dapat menemukan banyak pedagang kaki lima menjual makanan khas Yogya seperti Bakpia, Gudeg, Krecek, dan masih banyak lagi. Sabrina masih ingat ekspresi Alifya saat mencoba Gudeg.
"Sumpah, enaknya kebangetan Rin."
Dan kebangetan Alifya dengan menghabiskan 2 porsi. Sabrina juga sih sebenarnya. Karna walaupun Sabrina berada di Yogya, tapi ini baru kali ketiga Sabrina bisa mampir lagi disini.
Kita juga tidak butuh kocek terlalu dalam untuk membeli makanan di sekitar Malioboro. Selain pedagang kaki lima menjual makanan khas Yogya di sekitar Malioboro, juga banyak pedagang-pedagang baju yang motifnya bernuansa Yogya maupun Malioboro.
Shazfa dan Alifya tentu tidak akan melewati itu. Sabrina hanya tersenyum kala melihat ekspresi mereka antusias sekali. Reaksi berlebihan tentu dari Alifya.
Juga kalau mau membeli baju di sekitar Malioboro kita harus pintar nawar-nawarnya. Meskipun tidak fasih berbahasa daerah sana, Sabrina bisa juga cekatan menawar meski kadang Sabrinalah yang akhirnya mengalah.
Biasanya kalau menjelang waktu malam di Malioboro itu suka ada pertunjukan musisi Angklung. Tapi mereka tidak bisa menyaksikan karna Shazfa tidak biasa dengan udara malam. Alifya awalnya menolak, tapi ketika merasa kakinya terasa mau copot. Alifya mengurungkan niatnya. Mengingat seharian mereka jalan kaki sambil menikmati jalanan yang indah di Yogyakarta.
Pagi tadi Shazfa dan Alifya sudah kembali ke Jakarta. Mereka berdua ingin menambahkan hari disini. Walaupun Sabrina inginnya seperti itu. Namun Sabrina mengingatkan mereka jika masih ada hari lain. Karna Sabrina tau, mereka juga punya urusan yang lebih penting.
Sabrina banyak bercerita, begitupun Shazfa dan Alifya. Tentang semua hal.
Shazfa kuliah di universitas yang sama dengan Alifya. Namun beda fakultas. Mereka juga jarang bertemu kalau tidak janjian. Karna gedung fakultas sastra Arab dan ilmu keperawatan cukup jauh. Alhasil, mereka jarang bertatap wajah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabrina [SUDAH TERBIT]
ДуховныеSabrina Humairah Putri. Ada yang sanggup seperti Sabrina? Semua kehidupan Sabrina berubah setelah dia dipisahkan oleh ayahnya dengan saudara kembarnya sendiri. Perpisahan cukup lama itu, membuatnya belajar banyak hal. Yang pasti, belajar sabar. Tapi...