Cahaya berjalan di sepanjang koridor yang sudah terlihat sepi , gadis itu sengaja mempercepat langkahnya agar sampai di parkiran , ketika gadis itu sudah sampai di parkiran sekolah nya , ia melihat seorang pria sedang menghampiri nya , "Ryan?" batinnya , kenapa pria itu belum pulang ?
"Cahaya kan?" tanya Ryan
"Iya" jawabnya tanpa mengeluarkan ekspresi
Ryan tersenyum , " lu belum pulang?" Tanya Ryan
"Gue baru mau pulang" ucap Cahaya
"Bareng gue?" Ajak Ryan , "gue bawa mobil , kalau gituh gue duluan yan" ucap Cahaya lalu meninggalkan Ryan yang masih berdiri di tempat dimana mereka tadi berbicara.
"Gue emang belum dapetin lu sekarang , tapi liat gue akan berusaha biar bisa dapetin lu , Cahaya!" batin Ryan lalu tersenyum penuh arti
***
Dio masuk ke dalam rumah nya , pria itu tidak melihat Ryan , Apa pria itu belum pulang? , Dio berjalan menaiki anak tangga satu persatu setelah itu ia masuk ke dalam kamarnya , dan mengganti seragamnya.
Pria itu keluar dari kamar mandi setelah mengganti pakaian nya , ia berjalan menuju pintu balkonnya , kemudian pria itu mengingat kembali memori nya saat bersama Cahaya 12 tahun yang lalu
Flashback on
Gadis itu tengah asik bermain boneka kesayangannya itu , Dio melirik Cahaya yang sedang memainkan boneka nya itu , Cahaya melihat Dio sedang memperhatikan nya itu , gadis itu tersenyum , " Rafa , Jangan liatin Aya terus nanti bola basket nya cemburu loh" ucap Cahaya
"Owh ya?" tanya Dio tidak yakin , ia menghampiri Cahaya
"Gpp kok bola basketnya cemburu sama Aya" ucap nya
"Gpp?" Jawab Cahaya bingung
"Iya gpp , kan bola basket nya tau kalau Rafa cuman punya Aya , jadi bola basket ini juga tau kalau Aya itu cantik dan manis , makannya Aya cuman punya Rafa" ucap Dio tersenyum
"Apasih Rafa , kita masih kecil tau!" ucap Cahaya lalu mengalihkan pandangan nya dari Dio
"Iya masih kecil , tapi kalau kita udah besar nanti , Rafa mau Aya sama kayak Mamah Rafa yang selalu temenin Papah sampai punya Rafa" ucap Dio , gadis kecil itu tidak mengerti dengan ucapan Dio
"Aya gak ngerti , Rafa." Jawab gadis kecil itu
"Gpp , nanti Aya juga ngerti kok!" ucap Dio antusias , Cahaya hanya membalas nya dengan senyum di bibir nya itu lalu menganggukan tanda ia setuju dengan ucapan Dio
flashback off
Dio tersenyum sedu , kapan ia bisa merasakan seperti dulu?
Bagaimana rasanya , saat orang yang kita sayangi melupakan kita?
Tidak mengingat sama sekali tentang kita , lupa dengan semua kenangan yang pernah di jalani bersama , bahkan janji pun diingkari."Kapan gue bisa dapet jawaban atas pertanyaan ini?" tanya Dio pada dirinya sendiri
"Kalau lu berusaha , pasti lu bakal dapet jawaban yang lu cari" ucap Ryan entah sudah berapa lama pria itu berdiri di ambang pintu balkon kamar Dio
Dio menatap Ryan , " kenapa lu ada disini?" tanya Dio , tapi Dio menyetujui ucapan Ryan tadi , benar katanya kalau kita berusaha pasti akan ada jalan untuk mendapatkan jawaban yang kita tanyakan sejak lama , karena usaha tidak akan menghianati hasil.
" Gue mau minta nomor Cahaya , lu punya?" tanya Ryan , Dio menatap nya heran , Apa yang ingin ia lakukan dengan nomor Cahaya? Dio tau pastinya Ryan ingin mengChat gadis itu , tapi sayang nya bukan itu yang Dio pikirkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF YOU AND ME
Teen FictionMemang sebuah harapan sangat sulit untuk menjadi sebuah kenyataan , tapi apa salah nya kita mencoba sebuah harapan yang nantinya dapat membuat harapan yang kita simpan menjadi kenyataan. Dio Rafaezya pria dingin , dan hanya gadis itulah yang dapat m...