Sore ini Fano–abangnya mengajak Cahaya ke Puncak.
Awalnya gadis itu sudah menolak tapi abang nya memaksa dan alhasil akhirnya Cahaya terpaksa ikut ajakan abang nya.
“Emang cewe lo kemana bang?” ucap Cahaya , padahal abang nya punya gebetan tapi kenapa harus gadis ini yang di ajak?
“ada” jawab Fano masih fokus menyetir
“Terus kenapa lo gak ajak kak Ersya ajah?”tanya Cahaya
“Cahaya adek gua yang imut tapi bohong , lo tinggal duduk manis ajah gak usah nanya nanya , okk” ucap Fano sabar menghadapi Cahaya yang bertanya-tanya
Cahaya tidak menjawab , gadis itu langsung fokus dengan ponsel nya , ketika ia ingin membuka salah satu aplikasi yang ada di ponsel nya , ada panggilan masuk dari seseorang.
Gadis itu pun langsung menggeser tombol hijau lalu mengangkat panggilan tersebut.
“Hai Callosa , how are you? , oh my god i'm very very miss youu” ucap Cahaya berteriak di dalam mobil , Fano yang mendengernya hanya menggeleng-gelengkan kepala nya dengan kelakuan adek nya.
Ya!gadis yang menelpon Cahaya adalah Callosa
“I'm fine , sombong ya gak pernah ngehubungin gw!”cibir Callosa di sebrang sana
“ululululu , jadi cerita nya gambek nih ?” ucap Cahaya dengan gaya seperti anak kecil
“jijik gw denger nya Cahaya” jawab Callosa lalu tertawa
“Owh ya , by the way kapan lo ke Indonesia?” tanya Cahaya
“lo dulu ke London baru gw ke Indonesia , heheheheh” ucap Callosa cengengesan
Cahaya hanya membalas nya dengan tertawa kecil
“Berasa supir gw disini!”sindir Fano , gadis yang sedang bertelponan itu tidak mengubris ucapan sang abang
“Lo lagi dimana ?” tanya Callosa karena ia mendengar suara kendaraan
“Gw lagi di culik” ucap Cahaya asal
“Serius ca?, Siapa yang nyulik lo?”jawab Callosa panik
Cahaya sengaja meloudspeaker panggilan dengan Callosa agar Fano dapat mendengarnya.
“Iya gw serius , lo tau penculik nya itu gila , pede banget , sok keren , pokoknya harus hati hati kalau di culik sama ni orang” sindir Cahaya
“Sialan lu!” ucap Fano
“owh bang Fano , tapi cocok juga sih dia jadi penculik hhhhhh” jawab Callosa tertawa saat mendengar Fano berbicara
Cahaya dan Callosa tertawa garing mereka paling suka mengerjai Fano , menurut kedua gadis itu Fano seperti anak kecil jika di ledek oleh mereka berdua.
“Gak ada yang lucu!” ucap Fano dengan wajah datarnya
“Yah dia baper Sa” lirih Cahaya
“uhhh bang Fano dont angry , we are just kidding hehehhe” ucap Callosa dengan nada imut nya
“Ya!” jawab Fano singkat
“Yaudah ya Cahaya gw matiin dulu , byee eh ya bang Fano gak usah baper” ucap Callosa buru buru gadis itu mematikan telpon nya.
“Gw rasa lu berdua gak ada kapok nya ya ngerjain gw mulu!” ucap Fano , Cahaya hanya menoleh pada Fano tanpa menjawab nya , padahal pria itu juga sering mengerjai gadis itu.
“Ini kapan nyampe nya sih” ucap Cahaya frustasi , gadis itu sudah bosan berada di dalam mobil.
Fano melirik adik nya itu sekilas lalu kembali fokus menyetir dan tak lama akhirnya mereka sampai di salah satu Villa di puncak , Fano pun turun dari mobil nya.
Cahaya yang melihat abang nya sudah turun itu , gadis itu langsung membuka pintu mobil lalu menutup nya dan langsung mengejar Fano yang sudah di depan Villa itu.
“Jadi abang ngeselin banget sih!”gerutu Cahaya , sekarang gantian Fano yang tak mengubris ucapan Cahaya.
Menurut Cahaya Villa ini cukup di bilang sederhana dan sangat nyaman untuk di tempati.
Fano dan Cahaya masuk ke dalam Villa tersebut , ketika mereka masuk ke dalam Villa itu , Cahaya sangat merasa nyaman dengan tempat ini padahal ia baru pertama kali datang kesini.
“Gila lo bang , dapet Villa darimana?”tanya Cahaya
“lo gak ing..”baru saja Fano ingin menjawab ada panggilan masuk dari Ersya
“Gw angkat telpon dulu , lu kalau mau istirahat ada kamar di lantai atas sebelah kanan itu kamar lu , gw juga mau beli makanan dulu , hati hati” pamit Fano lalu pria itu keluar dari Villa dan tersisa hanya ada Cahaya sendiri
“Bunda ngidam apa sih?kok bisa gw punya abang kayak bang Fano?”gumam Cahaya ia pun memutuskan untuk melihat kamar yang tadi Fano bilang.
Ketika ia membuka kamar tersebut , betapa ia terkejut karena ada foto masa kecil nya
“kok ada foto gw nya ya ?” tanya Cahaya pada dirinya sendiri
“Apa sebelumnya gw udah pernah kesini? Atau mungkin bang Fano yang udah taro foto kecil gw disini?”
Cahaya mulai bingung , ia harus bagaimana apa semua nya hanya kebetulan?
Gadis itu ingin mengingat sesuatu yang mungkin belum ia tau , tapi “arghh , kepala gw sakit banget” keluh Cahaya ia terus memegang kepala nya , gadis itu melihat sekeliling nya menjadi buram , Cahaya pun terjatuh ke lantai dengan keadaan pingsan.
💨💨💨
Dont forget to Vote and follow!
Jangan lupa follow ig aku:v
@nrcha13_
@ptrnrcha_
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF YOU AND ME
Teen FictionMemang sebuah harapan sangat sulit untuk menjadi sebuah kenyataan , tapi apa salah nya kita mencoba sebuah harapan yang nantinya dapat membuat harapan yang kita simpan menjadi kenyataan. Dio Rafaezya pria dingin , dan hanya gadis itulah yang dapat m...