SOYAM-25

39 3 1
                                        

"Hal yang tidak mungkin itu akan terjadi , karena suatu keadaan tidak mungkin selalu menjadi keadaan baik, waktu terus berjalan."

—————————

Tiga hari sudah berlalu , kini semua murid kelas XII SMA INTERNASIONAL sedang menunggu hasil kelulusan mereka dalam jangka beberapa hari kedepan , dan semenjak kejadian malam di rumah Adel saat itu , Isyhani dan Ryan sudah resmi berpacaran , Ryan sudah memulai untuk membuka hatinya pada Isyhani.

Cahaya sedang berada di balkon kamarnya , sekolah nya diliburkan sampai menunggu hasil kelulusan , gadis ini sedang menatap langit di pagi hari dengan udara yang segar , "Apa selamanya gue harus tutupin?" gumam Cahaya

Gadis itu menghela nafas menghirup udara yang masuk kedalam alat pernafasan nya , ia memejamkan matanya sebentar , begitu ia membuka matanya , kepalanya terasa begitu sakit  , "tahan Cahaya lo bisa nahan ini" ucap Cahaya menahan sakit di kepalanya , dan tiba-tiba saja cairan kental berwarna merah turun dari hidung nya.

"Mimisan?" tanya Cahaya saat merasa ada yang mengalir dari hidung nya , gadis itu berjalan masuk ke dalam kamarnya mencari tissu , "tissu mana sih?" Cahaya terus mencari tissu di dalam kamarnya tapi hasilnya nihil , tidak ada tissu , tidak mungkin ia harus keluar kamar mengambil tissu di lantai bawah , karena hari ini keluarganya sedang berada di rumah.

"Gak gak , gue gak boleh ke bawah" ucap Cahaya , kepalanya terus menerus membuat nya sangat sakit sampai ia sulit untuk menahannya , belum lagi mimisan nya tidak kunjung berhenti

Cahaya terjatuh dilantai , posisi nya masih memegang kepalanya yang amat sakit itu , ia membiarkan mimisan itu terus keluar , "Arghhhh" Cahaya menahan sakit nya , "Pah , Bunda , bang Fano , Cahaya sayang kalian" lirih Cahaya , Cahaya jatuh dari posisinya , gadis itu sudah tak sadarkan diri

***

Fano berjalan santai menaiki satu persatu anak tangga , tapi langkahnya terhenti , karena Mira memanggilnya , "Fano" panggil wanita itu

"Kenapa bun?" tanya Fano , ia turun menghampiri bundanya

"Panggil Cahaya gih suruh sarapan , dia belum sarapan soalnya" ucap Mira , Fano mengangguk , iapun langsung melangkah masuk menuju kamar Cahaya

Fano mengetuk pintu kamar Cahaya , tapi gadis itu sama sekali tidak membuka kan pintu nya , Fano berfikir mungkin saja Cahaya masih tidur atau sedang berada di kamar mandi , iapun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Cahaya yang tak di kunci itu

Pandangan Fano jatuh saat melihat seorang gadis yang sedang berbaring di lantai , Fano mengerutkan dahinya , Apa adik nya itu sedang tidur lalu jatuh ke lantai?

Fano menghampiri Cahaya karena ada sedikit rasa khawatir yang memenuhi dirinya , saat ia mencoba membangunkan Cahaya betapa ia terkejut saat melihat kondisi Cahaya yang sudah di penuhi darah di tangannya dan hidung gadis itu

"Cahaya bangun Cahaya" Fano terus mengguncang tubuh Cahaya , pria itu tak ambil waktu ia langsung menggendong tubuh Cahaya dan membawanya ke rumah sakit , "Cahaya bangun Cahaya" kata-kata itu terus keluar dari mulut Fano , saat ia melewati ruang keluarga , Mira dan Ardhan melihat kedua anaknya

Mira menghampiri Fano yang wajah nya sudah penuh dengan kekhawatiran , wanita itu menatap Cahaya tak percaya , hal itupun sama yang dilakukan Ardhan , tak butuh lama keluarga Ardhan langsung membawa Cahaya ke rumah sakit

***

Rumah sakit

Cahaya langsung dibawa ke ruang UGD , keluarganya terus berdoa tanpa henti , Mira sudah tidak tahan lagi dengan keadaan putri kesayangannya , air matanya terus membasahi pipinya , Ardhan menenangkan Istrinya itu , Fano terus berjalan mondar-mandir sambil berdoa untuk keselamatan sang adiknya.

STORY OF YOU AND ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang