SOYAM-13

32 10 4
                                    

Gadis itu masih terbaring di ranjang nya.
Sudah satu jam lebih Fano menunggu Cahaya yang tak kunjung sadar.

Saat pria itu datang setelah membeli makanan , ia tak dapat menemukan Cahaya , pria itupun mencoba ke kamar gadis itu dan betapa ia terkejut ketika melihat keadaan adek nya sudah terbaring di lantai.

"Ya bangun ya , gw khawatir" ucap Fano khawatir lalu menggenggam tangan sang adek tersebut.

Fano sudah menghubungi kedua orang tua nya , dan mereka pun masih di dalam perjalanan.

Gadis itu membuka mata nya perlahan , ia melihat Fano—abang nya sedang menggenggam tangan nya.

"Bang Fano" lirih Cahaya , gadis ini masih terlihat sangat lemas

"Cahaya , alhamdulillah lu udah sadar" ucap Fano senang

"Hmm kepala gw sakit banget bang" keluh Cahaya , ia mencoba untuk duduk , Fano pun membantu adik nya yang ingin duduk itu.

"Lu istirahat ajah ya , Bunda sama Papah udah gw kabarin mereka masih di perjalanan" ucap Fano lalu mengelus rambut Cahaya lembut

Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawabannya , ia pun memutuskan untuk bersandar di ranjang nya.

Setelah merasa membaik , Cahaya memutuskan akan bertanya kepada Fano , dengan pertanyaan yang sudah lama ingin di tanyakan.

"Bang Fano" panggil Cahaya saat melihat Fano sedang sibuk dengan ponsel nya

"Iya?" jawab Fano lalu menghentikan aktivitas nya

"Gw mau nanya" tanya Cahaya dengan wajah serius

"Apa?" Jawab Fano , pria itupun langsung fokus kepada sang adek ketika melihat raut wajah nya yang serius itu.

"Apa sebelumnya gw udah pernah kesini?" tanya Cahaya

Awalnya dia tidak akan menanyakan hal ini karena ada pertanyaan yang menurut nya penting tapi mungkin ini belum waktu nya gadis itu tanyakan , Cahaya memutuskan akan mencari jawaban nya sendiri.

"Lu ud.." ucapan Fano terpotong ketika Ardhan—papahnya memanggil namanya

"Fano" panggil Ardhan , ia pun menghampiri kedua anak nya itu yang di ikuti oleh istri nya Mira.

Mira pun langsung memeluk Cahaya dengan penuh kasih sayang , wanita itupun sama hal dengan Fano , khawatir dan panik ketika Fano menghubungi nya dan memberitahu keadaan Cahaya yang tiba tiba pingsan.

" Sayang kamu gpp kan? " Tanya Mira khawatir

"Aku gpp bunda" ucap Cahaya menunjukan senyuman nya

"Cahaya , papah sama bunda panik saat mendengar kamu jatuh pingsan" ucap Ardhan

"Papah kan sama bunda udah liat keadaan Cahaya kan ? Cahaya baik baik ajah" ucap Cahaya menyakinkan kedua orang tua nya itu.

"Syukurlah kalau seperti itu." ucap Ardhan
"Fano ikut papah ke lantai bawah , ada yang ingin papah bicarakan" lanjut nya lalu menuju pintu keluar

Pria itupun langsung mengikuti papah nya.

"Papah mau bicarain tentang apa bun?" Tanya Cahaya kepada sang bunda

"Bunda gak tau sayang , mungkin tentang perusahaan" ucap bunda nya

"Tapi kenapa gak di sini ajah? Apa privasi ya sampai papah gak bicara di depan kita?" Tanya Cahaya dengan raut wajah bingung

"Gak gituh Cahaya , pasti ada hal yang penting papah kamu bicarakan kepada Fano" ucap Mira

Cahaya hanya tersenyum sebagai jawaban.

Gadis itupun melupakan pertanyaan yang ia tanyakan kepada Fano

<<<

Malam ini keluarga Cahaya sudah kembali ke Jakarta , tadinya mereka memutuskan untuk menginap semalaman di Villa keluarga Ardhan , tapi karena Cahaya menolak , alhasil mereka pun tidak jadi menginap di Villa tersebut.

Cahaya sedang melihat-lihat snapgram di hp nya ketika ia sudah selesai dengan hp nya , gadis itupun memutuskan untuk ke dapur.

Saat gadis itu selesai dari dapur ia melihat Fano sedang bermain game di ponsel nya dengan serius , Cahaya pun akan memulai aksi jailnya.

"Udah sekian lama gw gak jailin lu bang" batin Cahaya , ia pun mendekat ke arah Fano

Gadis itu berjalan mengendap-endap agar Fano tidak mendengar langkah Cahaya.

Ketika Cahaya sudah dekat dengan Fano , ia pun memutuskan untuk mengejutkan Fano lalu gadis ini pun ingin menepuk bahu abang nya tapi

"Baaaaaa" ucap Fano membalikan badan nya dan mengejutkan Cahaya

Sontak membuat Cahaya refleks berteriak "aaaaaa abang!!" Ucap nya kaget

"Duhh Cahaya suara lo pelanin bisa gak?" Keluh Fano langsung menutup telinga nya takut ia jadi setan budeg hanya karena teriakan sang adik tersebut

Ardhan dan Mira pun langsung keluar dari kamar ketika mendengar suara teriakan , " Ada apa ini?" ucap Ardhan panik

"Ini pah masa bang Fano ngagetin Cahaya!" Adu Cahaya kepada Ardhan

"Fano?!" ucap Mira dengan sorot mata tajam kepada Fano

"Astagfirullah kenapa jadi Fano yang disalahin?" ucap Fano dramatis

"Gak gituh juga abang jawab nya , jijik gw denger nya" jawab Cahaya

"Sudah sudah kalian masuk ke dalam kamar masing masing , sudah malam" ucap Ardhan lalu masuk ke dalam kamar nya bersama Mira.

"Kok lo bisa tau ada gw sih bang?" Tanya Cahaya kesal , pasalnya abang nya itu tadi sedang fokus bermain game di hp nya tapi mengapa pria itu bisa tau keberadaan Cahaya?

"Tentu gw tau , gw kan punya mata batin ke 6" ucap Fano ngasal

"Gak jelas lo!" jawab Cahaya ketus lalu naik ke atas menuju kamar nya

Gadis itupun memutuskan untuk tidur karena sudah malam.

***
Part ny ngebosenin:v , so i'm sorry
but you guys calm down part selanjutny akan lebih seru!!!

Jangan lupa vote&coment

Follow instagram
@nrcha13_
@ptrnrcha_

STORY OF YOU AND ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang