SOYAM-8

49 11 2
                                    

Selama di perjalanan , Dio dan Cahaya tidak sama sekali bersuara , atau pun bertanya-tanya.

Dio sibuk mengendarai motor nya , dan cahaya yang merasa risih karena tidak ada perbincangan sama sekali.

Cahaya akhirnya hanya memandang perjalanan.

"Lo laper?" Ucap Dio dengan suara meninggi , karena ia dan cahaya sedang dalam perjalanan.

"Gw?" Tanya Cahaya memastikan karena ia takut Dio sedang tidak mengajak bicara padanya.

"Iya lu , siapa lagi kalau bukan lu" ucap Dio , yang membuat Cahaya melongo.

Apa benar? yang dikatakan teman-temannya pada tempo hari bahwa Dio tidak banyak bicara , tapi Cahaya sendiri mendengar Dio mengeluarkan kata lebih dari 3 ?

"ya , lu gapapa?" tanya Dio lalu menengok ke arah belakang saat ia berhenti di pinggir jalan , karena ia merasakan Cahaya tidak bersuara sama sekali , akhirnya ia memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan.

"Hah?ehh iya gw gpp" jawab Cahaya , ia kaget karena tiba tiba wajah Dio dengan nya hanya ada beberapa senti.

"Kok berenti?" ucap Cahaya , jujur Cahaya canggung karena Dio menatap nya sangat lekat.

"Gua kira lu kenapa-kenapa" jawab Dio

"Emang gw kenapa?" tanya Cahaya...ia bingung dengan situasi seperti ini...

Dio hanya menggeleng kan kepala nya lalu , menyalakan mesin motor nya kembali , dan melanjutkan perjalanan nya.

Cahaya yang melihat balasan Dio hanya seperti itu , ia hanya menggeleng kan kepala nya.

Dan mengingat ucapan teman-temannya , bahwa bener Dio ini irit bicara.

Tiba tiba Dio menghentikan motor nya di salah satu , kedai bakso yang ada di pinggir komplek , yang tak jauh dari komplek rumah nya.

Cahaya yang melihat Dio sudah turun dari motornya , ia pun langsung turun dari motor nya dan mengikuti Dio.

"untung sabar" gumam Cahaya.

"Pak , saya pesan 2 porsi bakso" ucap Dio kepada penjual itu.

"Eh nak Dio , kira bapak siapa , okke okke , di tunggu ya nak dio" jawab penjual itu.

Dio pun duduk yang di ikuti Cahaya.

"Untung gw sabar ngadepin sikap lu , yo" ucap Cahaya pelan , Dio mendengar Cahaya yang sedang bergumam , ia pun tak sadar bahwa ia tersenyum.

"Owh iya , lu udah langganan ya makan bakso disini?" tanya Cahaya sambil melihat-lihat isi kedai bakso ini.

"Iya"jawab Dio datar , Cahaya hanya ber-Oh ria saja , dan tak lama pesanan mereka datang.

Selesai makan bakso , Dio pun menghampiri pak Tano penjual bakso itu untuk membayar pesanannya.

"Pak ini uang nya" ucap Dio , memberikan selembar uang seratus ribu.

"Eh iya , bentar bapak ambil kembalian dulu" kata Pak Tano , ketika pak Tano hendak memberikan kembalian Dio , Dio pun langsung menolak nya dengan halus.

"Gak usah pak , kembalian nya ambil aja , kalau begitu saya permisi" ucap Dio lalu keluar dari kedai itu dan menaiki motor sport nya , tapi ia mendadak berhenti dan membuat Cahaya yang dari tadi hanya mengikuti Dio , akhirnya menabrak dada bidang Dio.

"Duh..." ucap Cahaya sadar ketika ia menabrak sesuatu , saat ia melihat ternyata di hadapan nya ada Dio yang sedang melihat nya bingung.

"Astaga , kenapa lo gak bilang si kalau mau berhenti?" tanya Cahaya kesal

STORY OF YOU AND ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang