Pukul menunjukan 6.55 PM Sudah hampir 15 menitan pria itu diam di depan gerbang rumah gadis yang akan ia ajak untuk keluar malam ini , karena ucapan Kelvin yang ngaco itu.
Dengan waktu yang bersamaan , seorang gadis pun juga sedang menunggu kedatangan pria yang katanya akan menjemput nya , tapi sampai kini pria itu belum datang.
" Apa gue tunggu di depan ajah ya ?" ucap Cahaya , ia pun memutuskan untuk menunggu di depan , gadis itu sudah meminta ijin kepada Papah—bundanya.
Ketika gadis itu hendak berjalan menuju pintu gerbang rumah nya , ia melihat ada seorang yang sedang duduk di kursi motornya , Cahaya mengenali orang itu , ia pun berjalan menuju gerbang.
"Dio? " tanya Cahaya , pria itu menoleh saat dirinya di panggil oleh gadis itu
"Hai" sapa Dio
"Kenapa lo gak kasih tau gue kalau udah dateng ? Pasti lo nunggu lama ya ?" tanya gadis itu
Dio bingung harus menjawab apa , " gue belum lama kok , tadi gue baru mau ngasih tau lu , tapi lu udah ada disini" jawab Dio bohong menampilkan senyuman nya itu.
Gadis itu percaya saja dengan ucapan Dio , " kita mau kemana ?" tanya Cahaya
Dio yang belum tau tujuan nya akan kemana pun hanya diam tak menjawab ucapan gadis itu.
"yo ? Lo belum tau ya mau kemana ? " ucap Cahaya asal , Dio menatap Cahaya sekilas lalu meminta Cahaya untuk naik ke atas motornya , setelah Cahaya naik dari motor Dio , pria itu menyalankan mesin motornya lalu meninggalkan rumah Cahaya.
•••
Dio memberhentikan motor nya , di salah satu kedai makan , yang ada di pinggir sungai , memang keliatan nya sederhana tapi kedai ini terlihat ramai dengan pengunjung , karena terdapat hiasan lampu tumbler yang ada di pohon pohon dekat kedai itu.
Pria itu turun dari motor nya , lalu menyuruh Cahaya untuk turun , setelah kedua remaja itu sudah turun dari motor , mereka berjalan beriringan menghampiri penjual makanan itu.
Setelah mereka memesan makanan , mereka mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka.
Tak lama pesanan mereka datang , lalu mereka berdua menyantap makanan mereka , setelah mereka menghabiskan makanan nya , dua orang itu memutuskan untuk memandangi alam yang tuhan ciptakan.
" Tuhan selalu punya cara agar makhluk ciptaan nya selalu bersyukur atas yang di berikan-Nya " ucap Cahaya menatap sungai di depan nya itu
Dio tidak mengerti maksud ucapan Cahaya , ia pun tak berniat menjawab nya sampai gadis itu melanjutkan lagi ucapan nya
" Kadang gue benci sama takdir gue , karena harapan gue gak pernah sesuai dengan takdir yang di berikan tuhan " lanjut gadis itu tersenyum simpul
" tapi kita bisa apa ? Melawan takdir dari tuhan ? Gak mungkin kan , kalau bisa memahami takdir yang tuhan berikan , pasti kita akan tau apa maksud tuhan memberikan takdir itu " ucap Cahaya tertawa meremehkan dirinya karena mengingat takdir dia , yang tak pernah bisa mendapatkan apa yang ia inginkan
" Apa lo juga sama yo ? apa lo pernah benci takdir lo sendiri ? " tanya Cahaya kepada Dio , lalu menoleh ke pria itu menunggu jawaban dari nya
" ya gue benci takdir gue , belum lama gue benci takdir itu " jawab Dio , Cahaya masih bingung dengan jawaban Dio
" Karena takdir gak pernah berpihak ke gue , gue sempat mikir apa selama ini gue ngelakuin kesalahan sampai tuhan memberikan takdir ke gue tapi takdir gak berpihak ke gue , kalau gue gak bisa " ucapan Dio terjeda , ia hampir lupa kalau ia akan menceritakan tentang gadis yang selama ini dia tunggu , dan gadis itu ada di hadapan nya sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF YOU AND ME
Teen FictionMemang sebuah harapan sangat sulit untuk menjadi sebuah kenyataan , tapi apa salah nya kita mencoba sebuah harapan yang nantinya dapat membuat harapan yang kita simpan menjadi kenyataan. Dio Rafaezya pria dingin , dan hanya gadis itulah yang dapat m...