6. Perihal hati.

717 97 5
                                    

"Perihal hati sudah menjadi hal biasa untuk dibohongi. Meski harus merasakan sakit, disetiap hari."

-Sabrina-

*****

Kini Sabrina berada di teras mushola.
Ketika kakinya baru saja menapaki lantai mushola, hatinya berdesir. Ada rasa bersalah dalam hati karna hanya akan mengingat Allah ketika ada masalah. Harusnya ketika ada atau pun tidak ada masalah, kita harus selalu mengingat Allah. Mungkin melalui Azka tadi Sabrina di tegur oleh Allah.

Sabrina tak akan membuang waktu, dirinya langsung berjalan kesamping mushola untuk berwudhu.

Sabrina dulu tak seistiqomah sekarang dalam mengerjakan sholat dhuha. Tapi, setelah diberikan buku keutamaan sholat dhuha oleh Shazfa, Sabrina tersentuh dan merasa tak pernah bersyukur. Padahal Allah telah memberi kesehatan, juga memberikan banyak waktu luang yang tak pernah Sabrina isi dengan hal lebih bermanfaat. Sungguh, Sabrina bukan apa-apa dimata sang pencipta.

Sabrina masih ingat sekali ucapan Shazfa saat malas untuk mengerjakan sholat Dhuha.

"Rin tau ga? Orang yang istiqomah mengerjakan sholat Dhuha itu, dia akan dituliskan sebagai ahli ibadah. Coba deh Arin baca buku ini."

Shazfa mengarahkan buku kecil kepada Sabrina. Disana tertulis memang benar apa dikatakan Shazfa tentang sholat Dhuha.

Seperti diungkap oleh Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki dalam bukunya Khasais Al-Ummah Al-Muhamadiyah tentang keutamaannya menunaikan sholat Dhuha. Diantaranya:

Pertama, "Orang yang Shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. “Barang siapa yang selalu mengerjakan Shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi).

Kedua, "Orang yang Menunaikan Shalat Dhuha akan dicatat sebagai Ahli Ibadah dan Ta'at kepada Allah. “Barang siapa yang Shalat Dhuha 2 Raka'at, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barang siapa yang mengerjakannya sebanyak 4 Raka'at, maka dia ditulis sebagai orang yang Ahli Ibadah. Barang siapa yang mengerjakannya 6 Raka'at, maka dia diselamatkan di Hari itu. Barang siapa mengerjakannya 8 Raka'at, maka Allah tulis dia sebagai orang yang Ta'at. Dan barang siapa yang mengerjakannya 12 Raka'at, maka Allah akan membangun sebuah rumah di Surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).

Ketiga, "Orang yang istiqomah melaksanakan Shalat Dhuha kelak ia akan masuk Surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. “Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di  dunia selalu mengerjakan Shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” (HR. At-Thabrani).

Keempat, "Allah menyukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari 4 Raka'at dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda').

"Itulah beberapa keutamaan bagi orang yang mengerjakan sholat dhuha, dan masih banyak lagi. Begitu dahsyatnya nikmat diberikan Allah kepada kita Rin. Jadi, masih males untuk sholat?" tanya Wulan tersenyum.

Mengingat itu Sabrina tersenyum, bersyukur telah di berikan sahabat seperti Shazfa.

Setelah Sabrina mengerjakan sholat dhuha.  Sabrina melihat Shazfa yang wajahnya telah basah oleh air wudhu. Sabrina menoleh ketika Shazfa duduk disampingnya.

"Sudah tenangkah?" tanya Shazfa sambil memakai mukenah. Sabrina tersenyum menjawab.

"Alhamdulillah."

Sabrina [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang