Selama di perjalanan , Dio dan Cahaya tidak sama sekali bersuara , atau pun bertanya-tanya.
Dio sibuk mengendarai motor nya , dan cahaya yang merasa risih karena tidak ada perbincangan sama sekali.
Cahaya akhirnya hanya memandang perjalanan."Lo laper?" Ucap Dio dengan suara meninggi , karena ia dan cahaya sedang dalam perjalanan.
"Gw?" Tanya Cahaya memastikan karena ia takut Dio sedang tidak mengajak bicara padanya.
"Iya lu , siapa lagi kalau bukan lu" ucap Dio , yang membuat Cahaya melongo.
Apa benar? yang dikatakan teman-temannya pada tempo hari bahwa Dio tidak banyak bicara , tapi Cahaya sendiri mendengar Dio mengeluarkan kata lebih dari 3 ?
"ya , lu gapapa?" tanya Dio lalu menengok ke arah belakang saat ia berhenti di pinggir jalan , karena ia merasakan Cahaya tidak bersuara sama sekali , akhirnya ia memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan.
"Hah?ehh iya gw gpp" jawab Cahaya , ia kaget karena tiba tiba wajah Dio dengan nya hanya ada beberapa senti.
"Kok berenti?" ucap Cahaya , jujur Cahaya canggung karena Dio menatap nya sangat lekat.
"Gua kira lu kenapa-kenapa" jawab Dio
"Emang gw kenapa?" tanya Cahaya...ia bingung dengan situasi seperti ini...
Dio hanya menggeleng kan kepala nya lalu , menyalakan mesin motor nya kembali , dan melanjutkan perjalanan nya.
Cahaya yang melihat balasan Dio hanya seperti itu , ia hanya menggeleng kan kepala nya.
Dan mengingat ucapan teman-temannya , bahwa bener Dio ini irit bicara.
Tiba tiba Dio menghentikan motor nya di salah satu , kedai bakso yang ada di pinggir komplek , yang tak jauh dari komplek rumah nya.
Cahaya yang melihat Dio sudah turun dari motornya , ia pun langsung turun dari motor nya dan mengikuti Dio.
"untung sabar" gumam Cahaya.
"Pak , saya pesan 2 porsi bakso" ucap Dio kepada penjual itu.
"Eh nak Dio , kira bapak siapa , okke okke , di tunggu ya nak dio" jawab penjual itu.
Dio pun duduk yang di ikuti Cahaya.
"Untung gw sabar ngadepin sikap lu , yo" ucap Cahaya pelan , Dio mendengar Cahaya yang sedang bergumam , ia pun tak sadar bahwa ia tersenyum.
"Owh iya , lu udah langganan ya makan bakso disini?" tanya Cahaya sambil melihat-lihat isi kedai bakso ini.
"Iya"jawab Dio datar , Cahaya hanya ber-Oh ria saja , dan tak lama pesanan mereka datang.
Selesai makan bakso , Dio pun menghampiri pak Tano penjual bakso itu untuk membayar pesanannya.
"Pak ini uang nya" ucap Dio , memberikan selembar uang seratus ribu.
"Eh iya , bentar bapak ambil kembalian dulu" kata Pak Tano , ketika pak Tano hendak memberikan kembalian Dio , Dio pun langsung menolak nya dengan halus.
"Gak usah pak , kembalian nya ambil aja , kalau begitu saya permisi" ucap Dio lalu keluar dari kedai itu dan menaiki motor sport nya , tapi ia mendadak berhenti dan membuat Cahaya yang dari tadi hanya mengikuti Dio , akhirnya menabrak dada bidang Dio.
"Duh..." ucap Cahaya sadar ketika ia menabrak sesuatu , saat ia melihat ternyata di hadapan nya ada Dio yang sedang melihat nya bingung.
"Astaga , kenapa lo gak bilang si kalau mau berhenti?" tanya Cahaya kesal
![](https://img.wattpad.com/cover/209478630-288-k299990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF YOU AND ME
Teen FictionMemang sebuah harapan sangat sulit untuk menjadi sebuah kenyataan , tapi apa salah nya kita mencoba sebuah harapan yang nantinya dapat membuat harapan yang kita simpan menjadi kenyataan. Dio Rafaezya pria dingin , dan hanya gadis itulah yang dapat m...