Pagi ini Cahaya sudah siap dengan seragam sekolah nya , ia membereskan buku buku yang akan di bawa ke sekolah nya sesuai dengan jadwal setelah itu , ia memasukkan nya ke dalam tas , lalu turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga nya.
Di ruang makan , keluarga nya sudah ada di sana , gadis itu tersenyum pada Papah dan Bunda nya , terkecuali dengan Fano ia masih kesal terhadap abang nya itu.
flashback on
Cahaya dan Fano sudah selesai makan , mereka pun memutuskan untuk membayar pesanan mereka , tapi ketika Fano hendak ingin membayar ia meraba saku nya tidak ada dompet nya , pria itu membisikkan sesuatu kepada Cahaya , gadis itu melotot saat Fano berbisik kepadanya.
"Gue tau lu bercanda kan?!" tanya Cahaya dengan nada tidak percaya
"Serius ya serius" ucap Fano , Cahaya pun menatap nya lesu , "gue juga gak bawa dompet" ucap Cahaya
"Ini bayaran nya mas" ucap salah satu pelayan memberikan struk jumlah pesanan mereka
"Anu mas , duh apa ya" jawab Fano menggaruk kepalanya yang tak gatal itu
"Anu apa? Anugrah tuhan?" ucap Pelayan itu asal
"Bukan , saya lupa bawa dompet jadi kita cuci piring ajah ya? Sekalian buat bayar semua bayaran nya" Jawab Fano , Cahaya melongo dengan ucapan Fano , yang benar saja? Apa abang nya ini tidak ingin berkorban sedikit saja? Dia tau Fano sudah berkorban , tapi bukan dengan mencuci piring.
"Bang gak usah gila deh!" Bisik Cahaya , Fano pun tidak tau harus bagaimana lagi makannya ia mengambil cara ini , untung nya saja pelayan tidak memarahi mereka , karena tau mereka berdua anak dari CEO perusahaan terbesar.
flashback off
"yelah ya , masih kesel ajah" cibir Fano , Cahaya tak mengubris ucapan nya ia pun segera memakan sarapannya
"Pelan pelan ya" ucap Bunda nya
Cahaya menyengir kuda , saat ia hendak mengambil minum ponsel nya berdering menotifikasikan ada chat masuk , ia pun melihat siapa yang mengChat pagi pagi ini
DioRafaeyzha
Gue ada di depan gerbang luGadis itu langsung tersedak , karena ia sedang minum sambil membuka chat masuk.
"Kamu kenapa ya?" tanya Mira khawatir
"Gak kenapa-napa kan Cahaya?" tanya Ardhan juga
"Palingan juga Cahaya sengaja" cibir Fano
Cahaya menatap abang nya kesal , adik nya sedang seperti ini di anggap sengaja?
"Cahaya gpp kok pah , bun" ucap Cahaya , lalu melirik Fano dengan tajam
"Cahaya pamit takut telat , Assalammualaikum" pamit Cahaya lalu mengambil tas , ponsel nya dan segara keluar rumah agar Dio tidak menunggu nya lama , tapi yang sedang ia pikirkan , Kenapa pagi ini Dio menjemputnya?
"Hai" sapa Cahaya
"Hai juga , langsung berangkat kan?" tanya Dio , Cahaya pun mengangguk lalu naik ke motor sport milik Dio , mereka berdua meninggalkan rumah Cahaya menuju sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF YOU AND ME
Teen FictionMemang sebuah harapan sangat sulit untuk menjadi sebuah kenyataan , tapi apa salah nya kita mencoba sebuah harapan yang nantinya dapat membuat harapan yang kita simpan menjadi kenyataan. Dio Rafaezya pria dingin , dan hanya gadis itulah yang dapat m...